mim.or.id – Dalam proses penciptaan dan kehadiran manusia, disebutkan sesungguhnya hikmah dari penciptaan jin dan manusia itu tidak lain tidak bukan adalah beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Maka kita diingatkan untuk menyadari untuk apa sebenarnya kita hidup untuk dan untuk apa sebenarnya kita dilahirkan dan ditakdirkan untuk hidup.
Sebagaimana yang firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Az-Zariyat Ayat 56).
Oleh karena itu, ibadah menjadi tujuan utama kehadiran manusia dimuka bumi ini. Sehingga ia harus memiliki tauhid dan aqidah yang benar.
Aqidah yang benar adalah akidah yang diambil dari sumbernya yang paling orisinil dan sumbernya yang diliputi dengan keberkahan yaitu kitabullah Alquran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Lalu kemudian muncul lagi pertanyaan untuk apa saya beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala?.
Disini dikatakan bahwa tujuan utama beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah untuk merealisasikan, mewujudkan atau membuktikan ketauhidan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Jadi ibadah itu merupakan jalan yang ditetapkan oleh Allah bagi manusia untuk membuktikan bahwa kita betul-betul meyakini Allah satu-satunya rabbul alamin Allah.
Satu-satunya pencipta mengatur pemberi rezeki terhadap seluruh alam semesta ini. Maka tauhid itu menjadi pondasi untuk apa kita memakmurkan alam semesta ini atau memakmurkan kehidupan dimuka bumi ini.