spot_img

Muadzin Pertama (Sesi 3)

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

  1. Penaklukan Kota Makkah

Pada tahun ke 8 hijriyah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersama dengan para sahabat datang secara tiba- tiba untuk menaklukkan kota makkah dimana sebelumnya beliau terusir dari kota tersebut dan penduduk kota makkah tidak mengetahui akan kedatangan Rasulullah dan para Sahabatnya . Rasulullah berada diatas kendaraannya dengan penuh keharuan menundukkan kepalanya sampai jenggot beliau menyentuh dadanya dengan isakan tangis beliau membaca firman Allah:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap“. (QS. Al – Isra : 81).

Beliau terharu mengingat perjuangan dalam mendakwahkan islam dimana beliau pernah sholat sedang dalam keadaan sujud, datanglah orang quraisy mengambil isi perut onta yang telah disembelih kemudian ditaruh diatas punggung Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau terharu mengingat bagaimana ketika berdakwah di negeri thaif  beliau dilempari dengan batu, begitupula dengan Bilal bin Rabah yang diseret diterik matahari yang sangat panas dengan ditindik batu yang sangat besar yang akhirnya diselamatkan oleh Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengingat ujian yang pernah beliau alami dengan para sahabat di kota makkah pada waktu itu.

2. Azan Pertama Bilal di Makkah

Setelah Rasulullah dan para sahabat menaklukkan kota makkah beliau terharu dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala, masuklah waktu dhuhur dan disana masih ada gembong Quraisy namun mereka tidak mampu berbuat apa – apa bahkan kebanyakan mereka masuk ke agama islam.

Ketika masuk waktu dhuhur Rasulullah kemudian berkata:”Mana Bilal”, Bilal berkata:”Saya ya Rasulullah”,  Rasulullah berkata:”Ya Bilal, naiklah dipunggung ka’bah dan kumandangkan azan”, kita tahu bahwasanya ka’bah sangat dimuliakan oleh orang – orang arab, maka berjalanlah Bilal menuju pungung ka’bah dengan penuh keharuan dan kemuliaan mengumandangkan azan, salah seorang Quraisy ada yang berkata:”Sungguh terhina umurku dipanjangkan untuk melihat se’ekor burung gagak naik diatas punggung ka’bah mengumandangkan azan”, lalu turunlah firman Allah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al Hujarat :13). Bilal yang dulunya dihinakan oleh penduduk makkah dan pada saat itu Allah memuliakan Bilal dihadapan orang – orang Quraisy.

3. Bilal Sedih Atas Kepergian Rasulullah 

Kembalilah Rasulullah ke kota Madinah dan 2 tahun setelahnya beliau sakit keras yang menyebabkan beliau meninggal, beliau dipapah oleh beberapa sahabat untuk mengimami para sahabat dan ketika beliau telah meinggal para sahabat kemudian menangis, sedih dengan kepergian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, sosok seorang guru dan sekaligus Nabi yang sangat dicintai oleh para sahabat., Umar kemudian tidak percaya akan kepergian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Umar menghunus pedangnya dan berkata:”Siapa yang mengatakan Muhammad telah meninggal, maka aku akan penggal lehernya”, . melihat hal tersebut kemudian Abu Bakar Radhiyallahu anhu datang. Maka beliau mengucapkan hamdalah dan pujian kepada Allah Subahanhu wata’ala , kemudian berseru:

أَمَّا بَعْدُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ فَإِنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ قَدْ مَاتَ وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ الهَْ فَإِنَّ الهَْ حَيٌّ لاَ يَمُوتُ قَالَ الهُ’ تَعَالَى وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ إِلَى الشَّاكِرِينَ

“Amma ba’du. Barang siapa menyembah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sungguh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam telah meninggal. Dan barang siapa yang menyembah Allah, sungguh Allah Maha hidup, tidak mati,” kemudian beliau membaca Firman Allah:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”. (QS. Ali Imran : 144).

Bersedihlah Bilal bin Rabah dengan kepergian Rasulullah, beliau berpisah dengan kekasihnya, dihari pertama setelah kematian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, kebiasaan Bilal bin Rabah ketika masuk waktu sholat maka beliau naik diatas menara untuk mengumandangkan azan, beliau menengok ke kamar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam akan tetapi beliau tersadar bahwasanya Nabi telah tiada, beliau kemudian dengan suara sesak mengumandangkan azan, namun ketika sampai kepada”Ashhadu anna muhammadarrasulullah”, beliau bersedih dan menangis mengingat kekasihnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga ia tidak mampu melanjutkan azannya.

