spot_img

Riyadhussholihin (Bab Mujahadah) Tekad Yang Kuat Anas bin an-Nadhar Terbunuh Dalam Perang Jihad

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu ia berkata:”Pamanku Anas bin an-Nadhar tidak ikut serta di dalam perang Badar. Kemudian ia berkata:”Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Aku tidak sempat bergabung dalam peperangan pertama melawan orang-orang musyrik. Sekiranya Allah memberi kesempatan kepadaku untuk melawan orang-orang musyrik, tentu Allah Maha Melihat apa yang aku perbuat dalam perang itu”.

Perang badar terjadi pada tahun ke 2 hijriyyah dengan jumlah kaum muslimin pada waktu itu kurang lebih 300 orang, Nabi keluar ke badar tidak ada niat untuk berjihad tetapi beliau keluar untuk menghadang kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sofyan karena kaum muslimin meninggalkan kota makkah dan tidak membawa apa –apa, ketika mereka mau hijrah ke Madinah mereka mau mengambil milik mereka di Makkah.

Mereka diperintah oleh Allah untuk keluar dan tidak ada sedikitpun niat untuk berjihad, ini dijadikan dalil oleh para ulama tentang bolehnya menuntut akhirat namun mengikutkan keinginan dunia yang lain, ini tidak mengapa karena yang salah adalah ketika dunia yang menjadi tujuan utama kita sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam keluar bersama dengan para sahabat untuk mengambil harta mereka namun Allah mewajibkan kepada mereka untuk berjihad. Begitupula orang yang datang dari jauh dengan niat untuk menuntut ilmu disebuah universitas kemudian ia daftar, setelah ia daftar ia bertanya:” Apakah ada ijazahnya dengan tujuan agar ia pergunakan untuk daftar atau cari kerja atau mengajar ilmu kepada orang lain sehingga ia mendapatkan nafkah dari mengajar untuk menghidupi keluarganya maka ini boleh dan tidak mengapa. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau ke Makkah berjumpa dengan muadzinnya yang bernama
Abu Mahdzurah beliau melemparkan satu kantong yang berisi perak sebagai upah untuknya dan itu tidak mengapa, sebagaimana juga orang yang menunaikan haji karena ia melihat banyak orang berkunjung kesana menunaikan haji sehingga mereka mencari barang – barang langkah kemudian ia jual kepada para jama’ah haji maka ini boleh tetapi harus tujuan utamanya adalah ibadah.

Banyak sahabat yang tidak keluar pada perang badar karena mereka tidak tahu bahkan disampaikan kepada mereka bahwa sahabat yang keluar bukan untuk berjihad dan andaikan disampaikan sejak awal maka pasti mereka akan berlomba – lomba berjihad bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, ini juga menjadi keutamaan khusus bagi mereka karena jumlah yang sedikit menghadapi musuh yang banyak dan ini menjadi penentu kemenangan kaum muslimin, olehnya perang badar disebut juga dengan hari pembeda bahkan Nabi berdoa dalam perang badar:”Ya Rabb jika hari ini pasukan kaum muslimin ini kalah engkau tidak akan disembah lagi didunia”,  setelah perang badar Nabi berkata kepada para sahabat:”Allah telah melihat hati para sahabat yang ikut dalam perang badar dan Allah berkata:”Lakukan apa saja yang kalian mau dosa – dosa kalian sudah diampuni oleh Allah Subhanahu wata’ala”, dosa mereka sudah lebur dalam kebaikannya, dalam kisah ketika ada seorang sahabat yang bernama Hatib bin Abi Balta’ah dalam peristiwa Fathul Makkah ketika Nabi ingin menaklukkan kota Makkah tanpa sepengetahuan penduduk kota Makkah, beliau mau datang ke Makkah dan tidak ada yang tahu, Rasulullah menyampaikan hal tersebut kepada para sahabat:”Jangan ada yang beri tahu kita mau datang ke Makkah mendadak mereka”, namun ada salah seorang sahabat yang bernama Hatib bin Abi Balta’ah mengirim surat sembunyi – sembunyi melalui seorang wanita, ia menyampaikan rencana kedatangan Nabi dan para sahabat, Hatib bin Abi Balta’ah tidak berkhianat cuma beliau punya keluarga di Makkah yang menjaga harta, ketika surat itu dikirim melalui seorang wanita maka datanglah Jibril menyampaikan kepada Rasulullah:”Wahai Muhammad, Hatib bin Abi Balta’ah mengirim surat melalui seorang wanita”. Nabi memanggil Ali dan beberapa orang sahabat yang lain dan berkata:”Kejar wanita itu”, dikejarlah wanita itu dan di dapati ditengah jalan kemudian disuruh berhenti, sahabat berkata:”Engkau diperintah Hatib, mana suratnya,?”, wanita ini berkata:”Tidak ada, saya tidak membawa apa – apa”, Ali berkata:”Berikan surat itu jika tidak, kami akan menelanjangimu”, Ali yakin bahwasanya apa yang disampaikan oleh Rasulullah tidak mungkin salah, akhirnya wanita ini terpaksa mengeluarkan surat itu, kembalilah Ali ke Madinah dan dipanggillah Hatib, Umar telah menghunus pedangnya, ia berkata:”Ya Rasulullah biarkan saya memenggal lehernya munafik ini”, Rasulullah berkata:”Tidak wahai Umar, tidakkah engkau tahu Allah berkata kepada ahlu badar:”Lakukan apa saja yang engkau mau, dosa – dosa kalian sudah diampuni”, Hatib ibn Abi Balta’ah termasuk sahabat yang ikut dalam perang badar.

Jadi Anas bin an-Nadhar dia merasakan kerugian yang luar biasa karena tidak ikut bersama Nabi dalam perang badar, akhirnya ia berkata:“Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Aku tidak sempat bergabung dalam peperangan pertama melawan orang-orang musyrik. Sekiranya Allah memberi kesempatan kepadaku untuk melawan orang-orang musyrik, tentu Allah Maha Melihat apa yang aku perbuat dalam perang itu”. Berkata Imam Al Qurtubi Rahimahullah maksud dari perkataan Anas bin an-Nadhar adalah dia ingin mengerahkan semua yang ia mampu baik harta, jiwa, kemampuan dalam berjihad dll. Ini adalah tekad yang kuat dan ini salah satu diantara uslub atau cara tazkiyatunnafs sebagaimana yang dilakukan oleh para salaf, jika anda terjatuh dalam perbuatan dosa atau meninggalkan sebuah perintah maka berusahalah mengikutkan keburukan itu dengan kebaikan.

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Kamis, 16 Jumadil Akhir 1439 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.