mim.or.id – Dalam Islam, salah satu dosa yang besar dan dimurkai oleh Allah ialah ketika seseorang berbicara tentang agama Islam tapi tidak berdasar atau dibekali dengan ilmu.
Di zaman sekarang banyak dijumpai orang-orang yang berbicara atas nama Allah dan Rasul-Nya tetapi semua yang diutarakan hanya sebuah dusta dan tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari Al-Qur’an ataupun Al-Sunnah.
Allah berfirman:
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا لِّيُضِلَّ ٱلنَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (Surat Al-An’am Ayat 144).
Baca Juga: Kultum Santri Pesantren Qur’an MA MIM, Fakhirun Maula: Jangan Asal Posting!
Dalam ayat di atas, Allah sudah tegas mengingatkan kepada kita mengada-ada atas nama agama merupakan perbuatan yang sangat menyesatkan dan pada ujungnya membuat manusia akan jauh dari ajaran Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
Itulah sebabnya, para ulama Rabbani dari dulu hingga sekarang jika mereka berfatwa selalu berhati-hati dalam menjelaskan dan memberikan pandangan mereka karena semua itu akan dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat.
Namun, pada zaman sekarang terjadi fenomena memprihatinkan karena banyak dijumpai para penipu atas nama agama yang membuat kita tertawa sekaligus menangis dalam waktu yang bersamaan.
Baca Juga: Kultum Santri Pesantren Qur’an MM MIM, Gamal Abdul Nasser: Bahasa Arab Kunci Kejayaan Umat Islam!
Tertawa karena heran masih ada saja orang-orang yang percaya dengan ocehan mereka yang melakukan penipuan atas nama agama. Namun, disisi lain kita juga menangis sebab prihatin beraninya mereka berdusta dalam kedok Islam.
Semoga kita semua selalu diberikan keselamatan dan dijauhkan dari kejadian-kejadian seperti ini. Karena, semua akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah.