Beliau kemudian langsung turun dari menara, datanglah para sahabat dan Abu Bakar As Shiddiq berkata kepada Bilal:”Ada apa denganmu ya Bilal.?”, beliau menjawab :”Saya tidak akan azan lagi setelah kematian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam”, Abu Bakar kemudian meminta dan berkata:”Ya Bilal, lanjutkanlah pekerjaanmu, dan azanlah untuk kami”,

Bilal berkata:”Ya Abu Bakar, jika engkau membebaskanku dari Umayyah ibnu Khalaf karena untuk menjadi budakmu, maka saya akan ikut perintahmu, namun jika engkau membebaskan ku karena Allah, biarkan aku menentukan jalanku sendiri”, Abu Bakar kemudian berkata:”Saya membebaskanmu karena Allah ya Bilal, silahkan engkau menentukan apa yang engkau mau”, dan ternyata Bilal berkata:”Ya Abu Bakar, saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:”Sebaik baik amalan adalah orang yang berjihad dijalan Allah, biarkan aku berjihad bersama kaum muslimin atau berjaga di daerah perbatasan”, dan itulah yang dilakukan oleh Bilal bin Rabah, oleh karenanya setelah kematian Rasulullah tidak ada azan lagi.

4. Azan Bilal di Baitul Maqdis

Meninggallah Abu Bakar As Shiddiq dan dibaiatlah Umar menjadi khalifah, dan dizaman kekhalifahan umar, beliau menaklukan kota palestine yang sekarang dijajah oleh zionist israel. Sampailah Umar di Al Quds kota palestina bersama para sahabat dan ditengah – tengah mereka ada Bilal bin Rabah, setelah Umar menerima kunci baitul maqdis masuklah waktu sholat dhuhur, Umar kemudian berkata:”Mana Bilal”, Bilal menyahut:”Saya Ya Amirul Mukminin”, Umar berkata:”Ya Bilal, telah masuk waktu sholat, Kumandangkan azan dan ingatkan kami dengan masa-masa bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam”, awalnya Bilal mengatakan:”Tidak, Ya Amirul Mukminin”, namun para sahabat berkata:”Takutlah kepada Allah ya Bilal, yang menyuruhmu adalah Amirul Mukminin’. Akhirnya Bilal bin Rabah kemudian berdiri dengan umur yang telah tua renta, beliau  berjalan naik diatas menara, sebelum Bilal mengumandangkan azan Umar menangis dan para sahabat juga ikut menangis, Bilal kemudian mengumandangkan azan dimasjidil Aqsa dan baitul maqdis. Para sahabat kemudian semakin menangis dan bersedih mengingat kenangan indah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

5. Bilal Mimpi Berjumpa Dengan Rasulullah

Setelah itu kembalilah Bilal ke negeri syam beliau tidak lagi kembali ke madinah, beliau meminta izin untuk pergi ke negeri syam. beberapa tahun berlalu, tiba – tiba disuatu malam beliau bermimpi didatangi oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Rasulullah berkata dalam mimpinya:”Ya Bilal, mengapa engkau meninggalkan kami sudah berapa lama engkau tidak datang ke kota madinah menziarahi kami dan menziarahiku”, Bilal kemudian terbangun dalam keadaan kaget dan mengingat telah lama ia tidak ke kota madinah. Akhirnya ia segera mempersiapkan bekal dan kendaraanya, pada malam itu juga ia berangkat ke kota madinah  dan Qadarullah beliau tiba sebelum masuk waktu subuh beliau berzaiarah ke masjid Nabi dan ke makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau menangis.

Setelah itu ia berjumpa dengan Umar dan masuk waktu subuh, Umar berkata:”Ya Bilal, coba ingatkan kami semasa bersama Rasulullah, silahkan komandangkan azan”, namun Bilal mengatakan:”Tidak ya Umar“, beliau menolak, beliau berjumpa dengan Hasan dan Husein (Cucu Rasulullah) ia mengatakan:”Ya Bilal tolong ingatkan kami dengan kakek kami Rasulullah, kumandngkan azan”.

Penduduk madinah pada waktu itu masih dalam keadaan tertidur maka naiklah Bilal mengumandangkan azan dengan suara yang telah dikenal oleh penduduk kota madinah, mereka terbangun dari tidurnya dan menangis dirumahnya mereka keluar dan berkata:”Apakah Rasulullah kembali dibangkitkan”, ternyata mereka melihat Bilal bin Rabah setelah perpisahan yang begitu lama mereka kembali berjumpa dengan Bilal.

6. Negeri Syam Tempat Bilal Meninggal 

Setelah itu beliau kembali ke negeri syam untuk kemudian meninggal di negeri  syam, dan sehari sebelum Bilal meninggal beliau melantunkan syair dan mengatakan:”Besok kita akan berjumpa dengan kekasih Muhammad dan sahabat – sahabatnya”, beliau telah lama menanti rindu untuk berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, meningallah Bilal bin Rabah dan beliau telah berada ditempat yang telah dijanjikan oleh Allah dan bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi waslalam.

Semoga kelak kita dipertemukan oleh Bilal dan langsung mendengarkan kisah beliau dan ditengah – tengah kita ada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Wallahu A’lam Bish Showaab


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Kamis, 10 Dzulqaidah  1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

Related Articles

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.