spot_img

Merindukan Husnul Khatimah

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan di dunia dan kemenangan surga di akhirat. Siapa pun dia maka pasti menginginkan kedua hal ini.

Kebutuhan manusia terhadap ilmu jauh mengalahkan kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Itulah sebabnya mengapa semangat dalam menuntut ilmu selalu harus dijaga dan dipertahankan. Sebab ilmu adalah cahaya dari orang-orang yang beriman. Hanya ilmu tentang agama yang mampu menjaga moralitas kita semua. Maka dengan ilmu, orang mukmin berjalan dengan cahaya. Dengan bertambah pengetahuannya maka bertambah pula keimanannya. Bertambah ilmunya tentang Allah subhanahu wa ta’ala maka bertambah pula keinginannya berjumpa denganNya. Bagaimana mungkin seorang mukmin hendak berjumpa dengan Allah sementara ia belum siap dan tidak stabil. Bagaimana mungkin seorang mukmin menyatakan kesiapannya dan harapannya yang kuat untuk menatap wajah Allah padahal keberadaannya belum mampu untuk melihat wajahNya.

Keadaan para penguasa dalam menghadapi kematian : Harun Al Rasyid, seorang khalifah yang kaya raya yang sangat luas sehingga beliau pernah mengatakan wahai awan silahkan turunkan hujanmu dimanapun engkau ingin turunkan namun aku sangat yakin bahwa kebaikan-kebaikan yang engkau turunkan akan sampai ke negeriku karena kekuasaanku sangat luas. Ketika beliau menghadapi kematiannya. Harun Al Rasyid meminta kepada pengawalnya untuk membawanya ke depan kuburnya. Saat melihat kuburnya beliau mengatakan wahai Rabb yang kekuasaan dan kerajaanNya yang tidak akan pernah hilang kasihanilah orang ini (Harun Al Rasyid) yang sebentar lagi kekausaannya akan hilang, akan dihimpit oleh tanah yang akan dikerubungi oleh ulat dan rayap dan akan disambut dengan kegelapan yang entah sampai kapan akan berakhir.

Ketakutan di hati-hati kita dalam menghadapi kematian dan detik-detiknya yang begitu menakutkan membuat kita melihat payung yang bernama husnul khatimah. Jawaban yang akan didapatkan oleh orang-orang yang beriman saat menhadapi kematiaannya sesuai dengan firman Allah yang artinya sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka beristiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan janganlah kamu takut dan janganlah bersedih dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Qs. Fusshilat: 30)

Jangan bertanya tentang kapan kematian akan datang? Tapi sebagai orang yang beriman hendaklah ia mempersiapkan dirinya. Mari kita belajar untuk rindu bertemu dengan Allah. Rasulullah bersabda barang siapa yang cinta dan rindu berjumpa dengan Allah maka Allah pun akan cinta dan rindu berjumpa dengannya. Namun barang siapa yang benci (enggan) berjumpa dengan Allah maka, Allah pun akan benci (enggan) berjumpa dengannya”. Aisyah bertanya : bukankah kami semua membenci kematian ya Rasulullah?”. Rasulallah berkata ; sesungguhnya orang mukmin itu ketika di dekatkan kematian kepadanya dia diberitakan dengan keridhoan Allah  berjumpa dengannya sehingga ia rindu untuk bertemu denganNya. Sedangkan orang kafir diberitakan tentang adzab Allah maka ia pun benci dan enggan bertemu dengan Allah”.

Bilal rodhiallahu ‘anha ketika menghadapi kematiannya orang-orang mengatakan bahwa kematiannya dalah musibah. Beliau berkata ya Allah betapa gembiranya aku akan meninggal hari ini karena akau akan berjumpa dengan orang-orang yang aku cintai, nabi Muhammad dan sahabatnya yang lain.

Husnul khotimah adalah ketika seseorang mengucapkan laa ilaaha illallah. Rasulullah bersabda barang siapa yang akhir ucapannya laa ilaaha illallah maka ia akan masuk ke dalam surga. Husnul khotimah adalah taufik dari Allah subhanahu wa ta’ala. Syaih kholid Ar Rasyid bercerita  bahwa pada saat itu terjadi kecelakaan mobil dan datanglah orang-orang  untuk menolongnya. Beliau berkata “ucapkanlah laa ilaaha illallah.. tapi orang tersebut hanya mengatakan mata yang gelap, mata yang gelap..(kata ini adalah kata kiasan yang biasa diucapkan oleh para tukang sihir) sampai kemudian dia meninggal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda barangsiapa yang terbiasa melakukan sesuatu maka ia akan mati di atas kebiasaan itu dan akan dibangkitkan dengan kebiasaan tersebut di hari kiamat kelak.

