spot_img

Tafsir Surah Qaf Ayat 12-14

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَابُ الرَّسِّ وَثَمُودُ وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ وَإِخْوَانُ لُوطٍ وَأَصْحَابُ الْأَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍ ۚ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ

Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, dan kaum Aad, kaum Fir’aun dan kaum Luth, dan penduduk Aikah serta kaum Tubba’ semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan“. (QS. Qaf : 12-14).

Syaikh As Sa’diy Rahimahullah berkata tentang ayat ini:”Sesungguhnya ummat yang datang sebelum mereka (yang dimaksud adalah ummat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari kaum kuffar Quraisy) telah mendustakan Rasul – Rasul mereka yang mulia”. Jadi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ummat – ummat terdahulu yang diutus ditengah – tengah mereka dari para Nabi dan Rasul itupun telah didustakan oleh kaumnya.

Kalau kita membaca ayat yang seperti ini maka akan menjadi penguat bagi penyeru kebenaran dan inilah salah satu cara Allah menguatkan para Nabinya, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّىٰ أَتَاهُمْ نَصْرُنَا ۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ

Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu“. (QS. An’am : 34).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau menjalani ujian yang sangat berat mulai dari ujian pribadi maupun ujian yang beliau dapatkan dari kaumnya, beliau terlahir dalam keadaan yatim kemudian ibunda beliau meninggal ketika ia berusia 6 tahun, ia diasuh oleh kakeknya dan kakeknya meninggal ketika ia berusia 8 tahun, kemudian beliau diambil oleh pamannya setelah itu dinikahi oleh Khadijah, pamannya dan khadijah meninggal dalam tahun yang sama, semua anak Rasulullah yang laki – laki meninggal ketika masih kecil dilihat oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, semua putri – putri beliau juga meninggal ketika beliau masih hidup kecuali Fatimah, paman beliau yang bernama Hamzah dimutilasi. Kehormatan beliau dicemarkan dan diusir dari kampung halamannya kemudian berdarah gigi geraham beliau, beliau berulang kali mendapatkan percobaan pembunuhan dari kaumnya, beliau pernah disihir oleh Labib ibn al A’shom, beliau pernah berusaha diracuni oleh wanita yang berada di khaibar, itulah Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagaimana cara Allah menghibur Nabinya, Allah menghiburnya lewat Al-Qur’an, makanya orang yang bersama dengan Al-Qur’an ia tidak akan larut dalam kesedihan, ketika Khadijah meninggal begitupula pamannya beliau sangat sedih dan tidak ada yang berani kemudian mencelakakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam secara fisik kecuali setelah kematian pamannya yang bernama Abu Thalib, walaupun ia tidak masuk islam namun ia melindungi Nabi bahkan lebih mencintai Rasulullah dibanding dengan anak – anaknya sendiri. Allah menurunkan Surah Yusuf untuk menghibur Nabinya, ketika kita membaca Surah Yusuf maka kita akan mendapati ujian yang luar biasa yang dihadapi oleh Nabi Yusuf dan ujian itupun juga dialami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Yusuf didustakan oleh saudara – saudaranya dengan percobaan pembunuhan, beliau dimasukkan ke dalam sumur, dijual dari orang yang merdeka lalu dibeli untuk dijadikan hamba sahaya, kemudian datang ujian wanita, ujian harta, kedudukan, pangkat dan jabatan.

Oleh karena itu Al-Qur’an merupakan hiburan bagi orang –orang yang beriman karena di dalam Al-Qur’an berisi kisah ummat – ummat terdahulu, berisi orang – orang baik yang didustakan yang mendapatkan berbagai macam ujian, Allah menjelaskan bagaimana akhir dari perjuangan mereka dengan firmannya:

وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

“……Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-A’raf : 128). Dalam ayat yang lain:

وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa“. (QS. Thaha : 132).

Kaum Nabi Nuh ‘Alaihissalam, Nabi Nuh berdakwah ditengah kaumnya selama 950 tahun didustakan oleh kaumnya dan tidak ada yang beriman dengan Nabi Nuh kecuali sedikit dan juga mendustakan Nabinya Ashaaburras, tentang Ashaaburrass disebutkan beberapa pendapat dari kalangan ulama tafsir diantaranya ada yang mengatakan Ashaaburrass adalah kaum dimana hidup didalamnya seorang lelaki yang disebutkan dalam surah yasin pada ayat yang ke 20, Allah berfirman:

وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ

Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata:”Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu“. (QS. Yasin : 20). 

