spot_img

Khutbah Jum’at: ‘Rasulullah, Sang Teladan Kasih Sayang’ (Edisi 029, Jum’at 10 Rabiul Awal 1446 H)

mim.or.id – Kembali kami menyajikan Khutbah Jum’at dengan judul ‘Rasulullah, Sang Teladan Kasih Sayang’  (Edisi 029, Jum’at 10 Rabiul Awal 1446 H).

Naskah selengkapnya;

‘RASULULLAH, SANG TELADAN KASIH SAYANG’

Khutbah Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Segala puji bagi Allah semata, yang telah mengaruniakan hidayah iman dan tauhid kepada kita semua; satu-satunya hidayah yang akan membuat kita menjadi manusia istimewa di sisi Allah Azza wa Jalla, baik di dunia maupun di akhirat. Tanpa iman dan tauhid, semua pencapaian kita di dunia ini takkan punya arti apa-apa. Sebaliknya, pencapaian yang sederhana bisa menjadi sesuatu yang istimewa di sisi Allah, jika dibangun di atas iman dan tauhid kepada Allah Ta’ala.

 Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!

Setiap nabi dan rasul terdahulu diutus oleh Allah Ta’ala sebagai rahmat khusus bagi kaumnya yang mengikuti mereka. Namun ketika nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, Allah Azza wa Jalla menetapkan bahwa beliau dihadirkan sebagai rahmat untuk seluruh umat manusia dan tidak hanya terbatas pada bangsa Arab. Tidak hanya itu, kerahmatan diutusnya Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu bahkan tidak terbatas hanya pada mereka yang mengikutinya saja, namun juga meliputi mereka yang kufur dan membangkang pada beliau.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya:

“Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta.” (Surah al-Anbiya’: 107).

Ayat ini bermakna -sebagaimana dijelaskan oleh al-Imam al-Thabary rahimahullah dalam Tafsirnya- bahwa Allah Ta’ala telah mengutus NabiNya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmat bagi seluruh dunia ini, baik orang beriman maupun orang kafir. Bagi orang beriman, rahmat itu dalam bentuk hidayah, iman dan amal shalih, yang dengan itu semua, mereka akan dimasukkan ke dalam Surga. Sementara bagi orang kafir, kerahmatan beliau hadir dalam wujud tidak disegerakannya adzab kepada mereka sebagaimana yang dahulu pernah memusnahkan umat-umat yang mendustakan para Nabi. 

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, salah seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling memahami tafsir al-Qur’an, menjelaskan hal ini:

مَنْ تَبِعَهُ كان له رَحْمَةً في الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ لم يَتْبَعْهُ عُوفِيَ مِمَّا كان يُبْتَلَى سَائِرُ الأُمَمِ مِنَ الْمَسْخِ وَالْخَسْفِ وَالْقَذْفِ

Artinya:

“Siapa yang mengikuti (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau menjadi rahmat untuknya di dunia dan akhirat. Sementara yang tidak mengikuti beliau, maka (bentuk kerahmatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuknya dalam bentuk) dimaafkannya ia dari (adzab) yang menimpa umat-umat terdahulu, seperti pemusnahan, penenggelaman, atau dilemparkan (ke perut bumi).”  (Lih: Tafsir al-Thabary 17/106).

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Dalam kesempatan lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan tentang dirinya:

يا أَيُّهَا النَّاسُ! إِنَّمَا أَنا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ

Artinya:

“Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya aku ini tidak lain adalah rahmat yang dikaruniakan (Allah).” (HR. Al-Hakim dan al-Thabarani, dan dishahihkan oleh al-Albani).

Para ulama menjelaskan bahwa Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi rahmat bagi kaum mukminin dengan menyampaikan petunjuk jalan Surga kepada mereka, menjadi rahmat bagi kaum munafikin dengan jaminan keamanan untuk tidak dibunuh, dan menjadi rahmat bagi orang-orang kafir dengan penundaan adzab terhadap kekufuran mereka di dunia ini.

