spot_img

Khutbah Jum’at: Taat, Hingga Akhir Hayat (Edisi 069, 17 Dzulhijjah 1446).

mim.or.id – Kembali kami menyajikan Khutbah Jum’at dengan tema ‘Taat, Hingga Akhir Hayat’ (Edisi 069, 17 Dzulhijjah 1446).

Naskah selengkapnya:

‘Taat, Hingga Akhir Hayat’

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla yang selalu membukakan kesempatan baru untuk kita semua, kesempatan baru untuk meluruskan jalan hidup, kesempatan baru untuk memperbaiki catatan amal kita, kesempatan baru untuk memperbaharui taubat, agar kita dapat menyelesaikan episode kehidupan dunia kita dengan sebaik-baiknya.

Shalawat dan salam teruntuk Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pesan-pesannya hingga hari dapat kita baca dengan mudah. Pesan-pesan yang seharusnya selalu menjadi panduan dan pegangan hidup kita hingga dipanggil oleh Allah Ta’ala.

Jamaah Jum’at yang berbahagia!

Idul Adha baru saja berlalu. Sebuah musim kebaikan yang tak terkira dahsyatnya, yang dimulai sejak 1 Dzulhijjah hingga berakhirnya hari Tasyriq pada 13 Dzulhijjah yang lalu. Beragam ibadah dan amal shalih seharusnya sudah kita lakukan. Mulai dari berhaji bagi mereka yang dipanggil Allah, memperbanyak puasa dan sedekah bagi ada di tanah air, yang kemudian kita tutup dengan ibadah kurban dengan menyembelih hewan kurban.

Apakah dengan semua amal shalih yang sudah kita lakukan itu berarti kita berhenti dan sudah cukup sampai di situ? Jawabannya tentu saja tidak. Bagi seorang muslim, selama nafas masih berhembus, selama nyawa masih dikandung badan, dan selama kita masih hidup di dunia, tidak ada kata berhenti untuk mengumpulkan sebanyak mungkin bekal untuk kita bawa pulang menghadap Allah di kehidupan Akhirat nanti.

Allah Azza wa Jalla berpesan:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ * وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Artinya:

“Maka apabila engkau (Muhammad) telah selesai (dari satu urusan), maka bersiaplah, dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaknya engkau selalu berharap.”  (Surah Al-Insyirah:7-8)

Pesan ini menunjukkan pada kita, bahwa selesai dari satu kebaikan seharusnya tidak boleh membuat kita merasa puas lalu berhenti karena sudah merasa cukup. Karena kita tidak pernah tahu apakah amal itu sudah diterima atau tidak. Itulah sebabnya, setiap kita harus mempunyai persediaan kebaikan dan amal shalih yang cukup sebelum saatnya menghadap Allah nanti.

Selain itu, seorang muslim seharusnya punya obsesi dan impian Akhirat yang tinggi. Tidak merasa cukup dengan yang biasa-biasa saja. Bukankah untuk urusan dunia, hati kita selalu memimpikan yang lebih baik dan lebih bagus?

Dalam urusan pekerjaan dan bisnis, bukankah kita selalu berharap bisa mendapatkan posisi dan keuntungan yang lebih tinggi dari sebelumnya?

Dalam urusan pendidikan dan akademik, bukankah kita selalu berharap bisa meraih yang setinggi-tingginya?

Dalam urusan tempat tinggal dan kendaraan, bukankah kita selalu terobsesi untuk punya yang lebih baik dan lebih nyaman?

Padahal jabatan dan bisnis itu tidak akan pernah kita bawa pulang ke Akhirat.

Padahal gelar akademik setinggi apapun tidak akan pernah berguna di Akhirat nanti.

Padahal properti dan kendaraan itu tidak akan pernah ikut saat kita mati nanti.

Karena yang mengikuti kita hanyalah amal shalih yang kita lakukan dari waktu ke waktu.

Jamaah yang berbahagia!

Karena itu, salah satu sifat yang harus selalu hadir dalam diri kita adalah motivasi jiwa untuk selalu konsisten melakukan ibadah, ketaatan dan amal shalih hingga dipanggil oleh Allah. Sahabat mulia, Sufyan bin Abdillah al-Tsaqafy radhiyallahu ‘anhu pernah meminta nasihat langsung kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْ لِي فِي الإِسْلامِ قَوْلًا لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ -أَوْ قَالَ: بَعْدَكَ –

Artinya:

“Wahai Rasulullah, sampaikanlah padaku satu pesan dalam Islam ini yang aku tak perlu lagi menanyakannya kepada seorang pun selain kepada Tuan-atau dia mengatakan: sepeninggal Tuan-.”

