spot_img

Viral, Seseorang Mengaku Bersaudara dengan Buaya, Apa Hukum Mempercayainya?

mim.or.id – Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan penemuan seekor buaya di salah satu daerah di Kota Makassar bahkan beritanya sangat viral di media sosial dan menarik perhatian dari warga.

Bukan sekadar kehadiran buaya tersebut, kejadian ini mengundang reaksi yang lebih dari masyarakat karena ada dari seseorang yang mengaku sebagai saudara ataupun keluarga dari buaya tersebut.

Fenomena seperti ini turut diyakini dan bahkan sebagian mempersembahkan sesajen tertentu yang dikhawatirkan mudharatnya. Lantas apa hukumnya?, jika hal seperti itu maka ini bagian dari kemusyrikan dan dosanya sangat besar.

Baca Juga: Studi Tiru, FK-PKBM Kab. Sigi Menyambangi PKBM MIM

Sebagaimana Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13).

Olehnya, jangan mengatasnamakan adat, tradisi atau budaya jika didalamnya terdapat kesyirikan karena diharamkan oleh Allah dan Rasulullah dan tidak semua adat dan budaya dihapuskan selama tidak bertentangan dengan syariat maka silahkan jalankan.

Tetapi, jika menggantungkan azimat atau bertanya kepada dukun kemudian mempercayainya dan ritual-ritual yang lain, semua ini bagian dari syirik kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Baca Juga: ‘Malas adalah Maut’, Kenali 3 Indikasi Mungkin Dirimu Terjangkit!

Inilah pentingnya kita mempelajari aqidah dan tauhid, sehinggga Rasulullah menyampaikan dalam hadist:

“Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah”. (HR. At Tirmidzi).

Sebagai informasi, buaya yang diyakini sebagai keluarga itu memakan korban dimana salah seorang kakek yang dianggap pawang buaya justru diterkam oleh buaya itu sendiri hingga tangannya hampir putus.

Dari kejadian ini  selain merusak aqidah atau keyakinan, ternyata sifat kejahiliaan juga akan membawa malapetaka terhadap keselamatan kita. Semoga kita selalu dijauhkan dari sifat kemusyrikan.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.