mim.or.id – Akhir-akhir ini publik kembali disodorkan beberapa peristiwa yang menyangkut tentang akidah, salah satunya ialah ramainya soal sumpah pocong dalam kasus pembunuhan eky dan vina.
Seperti diketahui, sumpah pocong merupakan suatu ritual untuk membuktikan tuduhan atau kasus yang tidak memiliki bukti sama sekali guna memutuskan perkara.
Peristiwa pengambilan sumpah pocong inipun menyita perhatian publik dan banyak yang bertanya-tanya bagaimana hukum melakukan sumpah pocong.
Baca Juga: Pererat Silaturrahim dan Kolaborasi, Markaz Inayah Sambangi Kuttab Qur’an MIM
Bagaimana Hukum Sumpah pocong dalam Islam?
Dalam hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
من كان حالفا فليحلف بالله أو ليصمت
“Barangsiapa yang bersumpah, maka bersumpahlah dengan nama Allah atau hendaknya ia diam”. (HR. Al Bukhari: 6646).
Tidak boleh bersumpah atas nama amanah, atas nama Rasulullah, kekuasaan, orang-orang sholeh dan malaikat yang mulia, jadi tidak boleh bersumpah kecuali menyebut nama Allah Subhanahu wata’ala.
Karena bersumpah selain dari nama Allah Subhanahu wata’ala merupakan bentuk kesyirikan, sebagaimana dalam hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك
“Barangsiapa bersumpah atas nama selain Allah, maka ia telah kafir atau berbuat syirik” (HR. Ahmad, Abu Daud, Al Baihaqi)
Dan Allah ubhanahu wata’ala juga bersumpah dalam ayat diatas dengan jiwa Allawwamah. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Baca Juga: Mengejar Ridha-Nya, 2 Sifat ini Sangat Dicintai Allah
وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)”. (QS. Al-Qiyamah: 2).
Kesimpulannya ialah dalam Islam tidak dikenal dan tidak diperbolehkan melakukan sumpah selain atas nama Allah Subhanahu wata’ala. Adapun pelaksanaan sumpah pocong tidak ada riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah melakukan hal demikian.
