spot_img

Khutbah Jum’at: Tentara Allah Ada Di Mana-mana (Edisi 047, 17 Rajab 1446 H)

mim.or.id – Kembali kami menyajikan Khutbah Jum’at dengan tema ‘TENTARA ALLAH ADA DI MANA-MANA!’ (Edisi 047, 17 Rajab 1446 H).

Naskah selengkapnya:

TENTARA ALLAH ADA DI MANA-MANA!

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang berbahagia!

Kita bersyukur setinggi-tingginya kepada Allah Azza wa Jalla atas karunia kehidupan sebagai seorang muslim, sebagai seorang ahli Tauhid. Tidak ada nikmat yang lebih besar nilainya dibandingkan nikmat hidup sebagai hamba yang selalu mentauhidkan Allah dalam seluruh aktifitas kehidupan kita. Sebagaimana juga sebaliknya, puncak bencana paling mengerikan dalam hidup manusia adalah menjalani hidup sebagai manusia yang berbuat syirik dan menyekutukan Allah Azza wa Jalla. Wal ‘iyadzu billah.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!

Setiap peristiwa yang terjadi bagi seorang muslim selalu menghadirkan pelajaran dan renungan untuk memperbaiki diri untuk kehidupan yang lebih baik di akhirat nanti.

Peristiwa kebakaran yang baru saja terjadi dan menghebohkan dunia di Los Angeles, Amerika misalnya, menyisakan begitu banyak pelajaran dan renungan bagi kita semua. Terutama untuk membuktikan sekali lagi betapa lemah dan tidak berdayanya kita manusia di hadapan Allah Azza wa Jalla. Betapa dhaif dan tidak kuasanya kita melawan apapun yang ditetapkan dan dikehendaki Allah Ta’ala. Semua makhluk Allah yang bertebaran di alam semesta ini selalu tunduk setiap waktu untuk menghancurkan kita, manusia. Untuk membungkam kesombongan kita yang tak ada habis-habisnya!.

Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam Surah al-Muddatsir ayat 31:

وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ

Artinya:

“Dan tidak ada yang dapat mengetahui (banyaknya) tentara-tentara Tuhanmu (wahai Muhammad) kecuali Dia. Dan tidaklah itu semua melainkan sebuah peringatan untuk manusia.” (Surah al-Muddatsir: 31).

Betul sekali, jamaah sekalian, kita tidak akan pernah bisa mengetahui betapa banyaknya tentara-tentara Allah yang selalu siap di sekeliling kita, yang menunggu perintah Allah Ta’ala kapan saja untuk memberi peringatan kepada kita manusia.

Tetesan-tetesan air diciptakan oleh Allah Ta’ala sebagai sumber kehidupan untuk semua makhluk. Tubuh kita manusia terdiri dari 80 % air. Hewan-hewan membutuhkan air. Tumbuh-tumbuh dan tanaman membutuhkan air. Namun ketika Allah Azza wa Jalla menghendaki, tetesan-tetesan air yang lembut itu dapat menjelma menjadi tentara penghancur yang sangat mengerikan!.

Dalam sejarah manusia, entah sudah berapa kali tentara Allah bernama air itu menunaikan perintah Allah Ta’ala menghancurkan kehidupan manusia. Mulai dari banjir terbesar di zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam hingga bencana Tsunami seharusnya dapat selalu dapat menjadi renungan bagi kita untuk memperbaiki kualitas penghambaan kita pada Allah.

وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ 

Artinya:

“Dan tidak ada yang dapat mengetahui (banyaknya) tentara-tentara Tuhanmu (wahai Muhammad) kecuali Dia. Dan tidaklah itu semua melainkan sebuah peringatan untuk manusia.” (Surah al-Muddatsir: 31).

Hembusan angin yang menyejukkan, yang menjadi medium bagi begitu banyak proses kehidupan, seperti proses berkembang biaknya tanaman di bumi melalui proses angin yang berhembus. Para nelayan dan pelaut kita yang mengandalkan hembusan angin dalam perjalanan mereka mencari nafkah. Angin dimanfaatkan sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Tapi, saat Allah Azza wa Jalla menghendaki, seketika itu juga, angin yang lembut itu dapat berubah menjadi tentara penghancur yang tak bisa dilawan!.

Api yang kecil dengan segera membesar dan membakar semua yang ada di hadapannya akibat hembusan angin. Bahkan tanpa itupun, kekuatan angin puting beliung dan tornado misalnya sudah cukup untuk memporak-porandakan kehidupan manusia.

وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ

Artinya:

“Dan tidak ada yang dapat mengetahui (banyaknya) tentara-tentara Tuhanmu (wahai Muhammad) kecuali Dia. Dan tidaklah itu semua melainkan sebuah peringatan untuk manusia.” (Surah al-Muddatsir: 31).

