Markaz Imam Malik atau lebih dikenal dengan MIM (م) adalah sebuah lembaga pembinaan umat yang telah diresmikan oleh Walikota Makassa Bapak Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto diawal tahun 2016 ini.
Kehadiran Markaz Imam Malik di kota Makassar sangat disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat, terutama bagi diri pribadi bapak Walikota Makassar. Dalam sambutannya pada peresmian MIM (17 Januari 2016) beliau mengharapkan Markaz Imam Malik dapat mengambil peran dalam memperbaiki kualitas masyarakat terkhusus dalam kualaitas keagamaan mereka. Sinergitas antara Pemkot dan MIM dapat terus dieratkan terutama fokus Pemkot Makassar yang dimulai dari lorong. Beliau mengharapkan MIM dapat melahirkan penghafal al-Qur’an dan ulama dari lorong. Juga pengajian pekananan (pengajian umum dan pengajian khusus muslimah) yang digalakkan oleh MIM secara tidak langsung telah mendukung program PEMKOT Makassar yang mewajibkan setiap kelurahan mengadakan pengajian pekanan.
Program MIM dalam bidang sosial juga mendapt apresiasi positif bagi masyarakat. Hal ini terungkap dalam rangkaian kegiatan peresmian Markaz Imam Malik berupa BAKSOS Sunatan Massal 100 Anak. Sebagaimana yang dilansir Koran Tribun Timur.
Salah satu orang tua anak, Nurliah (52), warga Jl RSI Faisal bersyukur atas adanya kegiatan sunatan massal kali ini. Dengan biaya gratis. Anaknya, Anugrah (11) yang duduk di kelas empat Sekolah Dasar bisa disunat. “Terima kasih untuk pengurus yayasan, bisami sunat anakku apalagi gratis”, ujarnya kepada Wartawan Tribun Timur Alfian.
Walaupun program-program MIM baru resmi dibuka, antusias masyarakat untuk mengikuti ragam programnya semakin meningkat. Hal tersebut tercermin dari jumlah orang tua yang mendaftarkan anaknya untuk ikut program menghapal Al-Qur’an. Baik tahfizh 1 tahun, tahfizh children setiap Senin-Kamis (
pukul 15.00-17.30) dan tahfizh Weekend setiap Sabtu-Ahad (Pukul 16.00-16.00 atau 24 jam). Berbagai ungkapan rasa senang dan bangga orang tua santri disampaikan melalui group WA. INFO MARKAZ IMAM MALIK. “MasyaAllah, baarakallahu fiikum ust. Syukran info ta. Jd senang dn tenang hati km menitipkn anak2 km ke MIM… tabarakallah…”
Cobalah berkunjung disetiap akhir pekan di Markaz Imam Malik. Ada warna tersendiri dalam program-progran weekend MIM seperti Tahfizh weekend dan bahasa arab. Pesertanya bukan hanya berusia anak-anak dan remaja namun juga sampai berusia lanjut pun ikut bergabung dalam belajar Bahasa Arab dan menghafal al-Qur’an.
Madrasah Imam Malik juga memberi arti dan kebanggaan tersendiri bagi orang tua santri. Hal itu diungkapkan dalam pertemuan orang tua santri. “Kemarin saya kaget melihat anak saya duduk di tempat cuci piring, ini tidak seperti biasa yang ia lakukan. Jadi saya mencoba mendatangi dan bertanya kepadanya. ‘Nak. Apa yang sedang kamu kerjakan?’. Namun, Saya semakin kaget dengan jawaban yang ia berikan. Bahwa ia sedang mengerjakan tugas dari gurunya yaitu membantu ibu mencuci piring di rumah”. Kepala Madrasah Imam Malik, Ustadz Dzulqadri menjelaskan bahwa salah satu pelajaran unggulan Madrasah Imam Malik yang diberikan kepada anak-anak adalah pelajaran adab. Adab kepada Allah, kepada orang tua, guru, dan lainnya. Jadi, jika ibu dan bapak menjumpai kejadian seperti itu, jangan menegur atau melarangnya. Namun hargailah apa yang mereka kerjakan dan berikanlah sanjungan kepadanya.
Kebahagiaan dengan keberadaan Markaz Imam Malik di kota Makassar tidak hanya dirasakan oleh para peserta dan orangtua santri. Namun juga masyrakat dan para dermawan yang telah menjadi donatur Markaz Imam Malik. Berbagai kebutuhan Markaz Imam Malik seperti: 
AC, Genset, Kamera, Laptop, Komputer, dll telah terpenuhi melalui sumbangan para donatur baik berupa barang maupun uang. Semoga Allah menjadikannya sebagai amal jariah di sisi-Nya, Aamiin.
Markaz Imam Malik adalah milik ummat Islam, dukungan moril dan materil sangat dibutuhkannya untuk perbaikan ummat dan bangsa biidznillah.
