mim.or.id – Sejumlah santri yang tergabung dalam Takhassus Tahfizhul Qur’an MIM kembali mengikuti agenda ujian bulanan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jum’at, 1 September 2023 di Pondok Takhassus Tahfizhul Qur’an itu, diikuti 15 peserta dan 3 musyrif halaqoh sebagai tim penguji.
Dalam keterangannya, ustadz Abdullah Midun mengatakan bahwa kegiatan ujian tersebut merupakan agenda penting setiap bulanannya.
“Salah satu agenda penting dalam proses menghapal & memutqinkan Al-Qur’an adalah ujian. Di Pondok Takhassus ini, kami mengadakan ujian hafalan setiap akhir bulan yang diujikan disesuaikan dengan capaian masing-masing santri selama sebulan” jelasnya.
Lebih lanjut, PJ Pondok Takhassus MIM itu menyebut standar kelulusan cukup ketat. Dimana musyrif akan menilai 3 hal, yaitu, itqon/kelancaran, tajwid & fasohah. Santri yang memiliki nilai dibbawah 60, dinyatakan tidak lulus dan wajib mengikuti ujian susulan.
Tutupnya, adapun tujuan agenda ujian bulanan ini adalah untuk mengukur sejauh mana kualitas hafalan santri. Dengan hasil ujian yang ada, kita bisa melakukan evaluasi baik para musyrif untuk terus meningkatkan kinerja, serta para santri.
Sebagai informasi, program ini bekerja sama dengan Pemkot Makassar yakni program Beasiswa dan gratis untuk warga Makassar. Dengan persyaratan laki-laki, lulusan SMP, berumur 25 tahun serta belum nikah.
Selain itu, peserta memiliki kemampuan membaca Al-Quran secara baik dan benar dan bersedia tinggal di asrama selama 10 bulan. Program ini bertujuan untuk menghasilkan penghafal Al-Qur’an dari lorong-lorong di Kota Makassar.
Dokumentasi
