spot_img

Masa Kecil Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (Bagian 2)

MASA KECIL RASULULLAH
BAGIAN 2

Ada satu peristiwa di dalam kehidupan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, yaitu dibelahnya dada beliau. Ini ada pada 2 masa.

Pertama, Ketika beliau tinggal di kampung bani sa’ad bersma Halimah Sa’diyyah.
Kedua, Ketika malam Isra’.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan ;
Rasulullah di datangi oleh Jibril ‘alaihissalam dan dia dalam keadaan bermain dengan anak sebayanya. Kemudian diambil dan didekapnya, Jibril membelah dadanya dan mengeluarkan hatinya. Kemudian dikeluarkan noda hitam, dan berkata Jibril “ini adalah tempat syaithan dalam hatimu”. Kemudian dicuci bagian itu di sebuah wadah dari emas dengan air zam-zam, dan disatukan dengan bagian hati yang lainnya. Kemudian dikembalikan ke dalam dada Rasulullah. Kejadian ini dilihat oleh teman-teman bermainnya kemudian lari menemui Halimah, yaitu ibu susunya pada waktu itu. Dan mereka melaporkan bahwa Muhammad telah mati dibunuh. Kemudian mereka menemui Muhammad, dan terlihat bekas dari pembelahan tersebut di dadanya. Setelah itu, karena Halimah merasa khawatir dengan keadaan Muhammad, maka ia mengembalikannya pada ibunya, Aminah.

Pada saat itu Rasulullah berusia 6 tahun, Aminah membawanya ziarah kepada bibi-bibinya di kampung Najarah atau bani ‘Adi. Kemudian keluarlah mereka dari Mekkah, mengadakan perjalanan dengan membawa Muhammad tinggal disana selama sebulan. Setelah sebulan kembali ke Mekkah, dan di perjalanan ibunya sakit sampai Allah menakdirkan wafat di Abwa’, kota antara Mekkah dan Madinah. Maka sekecil itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sudah jadi yaitm piatu tidak memiliki ayah dan ibu.

Sesampainya di Mekkah, Muhammad diasuh oleh kakeknya. Beliau sangat disayangi melebihi anak-anak kakeknya, dan sangat lembut dalam mentarbiyah cucunya. Sampai kakeknya meninggal, Ketika Muhammad berusia 8 tahun. Sebelum meninggal, beliau sudah berpesan kepada Abu Thalib, dan tinggallah Rasulullah di rumah Abu Thalib dengan penuh cinta dan kasih sayang. Pada suatu perjalanan dagang, Abu Thalib membawa Muhammad yang berusia 12 tahun ke Syam, sampai mereka tiba di Busrah. Dalam kota Busrah, tinggal seorang rahib yang dikenal dengan panggilan Bahirah.
Ketika para khalifah dagang ini singgah di tempat bahirah, bahirah melihat Muhammad dan mengatakan

anak kecil ini adalah pemimpin alam, dia adalah utusan pemilik alam semesta ini, dan Allah mengutusnya untuk rahmat seluruh alam.

Kemudian Abu Thalib mengatakan

kenapa engkau mengatakan seperti itu, apa yang menjadi dasar ilmumu ini?

Bahirah mengatakan

kamu tidak memperhatikan, Ketika kamu dalam perjalanan dari Aqobah, tidaklah ada batu dan pohon yang engkau lewati kecuali bersujud padanya, mereka semua itu tidaklah bersujud kecuali kepada seorang nabi. Dan saya mengetahui, dia memiliki tanda kenabian di antara ketiaknya sebesar biji apel. Kerena sesungguhnya, tanda-tanda itu sudah ada dalam kitab kami.

Kitab dari bahirah ini adalah injil asli yang dibawa oleh nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Sudah ada tanda-tanda kedatangan nabi, yaitu penutup para nabi yang bernama Ahmad atau Muhammad. Kemudian bahirah melayani mereka, menyediakan makanan untuk tamu-tamunya ini, dan meminta Abu Thalib untuk mengembalikan Muhammad ke Mekkah dan melarangnya ke Syam. Karena khawatir dengan bangsa Rum dan Yahudi yang mengenalinya. Maka Abu Thalib memulangkan Muhammad, menyuruh salah seorang anak buahnya untuk membawa Kembali Muhammad ke Mekkah.


Sumber: Materi Kajian Online Muslimah MIM oleh Ustadzah Dhee~AR
Artikel Infokom Muslimah MIM

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.