mim.or.id – Inilah hati penghuni surga yang memiliki hati yang bersih, yang tidak memiliki kebencian kapada kaum muslimin bahkan ia tidak pernah merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Oleh karenanya jangan pernah menganggap diri kita lebih baik dari pada orang lain karena ada Qaidah yang mengatakan:
”kayakinan tidak dihapuskan dengan keraguan”, sebagaimana ketika mengerjakan sholat kita ragu seakan-akan buang angin (kentut yang membatalkan wuduh dan sholat) tetapi tidak ada bau dan suara, keraguan tersebut tidak menghapuskan keyakinan maka teruskanlah sholat”.
Adapun perkataan bahwa tidak boleh mengatakan diri kita lebih baik dari orang lain karena kita lebih tahu tentang diri kita daripada keyakinan, sedangkan pengetahuan kita terhadap orang lain adalah keraguan.
Baca Juga: Khutbah Jum’at: ‘Jangan Berlebih dalam Berislam!’ (Edisi 031, Jum’at 24 Rabiul Awal 1446 H)
Kita tidak tahu dengan benar orang tersebut namun kita lebih tahu tentang diri kita dengan Allah Subhanahu wata’ala sekalipun kita menampakkan kesholehan dihadapan orang lain sehingga keyakinan tidaklah dihapuskan dengan keraguan.
Iyash Ibnu Muawiyah mengatakan:”Saya menjumpai kebanyakan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mereka mengangap orang yang paling mulia diantara mereka adalah yang bersih hatinya dari kebencian kepada siapapun dan yang paling sedikit gibahnya”.
Sofyan Ibnu Dinar pernah bertanya kepada Abu Bisyir dia mengatakan:”Bagaimana kondisi dan keadaan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.?”, beliau menjawab:”Mereka amalannya sedikit akan tetapi pahalanya besar.?”, beliau ditanya lagi:
”Apa sebabnya.?”, beliau menjawab:”Disebabkan karena kebersihan hati-hati mereka”. Mereka tidak memiliki kebencian sebagaimana yang telah kita sebutkan dalam kisah seorang lelaki calon penghuni surga.
Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya oleh salah seorang sahabat :”Manakah manusia yang paling baik wahai Rasulullah.?”, Rasulullah menjawab:
Baca Juga: Studi Tiru, LTQ PPM Rahmatul Asri Apresiasi Pelayanan dari Pesantren Qur’an MTs MIM
”Orang yang bersih hatinya dan jujur lisannya”, Sahabat kembali bertanya:”Ya Rasulullah orang yang lisannya jujur telah kami tahu tapi apa maksud dari suci hatinya”, Rasulullah berkata:
”Yang dalam hatinya tidak ada kecenderungan untuk melakukan perbuatan dosa kemudian keinginan untuk berbuat dzalim dan kebencian kepada salah seorang dari kaum muslimin”, inilah yang disebut sebagai hati penghuni surga.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”. (QS Al hijr: 45-47).