mim.or.id – Kesialan dan keberuntungan itu ada pada 4 hal yang pertama istri atau pasangan, kedua kendaraan, ketiga rumah dan ke empat tetangga.
Empat hal ini bisa menjadi surga dan bisa menjadi neraka, salah satunya tetangga kadang membuat kita tidak tenang tinggal dirumah.
Olehnya, ketika mencari rumah jangan hanya liat dari sisi kualitasnya atau letaknya dimana, tetapi liat terlebih dahulu tetangga yang ada disekitar tersebut.
Namun jika mendapatkan tetangga tidak baik maka bersabarlah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi, beliau membalas keburukan dengan kebaikan.
Jika kita melakukan hal tersebut maka orang yang memusuhi kita bisa menjadi teman yang baik sehingga kelak ia akan malu dengan sendirinya dan ini pernah terjadi dizaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dizaman Nabi ada orang yang selalu mengganggu tetangganya sehingga orang yang terganggu datang kepada Nabi dan mengadu:
”Ya Rasulullah saya selalu diganggu oleh tetangga saya”. Rasulullah berkata:”Keluarkan semua barangmu ke jalan”,.
Akhirnya ia keluarkan semua barang-barangnya sehingga ia tidak tinggal di dalam rumahnya, Setiap ada yang lewat ia berkata:”Mengapa engkau keluarkan semua barangmu”?
ia berkata:”Saya tidak tenang tinggal didalam rumah, saya terganggu oleh tetangga”. Akhirnya orang yang lewat ini berkata:”Semoga dia dilaknat, semoga dia dilaknat”.
Jadi setiap kali ada orang yang lewat dan bertanya beliau menjawab seperti itu dan orang yang lewat ini mendoakannya dengan laknat kepada tetangganya.
Pada akhirnya tetangganya ini datang melapor kepada Nabi dan berkata:”Ya Rasulullah suruh dia kasi masuk barangnya, karena dia saya dilaknat banyak orang”.
Nabi berkata:”Sungguh apa yang diatas langit telah melaknatmu sebelum yang dibumi melaknatmu“. Jadi mengganggu tetangga bisa dilaknat oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Oleh sebabnya, kita semua dianjurkan untuk memuliakan dan menjadi tetangga yang baik buat orang-orang disekeliling kita.
Sebagaimana disebut dalam hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
“Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Muslim).
