spot_img

Tafsir Surah Ali ‘Imran Ayat 133-134 Bersegera Berbuat Baik dan Ciri Penghuni Surga (Sesi 3)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bersedekah Dalam Kondisi Sempit

Bersedekah dalam kondisi sempit tentu pengorbanannya sangat besar dan pahalanya juga besar tetapi siapa yang mampu melakukannya maka jaminannya adalah surga selama niatnya ikhlas karena Allah, pernah suatu ketika ‘Aisyah didatangi oleh wanita dengan 2 orang putrinya yang menjadi anak yatim, Aisyah Radhiyallahu ‘anha memberikan kepada mereka 3 biji kurma, karena lapar anak ini langsung memakan kurma tersebut sampai habis, adapun ibunya ketika ia mau memasukkan kurma ke dalam mulutnya dia melihat kedua putrinya memandangnya melihat kurma yang ada pada tangannya, akhirnya ibunya membelah 2 kurma itu dan memberikan kepada masing – masing anaknya, Aisyah kemudian takjub melihat itu, beliau menyampaikan kepada Nabi, Nabi mengatakan:”Dia calon penghuni surga”, ibunya bersedekah kepada anaknya dalam kondisi sempit. Jika ingin agar dilapangkan kesempitan kita maka perbanyak sedekah.

Imam As Sa’diy Rahimahullah beliau pernah menafsirkan ayat ini:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali ‘Imran : 133).

Beliau berkata:”Allah memerintahkan kepada mereka untuk bersegera mendapatkan ampunannya dan untuk dimasukkan ke dalam surganya yang luasnya seperti langit dan bumi dan Allah mensifatkan surga lebarnya seperti langit dan bumi, jika saja lebarnya seperti langit dan bumi lalu bagaimana dengan panjangnya maka sungguh celaka surga yang luasnya seperti langit dan bumi namun tidak masuk ke dalamnya dan semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam surga“.

Allah menyebutkan sifat orang –orang yang bertakwa dan amalan – amalan mereka diantaranya Allah mengatakan:“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit”, jika mereka diberikan kelapangan nafkahnya dia tambahkan, misalkan dia memiliki sedekah rutin setiap hari 2000 tetapi jika ada tambahan rezeki dia tambahkan sedekahnya menjadi 5000 dan seterusnya dan ketika mereka dalam kondisi sempit mereka tidak meremehkan kebaikan sekecil apapun walaupun sedikit.

Umar Radhiyallahu ‘anhu pernah bersedekah dengan sebiji anggur, sahabat heran dan berkata:”Ya Amirul Mukminin, anggur ini tidak mengenyangkan dan tidak menghilangkan dahaga“, beliau berkata:”Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”. (QS. Al-Zalzalah: 7).

Umar berkata:”Betapa banyak dzarrah dianggur ini”,
Dzarrah adalah sesuatu yang paling kecil, terkadang kita remehkan hal yang seperti ini, jika ada sisa – sisa makanan dirumah kita langsung buang begitu saja padahal kita bisa kumpul dan sedekahkan kepada orang yang membutuhkan, betapa banyak orang yang mengais – ngais makanan ditempat sampah, makanan yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Begitupula dengan uang receh yang berserahkan dirumah kita seakan kita remehkan dan tidak perdulikan padahal disana ada banyak orang yang butuh uang sekalipun uang receh, boleh jadi ada orang yang menangis hanya untuk mendapatkan uang yang kita remehkan tersebut yang pahalanya bisa besar disisi Allah, bukankah pahala itu tergantung pada keikhlasannya, walaupun sedikit yang kita berikan tapi ikhlas karena Allah maka itu lebih baik daripada banyak tetapi tidak ikhlas.

Semua kebaikan yang kita lakukan bernilai sedekah seperti tasbih, tahlil, tahmid, menuangkan minuman ke dalam gelas saudara kita mengangkat barang saudara kita diatas kendaraannya adalah sedekah bahkan seorang lelaki yang mendatangi istrinya juga bernilai sedekah. Tidak ada diantara kita yang tahu amalan mana yang akan memasukkan kita ke dalam surga, seorang wanita pezina dimasukkan ke dalam surga hanya karena memberi minum pada seekor anjing, seseorang dimasukkan ke dalam surga hanya karena mengangkat ranting pohon yang menghalangi jalan.

Oleh karenanya jangan remehkan kebaikan sekecil apapun bahkan Nabi memberi contoh dalam hadistnya:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Senyummu dihadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu”. (HR.Tirmidzi-Shahih). Dalam hadist yang lain:

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

 “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan cara engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah ceria”. (HR.Muslim).

Kita bermualah kepada Allah yang maha kaya, yang maha luas rahmatnya dan tidak pernah berhenti pemberiannya, yang perbendaharaannya luar biasa, pemilik kerajaan langit dan bumi yang jika berhendak dia hanya mengatakan kun fayakun dialah Allah Subhanahu wata’ala, banyak kebaikan yang bisa kita lakukan sampai tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak melakukan kebaikan, oleh karena itu kita senangtiasa menghadirkan niat yang tulus dan ikhlas untuk bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Rabu, 18 Sya’ban 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.