Pada udara yang ada di sekitar kita, yang berhembus dan kita hirup setiap hari, entah berapa banyak virus, bakteri dan mikroba lainnya yang bertebaran, yang selalu siap setiap saat menghabisi dan menyelesaikan kehidupan kita, manusia yang lemah ini. Setiap waktu dan setiap saat, Allah Ta’ala bisa saja memerintahkan kepada satu virus kecil untuk masuk ke dalam tubuh setiap kita manusia, dan dengan satu virus itu saja kehidupan manusia bisa hancur-berantakan, seperti contoh kecil yang kita saksikan dalam Pandemi Covid yang lalu!

Berapa banyak serangga-serangga kecil yang tampak tak berdaya di dunia ini, namun seketika saat perintah Allah Azza wa Jalla datang, serangga-serangga mungil itu dengan segera menjelma menjadi prajurit penghancur yang menakutkan. Seekor nyamuk malaria atau nyamuk demam berdarah misalnya sudah cukup untuk menyiksa kehidupan manusia.

Maka, sekali lagi, Jamaah sekalian:

وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ

Artinya:

“Dan tidak ada yang dapat mengetahui (banyaknya) tentara-tentara Tuhanmu (wahai Muhammad) kecuali Dia. Dan tidaklah itu semua melainkan sebuah peringatan untuk manusia.” (Surah al-Muddatsir: 31).

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Itu semua baru segelintir tentara-tentara Allah di kehidupan dunia ini. Belum lagi tentara-tentara Allah di kehidupan akhirat nanti, yang siap menyiksa para pendurhaka Allah Ta’ala, para penantang Allah Azza wa Jalla.

Saat menafsirkan ayat di atas:

وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ

Artinya:

“Dan tidak ada yang dapat mengetahui (banyaknya) tentara-tentara Tuhanmu (wahai Muhammad) kecuali Dia. Dan tidaklah itu semua melainkan sebuah peringatan untuk manusia.” (Surah al-Muddatsir: 31).

Al-Imam al-Qurthubi rahimahullah mengatakan bahwa maknanya adalah:

وَمَا ‌يَدْرِي ‌عَدَدَ ‌مَلَائِكَةِ ‌رَبِّكَ ‌الَّذِينَ ‌خَلَقَهُمْ ‌لِتَعْذِيبِ ‌أَهْلِ ‌النَّارِ إِلَّا هُوَ أَيْ إِلَّا اللَّهُ جَلَّ ثَنَاؤُهُ. وَهَذَا جَوَابٌ لِأَبِي جَهْلٍ حِينَ قَالَ: أَمَا لِمُحَمَّدٍ مِنَ الْجُنُودِ إِلَّا تِسْعَةَ عَشَرَ

“Tidak ada yang mengetahui seberapa banyak jumlah malaikat Tuhanmu (wahai Muhammad) yang telah diciptakanNya demi untuk menyiksa para penghuni Neraka, kecuali Dia, kecuali Allah Yang Maha terpuji. Dan ini adalah jawaban terhadap hinaan Abu Jahal ketika mengatakan: ‘Muhammad itu tidak punya pasukan kecuali 19 orang saja!’”.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!

Semua peristiwa bencana dahsyat dalam kehidupan manusia sesungguhnya tidak lebih dari sebuah ‘peringatan kecil’ bagi kita manusia untuk segera kembali kepada Allah Azza wa Jalla. Allah Ta’ala mengirimkan pesan-pesan peringatan itu agar di hati kita lahir rasa takut kepada Allah. Rasa takut yang kemudian mendorong kita untuk berhenti mendurhaka, berhenti menghamba pada dunia yang rapuh, berhenti memperturutkan nafsu dunia yang tak ada habisnya!

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا نُرۡسِلُ بِٱلۡأٓيَٰتِ إِلَّا تَخۡوِيفا

 Artinya:

“Dan tidaklah Kami mengirimkan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kecuali untuk menakut-nakuti (manusia).” (Surah al-Isra’: 59).

Maka, hamba yang paling beruntung adalah hamba yang membuka hati dan pikirannya untuk menerima dan merenungkan tanda dan pesan yang dikirimkan oleh Allah Azza wa Jalla itu.

Hamba yang paling bahagia adalah hamba yang segera menemukan rasa takutnya kepada Allah Ta’ala, sehingga ia kemudian segera datang bersimpuh dan bertaubat kepadaNya.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Dalam semua episode bencana dan kehancuran kehidupan manusia, hamba yang paling cerdas, hamba yang paling beruntung adalah hamba yang segera dapat memahami bahwa jika adzab dunia saja seperti itu, jika tentara-tentara Allah di dunia saja sudah sedemikian mengerikan; maka sudah pasti para tentara Allah di Akhirat, yang disiapkan untuk menyiksa para pendurhaka, tentu jauh lebih mengerikan, karena bagaimanapun juga akhirat adalah negeri pembalasan atas semua yang kita perbuat di dunia ini.

Manusia-manusia yang gagal memfungsikan hati, mata dan pendengaranya untuk merenungkan itu semua, akan mengalami seperti apa yang Allah Ta’ala firmankan:

 وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Artinya:

Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (masuk neraka) Jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (Surah al-A’raf: 179).

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

  رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا

رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.