spot_img

Menggapai Berkah di Bulan Sya’ban: Pembekalan Menyambut Ramadhan

mim.or.id – Apabila bulan Ramadhan disebut sebagai sumber semerbak wangi kebaikan, maka Bulan Sya’ban disebur pula sebagai hembusan semerbak wanginya yang akan kita hirup sebelum kita tiba di Taman Ramadhan.

Sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِرَبِّكُمْ فِي أَيَّامِ دَهْرِكُمْ نَفَحَاتٌ، فَتَعَرَّضُوا لَهَا، لَعَلَّهُ أَنْ يُصِيبَكُمْ نَفْحَةٌ مِنْهَا فَلَا تَشْقَوْنَ بَعْدَهَا أَبَدًا

Artinya:

“Sesungguhnya Tuhan kalian mempunyai semerbak-semerbak wangi pada hari-hari kehidupan kalian, maka berusahalah mencarinya, semoga kalian dapat menemukan satu semerbaknya (yang membuat kalian) tidak sengsara setelahnya untuk selamanya.” (HR. Al-Thabarany).

Dikisahkan, pada bulan sya’ban ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak ibadah beliau yang tidak beliau lakukan di bulan-bulan lainnya. Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menceritakan:

Baca Juga: Alhamdulillah, Pesantren Qur’an MA MIM Borong 4 Juara dalam Gelaran AL-FUSHA VIII 2025

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya:

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa (sunnah) dalam satu bulan melebihi di bulan Sya’ban; karena beliau berpuasa (Sunnah) di bulan Sya’ban keseluruhannya.”  (HR. Al-Bukhari).

Dalam hadist lain, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha juga menceritakan:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Artinya:

“Aku tidak pernah melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa selama 2 bulan berturut-turut kecuali di bulan Sya’ban dan Ramadhan.”  (HR. Al-Tirmidzi).

Dari hadist di atas dapat diambil hikmah karena bulan Sya’ban adalah justru menjadi bulan yang dilalaikan banyak manusia. Padahal-sekali lagi-, bulan Sya’ban adalah bulan pengantar memasuki bulan Ramadhan.

Baca Juga: Pasti akan Tiba, Renungkan 4 Pesan Tentang Kematian!

Padahal bulan Sya’ban adalah bulan persiapan memasuki bulan Ramadhan, bulan pemanasan memasuki bulan Ramadhan. Tapi sayangnya, banyak kaum muslimin yang melalaikan dan mengabaikannya.

Jika Ramadhan diibaratkan sebagai seorang kekasih yang dirindukan, maka jauh sebelum ia tiba, kita sudah menyiapkan diri untuk menyambutnya. Kita akan berhias diri, menyiapkan hati dan jiwa untuk menyaksikan kehadirannya.

Maka, seperti itulah yang seharusnya kita lakukan di bulan Sya’ban ini. Menyiapkan diri menyambut Ramadhan, dengan cara memperbanyak ibadah dan amal shalih, agar menjadi momentum pemanasan memasuki Ramadhan.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.