mim.or.id – Apa yang kita cari di dunia ini dan kondisi kita di dunia ini itulah yang akan menentukan kondisi kita dihari kemudian, jika gagal di dunia kita bisa mengulangi tetapi jika sudah gagal diakhirat maka kita tidak bisa kembali lagi ke dunia.
Sebagaimana disebutkan dalam ayat:
وَأَنْذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُمْ مِنْ قَبْلُ مَا لَكُمْ مِنْ زَوَالٍ
“Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul”. (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?”. (QS. Ibrahim: 44).
Baca Juga: Khutbah Jum’at: Jangan Pernah Kehilangan Harapan!(Edisi 027, Jum’at 25 Safar 1446 H)
Diakhirat baru dia menyesal dengan penyesalan yang sangat besar, dia minta dikembalikan ke dunia sesat untuk menyambut seruan Allah, mengerjakan segala perintahnya menjauhi segala larangannya, istiqamah diatas jalannya dan menyambut seruan Rasulnya,
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا مَا حَوْلَكُمْ مِنَ الْقُرَىٰ وَصَرَّفْنَا الْآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertaubat)”. (QS. Al-Ahqaf: 27).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ . وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir, Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun“. (QS. Fathir: 36-37).
Baca Juga: Melampaui Target, Ratusan Peserta Unjuk Kebolehan dalam MIM Archery Competition 2024
Sebagian ulama tafsir mengatakan:”Peringatan yang dimaksudkan disini adalah uban dikepala“, ada yang mengatakan ketika ia sudah berumur 40 tahun, ada yang mengatakan ketika ia berumur 18 tahun, ada yang mengatakan ketika ia berumur 80 tahun, bahkan para ulama mengatakan:
”Penduduk kota Madinah ketika mereka masuk usia 40 tahun mereka sudah fokus beribadah kepada Allah, mempersiapkan diri kembali kepada Allah”. Jadi jangan kita terbuai dengan dunia yang sementara ini, bersabar sesat saja di dunia ini dan ketaatan itu indah tidak memberatkan, demi Allah kelezatan, ketenangan, kebahagiaan.
As Sakinah tidaklah didapatkan kecuali dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, awalnya memang berat untuk mengerjakan ibadah namun setelah itu kita akan merasakan kelezatan didalamnya yang tidak bisa digambarkan kecuali bagi orang yang telah merasakannya.