mim.or.id – Puluhan santri yang tergabung dalam pesantren Qur’an Madrasah Aliah (MA) putra Markaz Imam Malik (MIM) kembali mengikuti pembelajaran diluar kelas.
Bertajuk ‘Museum Tour’ kegiatan yang dilaksanakan di Benteng Fort Rotterdam pada Rabu, 7 Februari 2024 dikuti oleh santri kelas X dan XI .
Adapun tour itu dimaksudkan agar para santri memahami sejarah dan budaya Indonesia, lebih terkhusus Sulawesi -Selatan serta meningkatkan kemampuan bahasa Arab dan inggris.
Baca Juga: Tahun PEMILU Marak Serangan Fajar, Bagaimana Hukum dan Ancamannya?
Menanggapi hal tersebut, ustadz Iswahyudi menuturkan kegiatan Museum tour ini merupakan bagian dari kurikulum pesantren Qur’an MA MIM.
“Museum Tour ini adalah salah satu dari program kurikulum yang ada di Pesantren Qur’an (MA) MIM. Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariatif sehingga kegiatan pembelajaran tidak hanya terbatas di ruang-ruang kelas”, Imbuhnya.
Sambungnya, alhamdulillah kegiatan ini cukup bermanfaat bagi para santri. Terbukti dari begitu antusiasnya mereka mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Di sini, para santri mendapatkan pengalaman baru.
Lebih lanjut, Wakil Kepala Sekolah pesantren Qur’an MA MIM itu menyampaikan kalau biasanya mereka hanya belajar/mendengar sejarah di kelas, di tempat ini mereka bisa melihat dan mempelajari secara langsung bukti-bukti sejarah dan budaya yang tersimpan di dalam museum.
Baca Juga: Mengapa Perlu Belajar Aqidah dan Tauhid?
Dokumentasi
