spot_img

Pahala Tanpa Batas Bagi Yang Bersabar

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az Zumar :10).

Allah Subhanahu wata’ala memberikan ganjaran kepada orang yang bersabar tanpa batas. Sering kita mendengar perkataan:”Sabar ada batasnya“, sedangkan Allah mengatakan sabar tidak ada batasnya, sebenarnya kesabaran tidak ada batasannya hanya saja yang terbatas adalah tingkat keimanan, sehingga semakin tinggi keimanan seseorang maka akan semakin tinggi kesabarannya, jika ingin kesabaran berlipat ganda maka kuatkan ke imanan kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Seluruh amalan sholeh memiliki standar pahala. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)“. (QS. Al-An’am :160).

10 kali lipat itulah standar kebaikan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ  يَقُولُ اللَّهُ إِذَا أَرَادَ عَبْدِى أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً فَلاَ تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ حَتَّى يَعْمَلَهَا ، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا بِمِثْلِهَا وَإِنْ تَرَكَهَا مِنْ أَجْلِى فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً ، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةٍ

Dari Abu Hurairah,  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Allah Ta’ala berfirman: Jika hambaku bertekad melakukan kejelekan, janganlah dicatat hingga ia melakukannya. Jika ia melakukan kejelekan tersebut, maka catatlah satu kejelekan yang semisal. Jika ia meninggalkan kejelekan tersebut karenaku, maka catatlah satu kebaikan untuknya. Jika ia bertekad melakukan satu kebaikan, maka catatlah untuknya satu kebaikan. Jika ia melakukan kebaikan tersebut, maka catatlah baginya sepuluh kebaikan yang semisal  hingga 700 kali lipat”. (HR. Bukhari no. 7062 dan Muslim no. 129).

Sebagaimana sedekah yang disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah ayat 261).

ini merupakan standar pahala secara umum adapun yang disebutkan oleh Rasulullah secara khusus seperti sholat berjama’ah dalam riwayat disebutkan diberikan ganjaran 25 derajat dalam riwayat yang lain 27 derajat,

Para Ulama Membedakan 25 Derajat dan 27 Derajat

Para ulama memisahkan diantara keduanya:”Siapa yang mendapatkan takbiratul ihram bersama dengan imam ia mendapatkan 27 derajat dan siapa yang terlambat atau masbuk  ia mendapatkan 25 derajat”, olehnya jangan meremehkan derajat tersebut karena terkadang 1 derajat disisi Allah jaraknya seperti langit dan bumi, jangan membiasakan diri masbuk dalam sholat akan tetapi berusahalah untuk menjadi terdepan yang tercepat ke masjid sebelum azan dikumandangkan.

Sebagian ulama mengatakan:”Jika sholat dimasjid yang banyak  jama’ahnya dia mendapatkan 27 derajat dan jika sholat dimushallah dia mendapatkan 25 derajat”. Ulama yang lain mengatakan:”Siapa yang dekat rumahnya dengan masjid dia mendpaatkan 25 derajat dan siapa yang rumahnya jauh dari masjid dia mendapatkan 27 derajat”. Ada yang mengatakan:”27 derajat didapatkan pada sholat malam hari  dan 25 derajat didapatkan pada sholat siang hari “, dan yang lain mengatakan:”27 derajat untuk sholat jahriah (mengeraskan suara) dan 25 derajat untuk sholat sirriyyah (suara desir)“.

Ganjaran Pahala Puasa 

Adapun kesabaran sebagaimana dalil yang disebutkan diatas tanpa hisab, olehnya Allah Subhanahu wata’ala menyebutkan dalam hadist Qudsi tentang puasa, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untukku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi”. (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

Mengapa puasa pahalanya tanpa batas karena amalan ibadah yang membutuhkan kesabaran adalah puasa, sehingga Allah memberikan ganjaran pahala secara khusus kepada orang – orang yang berpuasa baik puasa sunnah maupun puasa wajib.

Oleh karenanya perbanyak puasa sunnah bukan hanya puasa dibulan ramadhan seperti puasa daud (sehari puasa, sehari berbuka), bagaimana cara menggabungkan antara puasa senin dan kamis dengan puasa daud kata para ulama:”Jika sudah mengerjakan puasa daud maka tinggalkan puasa senin dan kamis”, Puasa daud sangat dianjurkan kepada para pemuda agar puasa tersebut bisa meringankan hasrat biologisnya sehingga tidak tersalurkan pada sesuatu yang haram, karena puasa adalah tameng baginya. Wija dari sisi bahasa adalah:”Seperti kuda yang dikebiri atau pelirnya dipukul agar binatang tersebut sehat dan kuat untuk dipakai dalam peperangan“, untuk binatang diperbolehkan dalam hal ini.

Jika dalam kehidupan kita ditimpa begitu banyak musibah dan kesulitan maka cara untuk mengobatinya adalah dengan mengingat ayat diatas bahwa bersabar pahalanya tanpa batas.

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@ Sabtu, 03 Muharram 1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.