spot_img

Tafsir dan Tadabbur Surah Al-Qiyamah Ayat 3 – 12

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ , بَلَىٰ قَادِرِينَ عَلَىٰ أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ

“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”. (QS. Al-Qiyamah: 03).

Orang kafir yang bernama Al Ash ibn Wail di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ia mengumpulkan tulang belulang yang sudah hancur berantakan lalu dia bawa dan lemparkan dihadapan Nabi sambil berkata:”Ya Rasulullah engkau menyampaikan kepada kami bahwasanya tuhanmu akan kembali menghidupkan orang yang telah mati, siapa gerangan yang bisa menghidupkan kembali tulang belulang yang telah berserakan ini“. Nabi kemudian menjawab:“Allah akan mematikanmu, membangkitkanmu dan memasukkanmu ke dalam neraka, kemudian turunlah firman Allah:

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ , قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?, Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk”. (QS. Yasin: 78-79).

Secara logis Allah lebih mudah untuk menciptakan atau membangkitkan atau mengadakan sesuatu yang sudah pernah ada ketimbang menciptakan seuatu yang belum pernah ada, kita ini belum pernah ada sebelumnya kemudian kita diciptakan oleh Allah setelah itu kita meninggal, sisa-sisa kita masih ada dikubur sebagaimana dalam hadist yang yang dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُوْنَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً . فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Jarak antar dua tiupan Sangsakala itu empat puluh. Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor itulah manusia diciptakan pada hari Kiamat“. (HR. Bukhari 4554 dan Muslim 5253).

Tulang ekor inilah yang nanti dihari kiamat akan dijadikan oleh Allah Subhanahu wata’ala untuk kembali mengumpulkan tulang belulang mereka dan menghidupkan mereka dan tidak ada kekeliruan sedikitpun dan Allah maha kuasa dan tidak ada yang mustahil baginya.

Begitupula dijelaskan dalam hadist yang lain bahwasanya manusia akan dibangkitkan pada hari kaimat dalam keadaan bertelanjang kaki, dalam keadaan tidak berpakaian, dalam keadaan belum dikhitan:Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan”. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).

Apabila tanda – tanda kekuasaan nampak kepada mereka justru mereka dengan sombong mengingkari dan terus bermaksiat kepada Allah, Allah berfirman:

بَلْ يُرِيدُ الْإِنْسَانُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُ

“Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus”. (QS. Al-Qiyamah: 5).

يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ , فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ

“Ia berkata: “Bilakah hari kiamat itu?, Maka apabila mata terbelalak (ketakutan)”. (QS. Al-Qiyamah: 6-7).

Orang – orang kafir mereka mengingkari akan datangnya hari kiamat nanti dihari kemudian mereka akan dikagetkan dengan adanya hari kiamat setelah mereka dibangkitkan dari kubur – kubur mereka dan ketika datang hari kiamat mereka melihatnya kemudian bulan dihilangkan cahayanya, sebagaimana firman Allah:

وَخَسَفَ الْقَمَرُ

“dan apabila bulan telah hilang cahayanya”. (QS. Al-Qiyamah: 8).

Diantara tanda hari kiamat nanti adalah cahaya bulan dihilangkan, makanya mengapa ketika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan kita diperintahkan untuk sholat karena ini diantara tanda – tanda dari kebesaran Allah yang dengannya Allah mempertakut – takuti hambanya.

وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا

“Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti”. (QS. Al Israa: 59).

Oleh karenanya ketika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan kita melaksanakan sholat khusus (sholat gerhana) sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi dan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan tidak ada hubungannya dengan kehidupan dan kematian seseorang, hal ini disampaikan sendiri oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam karena kematian putra beliau Ibrahim bertempatan dengan terjadinya gerhana matahari sehingga sebagian ada yang mengira bahwasanya terjadi gerhana karena meninggalnya putra Rasulullah, Nabi kemudian dalam khutbahnya mengatakan:”Sesunggguhnya matahari dan bulan 2 dari tanda – tanda kebesaran Allah tidaklah terjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kehidupan seseorang dan jika kalian melihatnya segeralah mengerjakan sholat“. Allah berfirman:

وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ

“Dan matahari dan bulan dikumpulkan”. (QS. Al-Qiyamah: 9).

Jadi nanti dihari kiamat setelah ditiup sangkakala semua galaksi dan semua ciptaan Allah Subhanahu wata’ala seperti bumi, planet – planet, matahari dan bulan itu akan menjadi berantakan bahkan gunung – gunung disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an:

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ

“Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan”. (QS. Al-Qari’ah: 05).

Bumi mengeluarkan bebannya, matahari dilipat kemudian bintang – bintang itu berjatuhan. Tidak beraturan dan bertabrakan antara yang satu dengan yang lain.

وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ

Dan apabila bumi diratakan”. (QS. Al-Insyqaq: 3).

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya”. (QS. Thaha: 105).

يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ , كَلَّا لَا وَزَرَ , إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ

“Pada hari itu manusia berkata:”Ke mana tempat berlari?, sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!, Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali”. (QS. Al-Qiyamah: 10-12).

Tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi, tidak ada lagi tempat untuk berhindar, kepada Allah mereka akan dikembalikan, jadi tempat kembali kita adalah Allah Subhanahu wata’ala olehnya ayat yang paling terakhir atau wasiat terakhir yang disampaikan kepada Rasulullah dan kepada kita semua yaitu firmannya:

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”. (QS. Al-Baqarah: 281).

Segala sesuatunya datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah, olehnya mari senantiasa mengingatkan diri – diri kita akan hari dimana kita akan berdiri dihadapan Allah dan mempertanggungjawabkan segala apa yang kita kerjakan, jika kita sholat atau melakukan ketaatan kemudian datang kemalasan di dalam hati kita atau jiwa kita berupa bisikan maka katakan kepada diri kita:”Wahai jiwaku engkau akan berdiri dihadapan Allah dan boleh jadi inilah bekalmu yang bisa menyelamatkanmu“, begitu juga ketika jiwa kita mengajak untuk bermaksiat kepada Allah maka ingatkan diri kita akan hari dimana kita berdiri dihadapan Allah, tidak ada perantara dan tidak ada penerjemah antara kita dengan Allah Subhanahu wata’ala.

………………………………………………

Wallahu a’lam bisshowab

Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Jum’at, 30 Rabiul Tsani 1441 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.