spot_img

Tadabbur Surah Al-Insyirah ayat 5-6, Setelah Kesulitan Ada Kemudahan (Sesi 1)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Dalam ayat ini kemudahan 2 kali diulangi oleh Allah Subhanahu wata’ala, ayat ini disampaikan Allah Subhanahu wata’ala kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang kita tahu bahwasanya diawal dakwah Nabi di Kota Makkah beliau mendapatkan ujian yang begitu berat sampai sahabat – sahabat banyak yang dibunuh didepan mata beliau dan beliau tidak mampu berbuat apa – apa, beliau pernah diboikot dan mendapatkan penentangan yang begitu keras. Ketika berangkat ke Thaif untuk berdakwah beliau disambut dengan lemparan batu, banyaknya ujian yang dihadapi oleh Nabi sampai – sampai salah seorang sahabat yang bernama Khabbab Ibn Art pernah datang kepada Nabi Shalalllahu ‘alaihi wasallam dan bertanya:”Ya Rasulullah, mengapa anda tidak berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala meminta pertolongan untuk kita“, mungkin perkataan yang seperti ini juga ada di dalam hati kita ketika melihat saudara – saudara kita yang ditindas diberbagai penjuru dunia bahkan mungkin ada yang berburuk sangka dengan berkata:”Kemana Allah”.

Khabbab Ibn Art menyampaikan itu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi berkata:”Sesungguhnya orang – orang sebelum kalian dimana seorang lelaki itu didatangkan kemudian dia disisir dengan menggunakan sisir besi sampai – sampai memisahkan daging dari tulangnya dan ada pula yang dibelah dengan gergaji terbelah menjadi 2 namun itu tidak menyebabkan ia meninggalkan agamanya, demi Allah, Allah akan menyempurnakan urusan ini yaitu agama islam walaupun dia ditolak pada awalnya namun akan tersebar dimana – mana sampai ketika ada yang melakukan perjalanan dari san’a ke hadramaut tidak ada yang ia takutkan kecuali Allah, dia hanya mengkhawatirkan serigala yang bisa menerkam dan memakan domba – dombanya“, ini adalah merupakan keyakinan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang disampaikan kepada para sahabat.

Begitupula ketika beliau menggali parit bersama dengan para sahabat pada perang Ahzab tahun ke 5 Hijriyah dan beliau dengan para sahabatnya dikepung dari berbagai penjuru sebagaimana Allah Subhanahu wata’ala sebutkan di dalam Al-Qur’an:

Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata:”Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu.” Dan sebahagian dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata:“Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)”. Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari. Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat”(QS. Al Ahzab : 13-14).

Ketika beliau menggali parit yang merupakan usulan dari sahabat yang bernama Salman Al Farisi maka digalilah parit dimana musuh – musuh yang datang itu terhalang oleh parit yang besar tersebut dan ketika sedang menggali parit mereka diperhadapkan dengan sebongkah batu besar sehingga mereka tidak mampu untuk pecahkan, ketika disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau datang dengan membawa kapak, Nabi bertakbir sambil memukul batu tersebut beliau menyampaikan kabar gembira kepada para sahabat akan ditaklukannya Persia, Roma, Yaman beliau berkata:”Saya melihat kunci perbendaharaan istananya“, orang munafik kemudian berkata:”Nabi Muhammad hanya memberikan janji – janji mulut kepada sahabatnya sedangkan mereka sendiri tidak mampu untuk menunaikan hajatnya untuk buang air saja mereka ketakutan, untuk makan mereka kesulitan”. Tapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat yakin dengan pertolongan Allah Subhanahu wata’ala. Setelah kesulitan itu Allah Subhanahu wata’ala memberikan kemenangan dan kemudahan kepada Rasulnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan puncaknya pada tahun ke 8 Hijriyah pada peristiwa Fathul Makkah beliau membawa pasukan untuk menaklukan kota Makkah dengan jumlah pasukan kurang lebih 10.000 orang sahabat sehingga tidak bisa dilihat mana awal dan mana ujungnya. Nabi berada diatas kendaraannya sambil menundukkan kepala sampai jenggotnya yang panjang terlihat bergerak karena beliau menangis dan terharu ketika mengingat masa dimana beliau diusir dengan para sahabatnya di kota itu, dengan izin Allah Nabi dan para sahabatnya pada hari itu diberikan kemenangan dan pertolongan oleh Allah Subhahahu wata’ala beliau memberisihkan Ka’bah dari berhala – berhala yang mengelilinginya dan menghancurkannya satu demi satu sambil membaca firman Allah Subhanahu wata’ala:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

“Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (QS. Al-Isra: 81).

Jadi dibalik kesusuhan itu ada kemudahan dari Allah Subhanahu wata’ala dan makna ayat ini (Al-insyirah: 5-6) juga dipahami oleh para sahabat ketika Abu Ubaidah ibn Jarrah mengirim surat kepada Umar bin Khattab mengabarkan  tentang pasukan romawi dengan jumlah yang sangat besar untuk siap menyerang maka Umar kemudian berkirim surat kepada beliau bahwasanya tidaklah orang mukmin itu mendapatkan ujian dan kesulitan dari Allah melainkan Allah Subhahanahu wata’ala akan memberikan kepadanya jalan keluar dan beliau menasehati dengan firman Allah yang terdapat pada ayat akhir surah Ali ‘Imran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung“. (QS. Ali ‘Imran: 200).

Bersambung : Tadabbur Surah Al-Insyirah ayat 5-6, Setelah Kesulitan Ada Kemudahan (Sesi 2)

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Senin, 25 Dzulhijjah 1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.