Home Artikel Adab-Adab Rajin Bersedekah tapi Tidak Mendapatkan Kemuliaan?, Amalkan Adab-Adab Bersedekah ini

Rajin Bersedekah tapi Tidak Mendapatkan Kemuliaan?, Amalkan Adab-Adab Bersedekah ini

0
Ilustrasi seorang bersedekah/Istock

mim.or.id – Berbicara tentang sedekah, tentu sejumlah manfaat bisa dipetik baik kepada sesame manusia maupun kepada Sang Pencipta. Namun, tak jarang ada orang-orang yang bersedakah laih-alih membawa kebermanfaatan malah terjadi sebaliknya.

Misalnya, ada yang merasa terhina atau bahkan sedekah itu tidak ternilai hadapan-Nya. Untuk itu, penting memahami adab-adab dalam bersedekah sebagai berikut:

1. Ada Tentang Harta yang Disedekahkan

Adapun yang berkaitan dengan harta yang kita sedekahkan hendaknya harta itu adalah harta yang baik. Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Al -Baqarah: 267)

Oleh karenanya, hendaknya melihat apa yang disedekahkan apakah harta tersebut  baik untuk diberikan atau tidak. Sehingga dihari kemudian kita tidak termasuk orang yang merugi karena Allah tidak menerima kecuali yang baik.

Baca Juga: Kenali Ciri Orang yang Bertakwa, Mungkin ada pada Dirimu

2. Adab Berkaitan dengan Orang yang Bersedekah

Orang yang bersedekah maka sedekahnya antara dia dengan Allah Subhanahu wata’ala, dimana ketika ia bersedekah sedapat mungkin tidaklah ia bersedekah kecuali untuk mengharapkan keridhaan Allah Subhanahu wata’ala.

Jangan ia bersedekah hanya untuk mendapatkan pujian. Seseorang yang bersedekah karena ingin dipuji oleh manusia, ingin dikatakan dermawan dan mendapatkan gelar sosial atau mengharapkan balasan, tentu ini adalah sesuatu yang sangat berbahaya.

3. Adab Antara Pemberi dan Penerima Sedekah

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 264).

Baca Juga: Para Nabi Saja Beristighfar, Masa Kamu Tidak?, Cek Kisah Istighfar Para Nabi

Adab ini tentu sangat penting, sebab banyak fenomena yang terjadi ada orang yang bersedekah kepada orang lain, tetapi dibalik sedekah tersebut malah menimbulkan rasa sakit hati bagi mereka yang menerima.

Sebut saja orang bersedekah tetapi dibelakang dia menyebut-menyebut berapa jumlah dan siapa yang dia berikan sedekah. Dengan kata lain dia bersedekah sekadar ingin dipuji dan merendahkan orang lain.

Sumber: Ustadz Harman Tajang, Lc,. M.H.I (Direktur Markaz Imam Malik)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Exit mobile version