spot_img

5 Syarat agar Taubat Diterima oleh Allah Subhanahu Wata’ala

mim.or.id – Syarat taubat diterima, Manusia merupakan makhluk yang diciptakan tentunya tidak lepas dari dosa dan ketidaksempurnaan. Untuk itu kita selalu dianjurkan agar selalu perbanyak berdzikir dan bertaubat.

Berikut syarat agar taubat diterima oleh Allah Subhanahu wata’ala:

Ikhlas

Seorang  bertaubat harus  ikhlas karena Allah bukan karena riya, atau dia masuk islam kemudian bertaubat dari kekufuran niatnya ikhlas karena Allah, bukan pura-pura masuk islam dengan niat hanya untuk menikahi wanita Muslimah.

Walaupun kita menghukumi secara dzahir dan tidak perlu bertanya kepadanya mengapa ia masuk islam adapun untuk sekedar mendakwahinya atau menguatkannya maka tidak mengapa karena kita menghukumi apa yang dzahir (tampak) adapun batinnya dikembalikan kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Pernah Khalid bin Walid Radhiyallahu ‘anhu dalam sebuah jihad atau peperangan dia membunuh seseorang di medan jihad, orang yang beliau bunuh diakhir hidupnya dia berkata:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Ashadu alla ilaha illallah wa ashadu anna muhammadarrasulullah”, ketika disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi marah dan berkata:

Bagaimana engkau menghadapi La ilaha illallah dihari kemudian“, Khalid bin Walid berkata:”Ya Rasulullah, dia mengucapkan La ilaha illallah karena dia takut dibunuh”, Nabi berkata:”Apakah engkau sudah membelah hatinya sehingga engkau berkata seperti itu”, jadi masalah keikhlasan adalah urusan Allah Subhanahu wata’ala.

Baca Juga: Mengapa Ibadah itu Penting dalam Kehidupan?

Bertekad Tidak kembali Terjatuh dalam Perbuatan Dosa Itu

Pepatah mengatakan jangan jatuh pada lubang yang sama, demikian halnya jika seseorang ingin benar-benar bertaubat maka dirinya harus berusaha semaksimal mungkin untuk tidak jatuh dosa tersebut.

Adapun ketika dia kembali terjatuh maka ini urusan lain yang penting di dalam hatinya ada tekad yang kuat untuk tidak kembali terjatuh dalam dosa itu.

Menyesali Dosa yang Pernah Dilakukan

Dia menangis dihadapan Allah Subhanahu wata’ala karena mengingat dosa – dosa yang pernah ia kerjakan, bukan ia bertaubat setelah bertaubat ia meninggalkannya akan tetapi dia ceritakan dosa – dosanya kepada orang lain disertai dengan nada riang dan bangga ini belum memenuhi syarat taubat.

Taubat yaitu memohon ampun kepada Allah dari dosa yang pernah ia kerjakan kemudian dia meninggalkan dosa tersebut dan tidak menceritakan kepada orang lain, ia menutupi aibnya dari orang lain.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ

“Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya”. (HR. Al-Bukhary no. 2442 dan Muslim no. 2580 dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, serta Muslim no. 2699 dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu–pent)

Meninggalkan Perbuatan Dosa Itu

Jangan ada yang bertaubat dari dosa mencuri lalu dia masih mencuri ini belum sempurna dan terpenuhi syaratnya begitupula dengan dosa0dosa yang lain.

Baca Juga: Sesuai Sunnah, 3 Adab Sebelum Beranjak Tidur!

Meskipun godaan Syaithan selalu datang menghampiri tetapi harus diyakinkan diri bahwa saat ini kita sudah beratubat dan harus sungguh-sungguh meninggalkan dosa tersebut.

Sebelum Waktunya Ditutup

Yang dimaksud dengan sebelum waktunya ditutup ada yang sifatnya khusus dan ada yang sifatnya umum adapun yang sifatnya khusus pribadi-pribadi setiap diantara kita yaitu sebelum ajal menjemput sebagaimana dalam hadist:

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لمَ ْيُغَرْغِرْ

Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai di kerongkongan”. (HR. At Tirmidzi, 3880. Ia berkata: “Hadits ini hasan gharib”. Di-hasan-kan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.