Sebagian ada yang mengatakan:”Wahai kaumku” yang dimaksud adalah Ashaaburras, pendapat yang lain mengatakan:”Ashaaburras adalah Ashabul Uhdud yang Allah sebutkan dalam surah Al-Buruj”,  banyak yang mengira bahwa Ashaabul Uhdud mereka yang dibakar di dalam parit, bukan itu yang dimaksud akan tetapi yang maksud adalah yang membakar mereka, Allah berfirman:

قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ

“Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit”. (QS. Al-Buruj : 4). Mereka akan dibalas kelak pada hari kiamat disisi Allah Subhanahu wata’ala.

Sebagian ada yang mengatakan Ashaaburras adalah satu kaum yang membunuh Nabinya dan mereka memasukkan Nabinya ke dalam sumur karena dalam bahasa arab kata:”Ar Rass” artinya sumur, sebagian ada yang mengatakan:”Kaumnya Nabi Syuaib”, sebagian ada yang mengatakan mereka adalah kaum penyembah berhala, sebagian ada yang mengatakan mereka adalah kaum yang memusuhi Nabinya bahkan memakan Nabinya sehingga Allah menghukum mereka dengan tumbuh – tumbuhan menjadi kering, tanah mereka menjadi tandus, sumber – sember air mereka menjadi kering dan mereka mati dalam kondisi kelaparan dan kehausan,  inilah beberapa pendapat dikalangan ulama. Adapun yang menjadi ibrah atau pelajaran bagi kita adalah apa yang terjadi kepada orang – orang yang mendustakan Nabi dan Rasul.

Adapun kaum Samud atau Ashaabul Hijr ditengah – tengah mereka diutus Nabi Sholeh ‘Alaihissalam kemudian kaum ‘Aad ditengah – tengah mereka diutus Nabi Hud ‘Alaihissalam, begitupula dengan Fir’aun dengan balatentaranya ditengah – tengah mereka diutus Nabi Musa, namun tidaklah Fir’aun disebut kecuali La’natullah (Permisalan yang buruk). Ketika Allah menceritakan kisah – kisah mereka Allah mengatakan:”Kami menjadikan mereka pemimpin – pemimpin yang menyeru pengikutnya mengajak mereka ke dalam neraka dan pada hari kiamat mereka adalah orang – orang yang terhinakan“.

Ikhwanu Luth, mengapa disebut saudara – saudaranya Luth disebutkan oleh sebagian ulama tafsir:”Karena mereka masih kerabat Nabi Luth bahkan masih termasuk kaum Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam karena Luth adalah sepupu dari Nabi Ibrahim“.

Ashaabul Aikah mereka adalah kaum Madian yang diutus Nabi Syuaib ‘Alaihissalam ditengah – tengah mereka dan Kaum Tubba, kaum Tubba siapa mereka, Al Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan bahwa yang dimaksud kaum Tubba adalah kaum Saba yang ada dinegeri Yaman, Tubba adalah gelar yang menguasai negeri Yaman sebagaimana fir’aun adalah gelar yang menguasai negeri Mesir, kemudian Kisrah adalah raja yang mengusai Persia, Kaisar gelar raja yang menguasai Roma, Najazi gelar raja yang menguasai Habasyah, dalam riwayat disebutkan kaum Tubba masuk islam atau beriman kepada Allah namun kaumnya semuanya mendustakan para rasul. Mendustakan satu rasul sama saja mendustakan semua Rasul, kaum Nabi Nuh mendustakan para Rasul padahal Nabi yang diutus ditengah – tengah mereka cuma Nabi Nuh ‘Alaihissalam.

Jadi Allah Subhanahu wata’ala menyampaikan ini kepada Nabi Muhammad dan kepada kita semua tentang kaum – kaum yang berlalu adalah untuk menguatkan hati beliau.

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Sabtu, 17 Ramadhan 1439 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.