mim.or.id – Salah satu program dari Madrasah Aliyah Markaz Imam Malik (MA MIM) ialah taklim santri. Dimana para santri diberikan kesempatan untuk mengasah kemapuan diri mereka dalam berdakwah (ceramah).
Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Imam Mahdi Syapar. Santri MA MIM itu, menyelesaikan taklimnya bertempat di Asrama Putra MA MIM.
Bertemakan “Love for Allah’s Sake (Cinta karena Allah)”, berikut isi ceramah Ananda Muhammad Imam Mahdi Syapar:
Agama islam menempatkan persoalan cinta secara khusus dan spesifik. Allah berbicara tentang keagungan cinta-Nya. Sebagaimana terdapat dalam firman-Nya QS. Ali ‘Imran Ayat 103:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai. Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan maka Allah mempersatukan hatimu lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”.
Bukan sekadar hubungan yang biasa-biasa saja, tetapi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa cinta dalam islam merupakan persaudaraan yang berupaya menyatukan ras, golongan, agama, kesejangan sosial, serta kesetaraan.
Cinta itu mampu menyatukan manusia. Lantas apa yang dimaksud cinta karena Allah?. Jadi yang dimaksud cinta karena Allah ialah mereka yang berada dalam lindungan-Nya.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwa salah satu cirinya ialah orang yang hatinya terpaut kepada Masjid. Selain itu, ciri lainnya adalah bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah pula.
Ketika kita mencintai karena Allah, ketahuilah bahwa Allah akan mencinta kita juga. Sehingga mereka yang saling mencintai karena Allah, akan mendapatkan perlindungan-Nya baik dunia maupun akhirat.
