spot_img

Silsilah Cinta “Cinta Perlu Bukti” (Bagian 2)

SILSILAH CINTA
Ummu Faari’ AR

Tema: Cinta Perlu Bukti (Bag.2)


Pada suatu hari, tatkala Masyithah sedang menyisir rambut putri Fir’aun, tiba-tiba sisirnya jatuh dari tangannya. Dengan seketika dia berkata, “Bismillah (dengan nama Allah).”

Sang Putri bertanya, “Ayahku?”

“Tidak,” jawabanya. “Tetapi Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhan Ayahmu adalah Allah.”

Putri berkata, “Saya akan laporkan kepada ayahku.”

Dia menyahut, “Silakan.”

Cintanya kepada Allah tidak menggentarkan hatinya dari Fir’aun. Sampai saat perintah turun untuk membunuhnya, dia tidak perduli sama sekali. Kenapa? Karena dia berada di jalan kekasihnya; Allah.

Lalu dihadirkan anak-anaknya untuk dibunuh, dia pun tak perduli. Disiapkan panci yang di dalamnya minyak yang mendidih. Satu per satu anaknya dillemparkan di depan matanya. Tidak membuatnya bersedih, karena yakin sedang berada di atas jalan Rabbnya.

Dia mencintai Allah, lalu bagaimana mungkin dia menolak takdirnya dan kufur atasnya?!

Bagaimana mungkin dia menyalahi perintah Allah?! Bagaimana mungkin dia menghindar dari pertemuan dengan Allah?!

Barangsiapa yang mencintai Allah, akan sangat merindukan pertemuan denganNya.

Masyithah berkata, “Sebelum saya meninggal, saya memohon kepadamu satu permohonan.”

“Apa permohonanmu?” tanya Fir’aun.

Dia menjawab, “Saya mohon agar tuan nanti mengumpulkan tulangku dan tulang anak-anakku dalam satu kafan, lalu tuan kuburkan kami.”

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.(QS. Ali Imran:169)

Pada malam saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan perjalanan isra’ ditemani oleh Jibril, beliau mencium aroma yang wangi. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Jibril , aroma wangi apa ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah aroma Masyithah, penyisir rambut keluarga Firaun beserta anak-anaknya.”
MasyaAllah!

Muslimah, cinta kepada Allah Jalla wa Alaa adalah cinta teragung. Cinta yang tak ada duanya atau bahkan menyamainya.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.