spot_img

Pasti akan Tiba, Renungkan 4 Pesan Tentang Kematian!

mim.or.id – Salah satu nikmat kehidupan yang yang paling besar ialah nikmat umur dari Allah Azza wa Jalla. Nikmat inilah yang akan disesali oleh manusia dengan sepenuh-penuhnya penyesalan pada kehidupan akhiratnya, jika tidak dimanfaatkan dengan baik.

Namun semua itu hanya menjadi penyesalan yang takkan mungkin berguna. Penyesalan yang tak pernah memberi ruang dan kesempatan untuk memperbaikinya. Sebab kematian adalah sebuah kepastian.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya:

“Dan beribadahlah kepada Tuhanmu hingga al-Yaqin (kematian) datang kepadamu.” (Surah al-Hijr: 99).

Yakinlah, bahwa kematian sudah pasti akan mencapai dan menggapai Anda, sebelum atau sesudah Anda berhasil tiba di omset impian itu. Karena itu, Allah Azza wa Jalla mengingatkan:

Baca Juga: Bahaya Khamar, Sumber ‘Utama’ Kekejian dan  Kesengsaraan!

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya:

“Setiap jiwa akan merasakan kematian. Dan (nanti) kalian hanya akan diberikan balasan kalian dengan sempurna pada Hari Kiamat. Maka siapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah meraih kemenangan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kenikmatan yang menipu.” (Surah Ali Imran: 185).

Melalui ayat ini, setidaknya Allah menyampaikan 4 pesan penting untuk kita semua:

Pertama, bahwa setiap jiwa, setiap yang bernyawa, pasti akan merasakan kematian tanpa kecuali. Siapapun yang telah diberikan kesempatan untuk hidup di dunia ini, maka dia pasti akan mengalami kematian.

Dan kematian itu memiliki rasa sakit yang luar bisa, yang disebut sebagai “sakarat” atau sekarat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat menjelang kematiannya mengungkapkan:

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ

Artinya:

“La ilaha illallah, sungguh kematian itu memiliki banyak rasa sakit/sakarat…” (HR. al-Bukhari).

Kedua, melalui ayat di atas, Allah Ta’ala mengingatkan bahwa meskipun kematian sangat menyakitkan, tetapi ia hanya sebuah jembatan untuk berpindah kepada fase kehidupan yang kekal dan abadi bernama Akhirat.

Dan fase Akhirat itu akan kita mulai dari kehidupan alam kubur kita masing-masing. Kelak, kehidupan Akhirat itu akan menjadi momentum dimana semua yang kita lakukan di dunia ini, semua pilihan-pilihan yang telah kita putuskan di dunia ini.

Semuanya akan kita pertanggungjawabkan di Akhirat tanpa sisa, untuk kemudian kita menerima balasannya yang setimpal.

وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya:

“…Dan (nanti) kalian hanya akan diberikan balasan kalian dengan sempurna pada Hari Kiamat…”.

Baca Juga: Jangan Padam, Beribadahlah kepada Tuhanmu hingga Kematian itu Datang

Ketiga, yang tidak kalah pentingnya, melalui ayat di atas, Allah Azza wa Jalla menjelaskan kepada kita parameter kesuksesan hidup seorang manusia. Manusia yang sukses, manusia pemenang, bukanlah manusia yang berhasil menyabet sederet gelar akademik, atau yang berhasil mencapai puncak karirnya.

Semua itu, bukan manusia yang disebut sukses dan pemenang di sisi Allah Ta’ala. Tapi yang sukses dan pemenang itu adalah:

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ

Artinya:

“…Maka siapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah meraih kemenangan…”.

Keempat, melalui ayat tersebut, Allah Ta’ala mengingatkan kita satu fakta penting, yaitu bahwa kesenangan dunia itu sangat mudah menipu kita, manusia. Manusia sering kehilangan kendali saat berhadapan dengan kesenangan dunia.

Kehilangan kendali hingga lupa mengarahkan hidupnya dengan orientasi Akhirat. Pencapaian-pencapaian dunia seringkali menyeret kita hingga seakan-akan dunia ini akan selamanya.

Membuat kita lupa bahwa setiap kita pada akhirnya akan mati dan meninggalkan semua pencapaian, gelar, jabatan dan omset itu. Maka Allah Ta’ala mengingatkan:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya:

“…Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kenikmatan yang menipu.” (Surah Ali Imran: 185).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.