Home Khutbah Khutbah Jum’at: ‘Bulan Sya’ban Telah Tiba!’ (Edisi 049, 1 Sya’ban 1446 H)

Khutbah Jum’at: ‘Bulan Sya’ban Telah Tiba!’ (Edisi 049, 1 Sya’ban 1446 H)

0
Sampul Khutbah Jum'at/Ammu

mim.or.id – Kembali kami akan menyajikan Khutbah Jum’at dengan tema ‘Bulan Sya’ban Telah Tiba!’ (Edisi 049, 1 Sya’ban 1446 H).

Naskah selengkapnya:

BULAN SYA’BAN TELAH TIBA!

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang berbahagia!

Segala puji yang setinggi-tingginya hanya untuk Allah Rabbul ‘Izzah, atas bertabur nikmat dan karunia yang diberikannya kepada kita semua di setiap waktu. Atas berbagai kesempatan yang dikaruniakanNya kepada kita untuk memperbaharui catatan amal kita, agar selalu dipenuhi dengan taubat dan usaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

Shalawat dan salam tak lupa kita persembahkan kepada kekasih kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang dengan penuh cintanya selalu menuntun kita agar menjadi hamba yang semakin baik dan dekat kepada Allah Azza wa Jalla.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Salah satu bentuk kasih sayang Allah Ta’ala kepada kita adalah ketika Allah selalu menyiapkan dan mengaruniakan kepada kita musim-musim kebaikan yang istimewa dan berbeda dari hari-hari yang berlalu dalam kehidupan kita.

Pada musim-musim kebaikan yang istimewa itu, kita dikondisikan untuk bisa menjalaninya dengan cara yang lebih baik dari hari-hari yang biasa. Musim-musim kebaikan seperti itu sangat penting bagi kita, terutama dengan begitu banyaknya dosa yang lakukan, dan betapa minimnya bekal yang akan kita bawa pulang ke negeri Akhirat nanti.

Di depan kita, tidak lama lagi bulan Ramadhan akan tiba dan datang. Sebuah musim kebaikan yang luar biasa dan tidak ada tandingannya. Salah satu manusia yang paling celaka dan bodoh adalah mereka yang dikaruniai Ramadhan oleh Allah Ta’ala, namun mereka membiarkannya pergi tanpa meninggalkan jejak keshalihan dan ketaatan di sisi Allah.

Tapi, sebelum Ramadhan yang mulia itu tiba, Allah Ta’ala memberikan kesempatan kepada kita untuk melintasi bulan Sya’ban seperti hari ini. Jika bulan Ramadhan adalah sumber semerbak wangi kebaikan, maka Bulan Sya’ban ini adalah hembusan semerbak wanginya yang akan kita hirup sebelum kita tiba di Taman Ramadhan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِرَبِّكُمْ فِي أَيَّامِ دَهْرِكُمْ نَفَحَاتٌ، فَتَعَرَّضُوا لَهَا، لَعَلَّهُ أَنْ يُصِيبَكُمْ نَفْحَةٌ مِنْهَا فَلَا تَشْقَوْنَ بَعْدَهَا أَبَدًا

Artinya:

“Sesungguhnya Tuhan kalian mempunyai semerbak-semerbak wangi pada hari-hari kehidupan kalian, maka berusahalah mencarinya, semoga kalian dapat menemukan satu semerbaknya (yang membuat kalian) tidak sengsara setelahnya untuk selamanya.” (HR. Al-Thabarany).

Dan hari ini, dengan izin Allah, kita akhirnya memasuki bulan Sya’ban. Bulan di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak ibadah beliau yang tidak beliau lakukan di bulan-bulan lainnya.

Ibunda kita, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menceritakan:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya:

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa (sunnah) dalam satu bulan melebihi di bulan Sya’ban; karena beliau berpuasa (Sunnah) di bulan Sya’ban keseluruhannya.”  (HR. Al-Bukhari).

Ibunda kita, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha juga menceritakan:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Artinya:

“Aku tidak pernah melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa selama 2 bulan berturut-turut kecuali di bulan Sya’ban dan Ramadhan.”  (HR. Al-Tirmidzi).

Kaum muslimin yang berbahagia!

Apa alasan dan hikmah di balik itu semua?

Alasan dan hikmahnya adalah karena bulan Sya’ban adalah justru menjadi bulan yang dilalaikan banyak manusia. Padahal-sekali lagi-, bulan Sya’ban adalah bulan pengantar memasuki bulan Ramadhan. Padahal bulan Sya’ban adalah bulan persiapan memasuki bulan Ramadhan, bulan pemanasan memasuki bulan Ramadhan. Tapi sayangnya, banyak kaum muslimin yang melalaikan dan mengabaikannya.

Sahabat Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ

“Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa (sunnah) dalam satu bulan di antara semua bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban.’”.

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya:

“Itu adalah bulan yang dilalaikan manusia antara Rajab dan Ramadhan, padahal ia adalah bulan dimana amal-amal itu akan diangkat kepada (Allah) Rabb al-‘alamin. Maka aku suka jika amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.”  (HR. Al-Nasa’i).

Seorang hamba yang benar-benar merindukan Ramadhan, pasti akan menyiapkan dirinya untuk menyambut kehadiran bulan yang istimewa itu. Jika diibaratkan sebagai seorang kekasih yang dirindukan, maka jauh-jauh hari sebelum kekasih hati itu tiba, pastilah hati kita dipenuhi dengan rasa yang berbunga-bunga berbalut harap-harap cemas. Berbunga karena bahagia membayangkan pertemuan itu, harap-harap cemas karena khawatir jangan sampai pertemuan itu nanti tidak pernah terwujud.

Jika Ramadhan diibaratkan sebagai seorang kekasih yang dirindukan, maka jauh sebelum ia tiba, kita sudah menyiapkan diri untuk menyambutnya. Kita akan berhias diri, menyiapkan hati dan jiwa untuk menyaksikan kehadirannya.

Maka, seperti itulah yang seharusnya kita lakukan di bulan Sya’ban ini. Menyiapkan diri menyambut Ramadhan, bukan dengan menyiapkan pakaian baru, merenovasi rumah, atau menyiapkan ransum makanan untuk 1 bulan lamanya. Bukan dengan itu. Tapi dengan cara memperbanyak ibadah dan amal shalih, agar saat Ramadhan tiba, kita semua siap menyambutnya dengan powerfull, dengan sepenuh hati menyiapkan diri untuk berpuasa dengan ikhlas di siang hari, melewati malam dalam tarawih atau qiyamullail, membaca al-Qur’an semaksimal mungkin, bersedekah, dan ragam kebaikan lainnya.

Dan semua persiapan itu harus kita mulai di bulan Sya’ban ini. Maka jangan kita lewatkan bulan Sya’ban ini begitu saja. Jangan berpikir aji mumpung: selagi Ramadhan masih sebulan lagi, maka puas-puaskanlah diri untuk bermaksiat, wal ‘iyadzu biLlah. