Sahabat, Kembalilah!
Detik demi detik berdetak laju, meninggalkan jiwa yang ternoda. Tidak ada seruan yang terdengar, kecuali desahan satu demi satu hendak berakhir. Di saat itu, harusnya belum ada yang terlambat, segeralah … segeralah kembali!
Sahabat yang diberi nikmat kehidupan,
Hamba yang baik senantiasa pandai mengambil ‘ibrah dari apa yang terjadi di sekitarnya, selalu merenungi apa yang telah dilaluinya, dan mewajibkan dirinya untuk mendengar tiap nasehat yang disampaikan kepadanya. Maka, kali ini saya ingin menasehati diri sendiri, dan sahabat sekalian dengan satu ayat suci,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah”.(QS. At Tahrim:8).
Sungguh, seorang ahli ibadah membutuhkan taubat, seorang yang berpuasa membutuhkan taubat, seorang yang selalu tilawah Al-Qur’an membutuhkan taubat, seorang yang suka bersedekah membutuhkan taubat. Lalu, bagaimana dengan yang selalu berbuat zina, maksiat, meninggalkan sholat, mendengar musik, dll? Bukankah mereka lebih membutuhkan taubat?!
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah …
Kepada siapa taubatnya??
Kepada Allah!
تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya”. (QS. At Tahrim:8)
Bacalah, dan renungkanlah satu kisah taubat berikut ini;
Seorang Ayah. Hari-harinya dihabiskan dengan maksiat. Dia senang berfoya-foya dengan teman-temannya yang buruk. Suatu malam, dia meninggalkan istri dan putrinya, keluar mencari kesenangan nafsunya. Dia habiskan malamnya dengan maksiat dan dosa.
Setelah dia lelah, dia pulang dan melakukan maksiat lainnya. Dia menyalakan TV dan mulai menonton film porno. Dia biarkan istri dan putrinya tidur di kamar. Dia tenggelam dengan nafsunya. Sampai, pintu ruangan terbuka, siapa yang membukanya?
Putrinya yang kecil berdiri di sana, memandangnya dan berucap,” Ayah, sungguh itu ‘aib, bertakwalah kepada Allah.” Terus diulangnya, membuat ayahnya bangkit dan meninggalkannya, menuju kamar dan menutupi dirinya dengan selimut.
Entah rasa apa yang merasuki jiwanya, tiba-tiba dia merasa sedih yang sangat, ketakutan, dan cemas. Dan suara putrinya terus berulang di kepalanya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar …
Suara selanjutnya semakin mengguncang jiwanya, itu adzan subuh. Entah apa yang menggerakkan tuhuhnya untuk bangkit, mandi janabah, lalu melangkah ke masjid. Dia sholat. Sujud pertama setelah 7 tahun berlalu tanpa dia pernah menemui Rabbnya.
Lalu dia melanjutkan dengan tilawah, terus mengingat Allah. Berangkat ke kantor dan bersegera sholat di waktu dhuhur. Setelah jam kantor berakhir, dia pulang ke rumahnya. Dia menemukan istrinya menangis, apa yang membuatnya menangis?
Putri kecil mereka meninggal. Iya, seolah berita duka itu mengambil seluruh jiwa raganya. Putri yang semalam mengungatkannya untuk kembali kepada Rabb, kini pergi bertemu Rabbnya.
Bukan sekadar putri kecilnya yang pergi dan terkuburkan, dia berkata,” Demi Allah, saya tidak menguburkan putri saya, tapi saya menguburkan cahaya yang telah menunjukiku cahaya.”
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa mereka–dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui“.(QS. Ali Imran:135).
Sahabat, Kembalilah!
Ummu Faari’ AR
Pesan Cinta Muslimah
27 Rabiul Awwal 1438 H|27 Desember 2016 M
________________
Dapatkan tulisan hikmah lainnya di;
FP: Dhee AR
FB: Ummu Faari’ AR(Dhee AR)
IG: dheeanaar
Line: Dhee~Ar
Path: Dhee Ar
Telegram: Dhee~AR
Tweeter: ufaari83
Blog: www.qurratayun.blogspot.com
Web: https://mim.or.id/
Masya ALLAH…
Masya ALLAH
Masya ALLAH…