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

قُلْ: آمَنْتُ بِاللَّهِ، ثُمَّ اسْتَقِمْ

Artinya:

“Ucapkanlah: ‘Aku beriman kepada Allah’, kemudian istiqamahlah (konsistenlah dengan itu).”  (HR. Muslim)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Istiqamah dalam kebaikan, istiqamah dalam keshalihan, istiqamah dalam ketaatan inilah yang menjadi rahasia utama para penghuni Surga nanti. Kebanyakan penghuni Surga mungkin bukanlah hamba-hamba Allah yang semasa hidupnya melakukan amalan-amalan spektakuler dan besar.

Semasa hidupnya, para penghuni Surga itu mungkin hanya melakukan amal-amal sederhana, amal-amal yang tampak biasa dan standar sehari-hari-seperti tidak berbuat syirik, menjaga shalat, menundukkan pandangan, meninggalkan yang haram, tersenyum saat bertemu, atau menyingkirkan gangguan di jalan umum-.

Tapi rahasia utamanya ada pada konsistensi dan keistiqamahan mereka dalam melakukan itu semua! Mereka tidak membiarkan satu pun alasan-alasan dunia menghalangi mereka untuk shalat misalnya. Dan itu terus mereka lakukan hingga meninggalkan dunia ini.

Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan:

وَإِنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ مَا دُوْوِمَ عَلَيْهِ، وَإِنْ قَلَّ

Artinya:

“…Dan sungguh amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan berkelanjutan, meskipun sedikit…”  (Muttafaqun alaihi)

Maka coba dengarkan penuturan sahabat mulia, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ini. Beliau mengatakan:

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلاثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ: «صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلاةِ الضُّحَى، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ» أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ.

Artinya:

“Kekasihku (maksudnya Rasulullah) pernah mewasiatkan padaku 3 hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku mati: (1) berpuasa 3 hari di setiap bulan, (2) mengerjakan shalat Dhuha, dan (3) shalat Witir sebelum tidur.” (HR. Al-Bukhari)

Jamaah sekalian yang berbahagia!

Coba renungkan betapa sederhananya: puasa 3 hari dari 30 hari, shalat dhuha di pagi hari dan shalat witir setidaknya 1 rakaat sebelum tidur!

Tapi itulah wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk sahabatnya Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Wasiat ketaatan dan amal shalih yang kemudian dijalani oleh Abu Hurairah sepanjang hayatnya.

Tentu saja, ini dilakukan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu setelah ia menuntaskan apa yang Allah wajibkan kepadanya. Karena tidak ada amal shaleh yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala kecuali ibadah-ibadah yang sifatnya wajib dan fardhu. Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ

Artinya:

“Dan tidaklah hambaKu mendekatkan diri padaKu dengan satu (amalan) yang lebih Aku cintai daripada (ia mendekatkan diri dengan melakukan) apa yang Aku wajibkan atasnya.”  (HR. Al-Bukhari).

Dan tentu saja di atas semua itu, amal-amal shalih yang kita lakukan harus dipastikan kita kerjakan dengan landasan Tauhid sebagai pondasi utamanya. Karena sebanyak apapun kebaikan dan amal shalih yang kita lakukan, jika perbuatan syirik menodai diri kita, semuanya takkan pernah berguna di sisi Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya:

“Sungguh jika engkau (Muhammad) berbuat syirik, maka amalanmu akan benar-benar terputus, dan engkau termasuk orang-orang yang merugi.” (Surah al-Zumar: 65).

Semoga kita semua bisa menjalani sisa kehidupan kita ini dengan sebanyak mungkin membuktikan penghambaan dan ketaatan kita pada Allah Azza wa Jalla. Semoga kita semua akhirnya bisa taat hingga ke akhir hayat kita.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Dalam usaha kita untuk istiqamah dan konsisten melakukan ketaatan dan amal shalih, kita tidak boleh lupa bahwa Sang Pemberi hidayah satu-satunya hanyalah Allah Ta’ala.  Allah-lah yang berhak menentukan kepada siapa hidayah itu akan diberikanNya. Termasuk hidayah untuk istiqamah dan konsisten beramal shalih.

Karena itu, ada satu doa yang harus selalu terucap di sepanjang perjalanan kehidupan kita yang tersisa ini. Doa untuk meminta agar hati kita diteguhkan dan dikuatkan di atas jalan ketaatan dan ibadah. Tidak hanya kita, bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pun selalu mengulang-ulangi doa ini, sebagaimana diceritakan oleh sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

Doa itu adalah:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

Artinya:

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku selalu di atas agamaMu.”  (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi).

Maka, mulai hari ini, jangan lupa untuk memanjatkan doa ini. Semoga Allah selalu mengistiqamahkan hati kita dalam ketaatan hingga akhir hayat.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ غَزَّةَ، اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْزُقْهِمْ مِنْ حَلاَلِكَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ فِيْ عُدْوَانِهِمْ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

   رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا

رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.