Di mesir, ada seorang pemuda yang datang kepada syaikh agar bapaknya didoakan. Syaikh bertanya untuk apa saya mendoakannya? Pemuda menjawab karena kematiannya berat, dia masuk ke kamar mandi dan muntah-muntah kemudian berteriak sangat keras dan akhirnya ruh meninggalkan jasadnya ketika mukanya berada di tempat pembuangan hajat. Syaikh berkata tanyakanlah kepada ibumu dosa apa yang dilakukan oleh bapakmu semasa hidupnya. Kemudian sang pemuda menanyakan kepada ibunya. “bapakmu tidak melaksanakan shalat semasa hidupnya.” Jawab sang ibu. Syaikh berkata ada dosa lain yang dilakukannya? Karena balasan meninggalkan shalat bukan balasan seperti yang dikatakan anakmu. “sesungguhnya dia semasa hidupnya sering melakukan transaksi riba”. Syaikh berkata benar, selama dia hidup ia melakukan sesuatu yang kotor, maka di akhir hidupnya ia berada di tempat yang kotor.”

Dengan kalimat tauhid kita berharap kepada Allah semoga Dia mengagungkan dan memuliakan kita di saat akhir hidup kita.

Contoh yang lain tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah

  1. Akan keluar keringat-keringat ringan di jidatnya. Rasulullah bersabda kematian orang beriman itu ditunjukkan dengan keluarnya keringat ringan di jidatnya. Hal ini seperti yang terjadi pada diri nabi sendiri
  2. Orang yang meninggal di malam jum’at atau hari jum’at. Rasulullah bersabda tidak ada seorang muslim yang meninggal di malam jum’at atau di hari jum’at kecuali Allah akan melindungi dan menjauhkannya dari siksa kubur.
  3. Orang yang mati syahid. Rasulullah bersabda apa sajakah yang kalian masukkan dalam hitungan orang-orang yang mati syahid? Para sahabat menjawab barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan fii sabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid. Lalu beliau bersabda kalau demikian maka orang-orang yang mati syahid di kalangan ummatku niscaya sedikit sekali. Kemudian beliau berkata : barang siapa yang terbunuh dalam perang fii sabilillah maka ia adalah orang yang mati syahid. Demikian pula barang siapa yang meninggal karena penyakit taun (pes) maka, ia pun mati syahid. Barang siapa yang mati karena sakit perut maka, ia pun syahid dan orang yang tenggelam dalam air itu pun syahid. (Riwayat Muslim)

Dalam hadits lain rasulullah menyebutkan orang yang mati terbakar pun syahid. Wanita    meninggal karena melahirkan iapun syahid. Orang yang mati terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka ia pun syahid dsb

Cara menggapai husnul khotimah :

  1. Bertaqwa kepada Allah . (Qs. Ali Imran : ). Ada kisah, seorang wanita meninggal di Mesir. Ketika ia dimandikan maka tangan kanan berada di atas tangan kirinya seperti sedang shalat. Maka si pemandi mayat bertanya kepada syaikh tentang hal ini. Syaikh berkata maka tanyakanlah kepada keluarganya tentang apa yang ia lakukan semasa hidupnya. Keluarganya pun berkata sesungguhnya saudara kami ini meninggal dalam keadaan shalat dan ia di masa hidupny senantiasa membaca alqur’an. Begitu pun ketika mayat akan dikafani, kain kafan tersebut berlebih panjangnya. Maka yang mengurus mayatpun kembali bertanya kepada syaikh. Tanyakanlah kepada keluarganya doa apa yang dipanjatkan wanita itu saat hidupnya? Kata syaikh. Keluarganya pun berkata saat ia hidup kami pernah mendengakan ia berdoa : ya Allah tutup dan sembunyikanlah auratku saat aku meninggal dan tambahkan panjang kain kafanku.
  2. Meninggalkan maksiat dan bertaubat kepada Allah.
  3. Selalu berprasangka baik kepada Allah.
  4. Mari memperbanyak melakukan kebajikan.
  5. Memperbanyak sedekah.

“takutlah kepada neraka dengan memberi meski hanya sebiji kurma”

Disampaikan Pada Ta’lim Rutin Senin Malam (15/2) di Masjid Nurul Hikma Makassar oleh Ustadz Akrama Hatta, Lc., M.H.I

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.