spot_img

Waspada, Jabatan dan Kekayaan Bagian dari  Ujian

mim.or.id – Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nyakesenangan, maka dia akan berkata:”Tuhanku telah memuliakanku”. (QS. Al-Fajr: 15).

Diantara sifat manusia yang Allah sebutkan dalam ayat ini dan bukan sifat bagi orang-orang beriman melainkan ini adalah sifat orang-orang kafir, fajir, fasik dan ahlu maksiat. Adapun orang-orang yang beriman telah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya”. (HR. Muslim).

Orang mukmin ketika mendapatkan nikmat ia bersyukur dan tidak lupa diri, kemudian ketika ditimpa musibah atau diuji oleh Allah dia bersabar. Dalam ayat ini Allah menceritakan tentang orang-orang kafir,fasik, mungkin ada dikalangan kaum muslimin yang imannya lemah dan memiliki prinsip seperti dalam ayat ini.

Manusia ketika diuji oleh tuhannya berupa dimuliakan dengan jabatan, kedudukan, kekayaan, nikmat maka dia berkata  “Tuhanku memuliakan aku”. Perkatan ini sama dengan perkataan salah seorang lelaki yang kafir kepada saudaranya.

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ رَحْمَةً مِنَّا مِنْ بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ هَٰذَا لِي وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُجِعْتُ إِلَىٰ رَبِّي إِنَّ لِي عِنْدَهُ لَلْحُسْنَىٰ ۚ فَلَنُنَبِّئَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِمَا عَمِلُوا وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ

“Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: “Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya”. Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras”. (QS. Fussilat: 50).

Diantara faedah yang bisa diambil dari ayat ini, bahwasanya Allah menguji hambanya, menunjukkan harta, pangkat, kedudukan, kelapangan, kesehatan semuanya adalah ujian dari-Nya. Allah Subhanahu wata’ala menguji kita dengan kelapangan atau kekayaan.  

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.