spot_img

Muadzin Pertama (sesi 1)

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

  1. Bilal Muadzin Pertama

Muadzin pertama dalam sejarah islam adalah Bilal bin Rabah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki beberapa muadzin diantaranya adalah:

  1. Bilal bin Rabah
  2. Ibnu Ummi Maktum
  3. Abu Mahzurah (diangkat jadi muadzin dimakkah)

Adapun Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu kisahnya telah ditulis dalam kitab para ulama, diman tidak ada yang mendengar nama Bilal melainkan ia akan cinta kepadanya, dan tidak satupun kaum muslim yang tidak mengenal beliau. Bilal adalah muadzin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang merupakan perumpaan bahwasanya kemuliaan bukan diraih dengan harta, jabatan, dengan wajah yang sempurna akan tetapi kemuliaan diraih dengan takwa kepada Allah Subhanahu wata’ala. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al Hujurat: 13).

  1. Perbedaan Bilal dengan Quraisy

Bilal bin Rabah jika kita mendengar namanya kita cinta dan rindu berjumpa kepadanya walaupun dalam sejarah disebutkan penampilan dan wajah beliau adalah sesuatu yang tidak diinginkan dimana beliau berkulit hitam, berambut keriting karena berasal dari afrika dan hamba sahaya sebelum diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bilal mantan budak yang disiksa oleh majikannya yang ketika namanya disebut kita teringat dengan surga, bahkan kita bangga memberi nama anak kita dengan Bilal.

Adapun Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Thalib mereka adalah orang – orang yang terpandang dari suku quraisy memiliki jabatan dan harta yang banyak, namun tak satupun diantara kita memberi nama anak kita seperti nama mereka, mereka apabila disebut namanya kita teringat dengan neraka dan mengatakan:”La’nakumullah”, mereka adalah perumpamaan orang – orang buruk yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadist.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

مَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا

“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh”. (QS. Saba : 37).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian”. (HR. Muslim no. 2564, dari Abu Hurairah).

Bilal bin Rabah seorang budak dari negeri habasyah yang sebelum diutus Rasulullah oleh Allah Subhanahu wata’ala, beliau ditawan oleh suku jumah, yang selanjutnya beliau dibeli dengan status sebagai seorang budak oleh salah seorang pemuka Quraisy yang bernama Umayyah Ibnu Khalaf. Saat diutus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Bilal kemudian mendengar kabar diutusnya Rasulullah  melalui tamu yang datang kepada Umayyah Ibnu Khalaf, dimana Rasulullah menjadi pembicaraan hangat oleh kaum musyrikin pada waktu itu, begitu pula yang bertamu kepada Umayyah Ibnu Khalaf,  karena mereka terusik dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. 

  1. Hidayah Menyapa Bilal

Disebutkan dalam riwayat, pernah suatu ketika Rasulullah dan Abu Bakar As Shiddiq beserta para sahabat berada di gua hira maka lewatlah Bilal dengan membawa susu, Rasulullah dan para sahabat meminta susu dari Bilal bin Rabah, Bilal kemudian menjamu dan melayani Rasulullah dan para sahabat, dalam jamuan tersebut Rasulullah menawarkan islam, Bilal langsung menyambut seruan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam

Ketika hidayah menyapa Bilal bin Rabah, Allah Subhanahu wata’ala membuka hati Bilal dan menjadikan ia cinta kepada islam dan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Akhirnya Bilal bin Rabah mengikuti ajakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memeluk agama islam.

Hidayah adalah merupakan taufik dan karunia dari Allah Subhanahu wata’ala, oleh karena itu peliharalah sampai kita berjumpa dengan Allah Subhanahu wata’ala sedangkan Allah ridho. Betapa inginnya Rasulullah memberikan hidayah kepada paman beliau yang bernama Abu Thalib namun paman beliau lebih memilih untuk mati dalam kesyirikan dan kekufuran, begitupula Rasulullah menginginkan hidayah kepada pembesar Quraisy namun mereka (Quraisy) memilih untuk dibutakan mata dan hati mereka dari petunjuk Allah Subhanahu wata’ala.

  1. Bilal Disiksa Oleh Majikannya 

Ketika Bilal masuk islam, mulailah Umayyah Ibnu Khalaf murka dan memaksa Bilal untuk murtad meninggalkan agama islam, bahkan Bilal disiksa dengan berbagai macam siksaan, beliau di ikat dan dicambuk, dipenjara dan puncak beliau disiksa adalah ketika beliau diseret dengan menggunakan rantai besi ditengah terik panasnya matahari digurun sahara.

Bilal bin Rabah diseret dan ditindih dengan batu yang sangat besar, harapan mereka (Quraisy) agar Bilal bin Rabah meninggalkan agama muhammad atau murtad dari islam akan tetapi Bilal bin Rabah andaikan beliau mengikuti ajakan mereka dengan lisan namun hatinya mengingkari maka hal itu tidak termasuk kemurtadan, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَٰكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar”. (QS. An Nahl :106).

Dalil ini menjadi rukhsah atau keringan bagi beberapa sahabat yang tidak mampu menahan siksaan orang kafir Quraisy sehingga mereka menerima ajakan mereka namun hati mereka tetap tenang kepada Allah Subhanahu wata’ala. Namun tidak bagi Bilal Radhiyallahu ‘anhu, beliau memilih untuk teguh dan menghadapi siksaan demi siksaan tersebut, beliau menjual jiwanya kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”. (QS. Al- Baqarah: 207).

Mereka mengharapkan keridhoaan Allah Subhanahu wata’ala, mereka yakin dan sadar bahwa konsekuensi keimanan adalah siap untuk diuji oleh Allah dan menjalani ujian tersebut.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ  وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?, Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al Ankabut : 2-3).

Dalam ayat lain:

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)”. (QS. Al Ahzab :23).

Bilal bin Rabah beliau terus mengucapkan ahad, ahad, ahad ketika beliau disiksa dan dipaksa untuk murtad bahkan Bilal mengatakan andaikan saya mengetahui ada perkatan yang lebih membuat mereka murka kepadaku maka aku akan katakan kepadanya, Abu Bakar As Shiddiq mendengar berita bahwa Bilal disiksa oleh Umayyah ibnu Khalaf dan pada saat itu Abu Bakar As Shiddiq diberikan kelebihan harta oleh Allah Subhanahu wata’ala, dimana diawal islam beliau sengaja mengumpul harta untuk membeli para budak yang disiksa oleh majikannya yang beragama islam.

  1. Abu Bakar As Shiddiq Membeli Bilal

Lalu datanglah Abu Bakar As Shiddiq menjumpai Umayyah Ibnu Khalaf dan berkata:”Ya Umayyah dari pada engkau menyiksa Bilal, maukah engkau menjualnya kepadaku“, Umayyah berkata:”Saya mau menjualnya kepadamu wahai Abu Bakar walaupun hanya dengan 10 dinar”. lihat bagaimana Umayyah menganggap Bilal tidak ada harga dan nilainya bahkan hina dimatanya, kemudian Abu Bakar As Shiddiq berkata:”Saya membelinya darimu walaupun engkau menjualnya 100 dinar”, Abu bakar As Shiddiq membeli Bilal. Lalu turunkah pujian Allah Subhanahu wata’ala kepada Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi, Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan”. (QS. Al lail : 17-20).

Yang dimaksud adalah Abu Bakar As Shiddiq beliau dipuji oleh Allah karena membebaskan Bilal bin Rabah Radhiyallahu ‘anhu.

Berlanjut (Muadzin Pertama (Sesi 2))

Wallahu A’lam Bish Showaab


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Senin, 07 Dzulqaidah  1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.