spot_img

Ramadhan Bulan Keberkahan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Nahl : 18).

Begitupula dengan nikmat batin, nikmat yang paling besar adalah ketika Allah Subhanahu wata’ala senantiasa memberikan kepada kita hidayah dan petunjuk untuk mengerjakan segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya.

Allah Subhanahu wata’ala memberikan dunia ini kepada orang yang dicintainya juga kepada yang dibencinya bahkan mungkin sebagian orang yang dibenci oleh Allah mendapatkan dunia ini lebih banyak dibandingkan dengan orang yang dicintainya. Allah Subhanahu wata’ala memilih sebagian dari hamba – hambanya untuk diberikan hidayah dan petunjuk serta diharamkan dari sebagian yang lain, oleh karenanya ketika kita termasuk diantara mereka yang dipilih oleh Allah untuk senantiasa semangat menjalankan segala perintahnya dan taat kepada Rasulnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam maka itu adalah merupakan nikmat yang luar biasa. Seperti kehadiran kita di masjid melaksanakan ibadah sholat Jum’at, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allâh dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. Al-Jumu’ah :9).

Masih banyak saudara – saudara kita bahkan yang masih mengaku sebagai seorang muslim masih disibukkan dengan dunianya, masih disibukkan dengan perdagangan dan jual beli ketika panggilan azan telah dikumandangkan seakan-akan panggilan azan tidak ditujukan kepadanya, Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala ketika kita meninggalkan aktivitas duniawiah kita karena Allah dan semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dari apa yang kita tinggalkan, Allah Subhanahu wata’ala berfirman

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Alhamdulillah kita berjumpa dengan bulan ramadhan, bulan yang senangtiasa dinanti – natikan dan dirindukan oleh orang-orang yang beriman yang mengharapkan ampunan dan pahala yang sangat besar disisi Allah Subhanahu wata’ala. Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan kita untuk bergembira dengan kedatangan musim – musim ketaatan yang membawa begitu banyak keutamaan dan keberkahan, Allah berfirman didalam Al-Qur’an:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus: 58).

Datangnya bulan ramadhan hendaknya kita bergembira, hendaknya kita berbahagia dan kebahagiaan serta kegembiraan itu lebih baik daripada dunia berserta isinya, oleh karenanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam setiap kali tiba bulan suci ramadhan beliau mengingatkan kepada para sahabat dan menggembirakan mereka beliau berkata:

“Bulan Ramadhan yang penuh berkah telah datang kepada kalian, Allah subhaanahu wa ta’ala pun mewajibkan kalian berpuasa pada bulan ini. Pada bulan ini, pintu-pintu langit di buka, pintu-pintu jahannam dikunci, dan setan-setan yang durhaka akan dibelenggu. Pada bulan ini, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan di sisi Allah. Barang siapa yang tidak diizinkan mendapat kebaikan pada malam itu berarti ia telah terhalangi dari kebaikan (yang sangat besar)”. (diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa’i, nomor 1992).

Oleh karenanya dibulan yang suci ini kita merasakan betapa ringannya dan bertapa mudahnya berbagai macam kebaikan dan ketaatan yang kita kerjakan, mungkin ada diantara kita yang tidak berpuasa kecuali hanya dibulan suci ramadhan, mungkin ada diantara kita yang tidak rutin mengerjakan qiyam, namun dibulab ramadhan kita rutin mengerjakannya setiap malam begitupula kebaikan serta ketaatan-ketaatan yang lain dan diantara tujuan dari datangnya bulan suci ramadhan adalah bagaimana kita membiasakan diri – diri kita dengan kebaikan tersebut sehingga menjadi sesuatu yang mudah kita kerjakan sampai ketika kita meninggalkan bulan suci ramadhan.

Ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala tidak hanya dituntut dibulan suci ramadhan namun Allah memerintahkan kita untuk istiqamah dan taat kepadanya sampai ketika kematian menjemput kita sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’an:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal)”. (QS. Al Hijr: 99).

Dibulan suci ramadhan begitu banyak keutamaan telah disiapkan oleh Allah Subhanahu wata’ala dan keutamaan yang paling besar bahwa Allah Subhanahu wata’ala membukakan pintu ampunan seluas-luasnya, Allah Subhanahu wata’ala membebaskan hambanya dari api neraka sebagaimana kabar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:

إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، لِكُلِّ عَبْدٍ مِنْهُمْ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ

Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka pada setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka memiliki doa yang mustajabah (pasti dikabulkan)”. (HR. Ahmad. Sanadnya shahih di atas syarat Al-Bukhary dan Muslim).

Pembebasan dari api neraka adalah merupakan keberuntungan yang sangat besar sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’an:

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ

“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung”. (QS. Ali ‘Imran : 185).

Tidaklah kehidupan dunia ini kecuali kehidupan yang menipu karena sebagian orang ada yang mengira bahawasanya kesuksesan adalah ketika seseorang mendapatkan dunia beserta isinya, ketika dia mampu mengumpulkan harta, memiliki rumah yang mewah, kendaraan dan seterusnya, oleh karenanya Allah Subhanahu wata’ala mengingatkan kita:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS. Al-Hadid: 20).

keberuntungan serta kesuksesan yang hakiki kata Allah:

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ

“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung”. (QS. Ali ‘Imran : 185).

Sebesar apapun banyaknya bagian kita didunia ini maka kita akan meninggalkannya dan yang tersisa hanyalah amalan – amalan sholeh yang kita persembahkan selama kita hidup didunia ini, oleh karenanya Allah Subhanahu wata’ala mengingatkan kita didalam Al-Qur’an:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS. Al-Kahfi : 46).

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Sabtu, 13 Ramadhan 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.