spot_img

Diutusnya Rasulullah untuk Menyempurnakan Seluruh Wahyu

mim.or.id –  Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptakan manusia  dengan segala keterbatasannya. Seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki bagaimanapun juga tetaplah memiliki keterbatasan.

Salah satu keterbatasan ialah akal fikiran manusia. Akal kita tidak bisa menjangkau perkara-perkara yang gaib karena itu kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala mengutus para nabi dan rasul kepada umat manusia.

Tak hanya itu, Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan wahyu dan kitab-kitab untuk menjadi panduan dan pegangan umat manusia dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu WaTa’ala dalam Q.S. Al-A’raf: 52

وَلَقَدْ جِئْنٰهُمْ بِكِتٰبٍ فَصَّلْنٰهُ عَلٰى عِلْمٍ هُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur`ân) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

Disisi lain, kehadiran para nabi dan rasul itu kemudian ditutup dan dikunci oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan diutusnya nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai rasul terakhir yang menyempurnakan seluruh wahyu yang pernah Allah turunkan.

Sehingga ditegaskan bahwa kehadiran Rasulullah telah menyempurnakan agama sebelumnya. Kemudian ketika beliau meninggalkan dunia, agama ini beliau tinggalkan dalam keadaan sempurna.

Oleh karenanya, manusia diperintahkan untuk berpegang teguh kepada al-quran dan hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana dalam hadistnya:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

“Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm ).

Selain itu, tidak ada satupun yang beliau tutup-tutupi, dirahasiakan, sembunyikan melainkan beliau telah menyampaikannya kepada ummatnya termasuk persoalan-persoalan dalam ibadah manusia.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.