spot_img

Riyadhussholihin, Keyakinan dan Tawakkal Dalam Surah Furqan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا

Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya“. (QS. Al-Furqan: 58).

Ketika Rasulullah meninggal Abu Bakar berkhutbah dan berkata:”Barangsiapa yang menyembah Muhammad, Muhammad telah meninggal, namun siapa yang menyembah Allah, Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati”, bertawakkallah hanya kepada Allah Subhanahu wata’ala yang mengetahui kondisi dan keadaan hamba – hambanya, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. Al-Ma’idah : 23).

Setelah kita mengambil sebab – sebab yang disyariatkan oleh Allah maka selebihnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wata’ala bahkan sampai dalam sebuah keputusan dimana jika ada sebuah keputusan yang hendak diambil silahkan bermusyawarah mengambil pendapat dari teman musyawarah kita, sebagaimana Rasulullah beliau adalah orang yang paling banyak bermusyawarah padahal beliau mendapatkan wahyu dari Allah Subhanahu wata’ala, olehnya Allah berfirman kepada Rasulullah:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali-Imran : 159).

Melibatkan Allah dalam setiap kondisi dan keadaan ada beberapa cara diantaranya dengan melakukan Istisyarah (Meminta padangan dari orang – orang sholeh) dan Istikharah (Meminta petunjuk dari Allah Subhanahu wata’ala berupa taufik dan hidayah dari Allah Subahanahu wata’ala) selebihnya apapun yang terjadi Allah Subhanahu wata’ala tidak akan membiarkan hambanya, Allah berfirman:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (QS. Ath – Thalaq: 3).

Wallahu a’lam Bish Showaab 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.