Dari penjelasan ini, kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting:

Pertama, bahwa sifat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmatan lil ‘alamin, juga berarti bahwa Islam yang beliau bawa dan dakwahkan adalah agama yang bersifat rahmatan lil ‘alamin. Yang berarti bahwa seluruh ajarannya membawa rahmat dan kebaikan bagi alam semesta.

Tapi, kerahmatan Islam itu tidak akan terasa kecuali jika ia diamalkan dan diaplikasikan dalam kehidupan. Namun, ia tidak mungkin diaplikasikan kecuali jika kita meyakini bahwa Islam sajalah satu-satunya agama yang layak menyandang sifat rahmatan lil ‘alamin. Selain Islam tidak ada yang memenuhi kriteria sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Itulah sebabnya, Allah Ta’ala mengatakan:

‌إِنَّ ‌ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ

Artinya:

Sesungguhnya agama (yang diterima) di sisi Allah hanyalah Islam.”  (Surah Ali Imran: 19)

Kedua, bahwa kehadiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, sama sekali tidak menafikan apalagi menghapuskan fakta bahwa di dunia ini ada 2 jalan hidup yang berbeda, yang menjadi pilihan manusia: jalan Islam yang dipilih oleh orang-orang beriman, dan jalan kekufuran yang dipilih oleh mereka yang menolak mentauhidkan Allah serta enggan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Azza wa Jalla.

Karena itu, kaum muslimin yang dimuliakan Allah, penjelasan ini bermaksud meluruskan asumsi dan pandangan yang saat ini dipahami oleh sebagian kaum muslimin, yang selalu mengkampanyekan “Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin”, tapi diikuti dengan keyakinan bahwa salah bentuk rahmat itu adalah meyakini bahwa semua agama sama saja. Semuanya mengajarkan kebaikan. Semuanya adalah jalan menuju Surga.

Ini jelas sebuah pandangan yang keliru, bahkan sesat. Bahkan bisa mengeluarkan orang yang meyakininya dari Islam, wal ‘iyadzu billah.

Bagaimana mungkin kita meyakini bahwa sama saja antara menyembah Allah sebagai satu-satunya tuhan yang berhak untuk disembah, dengan menyembah Allah bersama tuhan-tuhan lainnya?

Bagaimana mungkin kita menyamakan antara agama Tauhid dengan agama kesyirikan?

Lalu, untuk apa Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi berbagai bentuk intimidasi dari orang-orang musyrik di Mekkah? Untuk apa beliau kemudian mengorbankan jiwa, raga dan hartanya bersama para sahabatnya demi memperjuangkan Tauhid dan kalimat La ilaha illallah?

Semoga Allah Ta’ala mengaruniakan kita pemahaman yang lurus dan benar tentang bagaimana menjalani hidup sebagai seorang muslim sejati.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Kehidupan akhir zaman adalah kehidupan yang penuh dengan beragam ujian yang menimpa dan menyerang pemahaman, pemikiran dan keimanan kita. Terlalu banyak ide dan lontaran pemikiran yang sebenarnya tidak memiliki dasar dan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan di dalam Islam.

Karena itu, kami mengingatkan kepada jamaah sekalian betapa penting setiap kita untuk bersungguh-sungguh belajar dan menuntut ilmu syar’i, mempelajari Islam dari sumber-sumber orisinilnya dengan menggunakan metodologi yang dulu digunakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Karena itu sajalah satu-satunya jalan selamat dalam mempelajari dan mengamalkan Islam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan:

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي ‌فَسَيَرَى ‌اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا، وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

Artinya:

Maka sungguh siapa yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, ia akan melihat banyaknya perselisihan. Karena itu, ikutilah Sunnahku dan Sunnah para Khulafa’ Rasyidun yang mendapatkan petunjuk. Berpeganglah padanya, dan gigitlah ia dengan gigi geraham. Dan jauhilah perkara-perkara yang dibuat-buat (dalam agama), karena setiap perkara yang dibuat-buat itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Ahmad).

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

  رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا

رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Mari mendukung program ini dengan berdonasi di:

BSI: 2422554558 atas nama Media MIM

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.