mim.or.id – Pemerintah Kota (PEMKOT) Makassar dalam hal ini bagian kesra dan jajarannya secara resmi menyelenggarakan kegiatan pelepasan santri Takhassus Tahfidzul Qur’an Angkatan II.
Kegiatan pelepasan yang dilaksanakan pada 1 Maret 2024 di Baruga Anging Mammiri, Makassar itu dikuti sejumlah pesantren yang bekerja sama dengan PEMKOT Makassar salah satunya ialah Yayasan Markaz Imam Malik (MIM).
Turut hadir dalam kegiatan pelepasan itu, ustadz Abdullah Midun menyebut program takhassus ini bisa menjadi filter di era globalisasi.
Baca Juga: Khutbah: Mejaga Hati Selalu Ikhlas dalam Ketaatan (Edisi Jum’at, 20 Syakban 1445 H)
“Kegiatan ini cukup menggugah hati dan memberi semangat yang luar biasa untuk terus mendukung terlaksananya program Tahfidzul Qur’an ini. Di era globalisasi saat ini, tak sedikit generasi muda yang hancur karena gadget dan pergaulan bebas. Program ini merupakan salah satu upaya filterisasi dan penyelamatan” ujarnya.
Tambahnya, sama dengan tahun lalu, tahun ini 2024 pondok Takhassus Tahfidzul Qur’an Markaz Imam Malik termasuk pondok yang kembali dipercaya untuk menjadi salah satu partner PEMKOT Makassar dalam rangka mencetak para penghapal Qur’an.
Lebih lanjut, pendamping takhassus MIM itu berharap dengan pengalaman yang ada di tahun sebelumnya, semoga tahun ini pembinaan dan pendidikan Al-Qur’an untuk para santri di pondok takhassus MIM bisa dimaksimalkan lagi dan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
Adapun tujuan dari takhassus ini untuk menciptakan dan memperkuat keimanan umat khususnya generasi muda melalui program Tahfidzul Qur’an. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah santri MIM dipondok takhassus Tahfidzul Qur’an saat ini sekitar 30-an santri.
Baca Juga: Janganlah Kamu Sekalian Berjalan dengan Sifat Naminah (Adu Domba)
Dokumentasi
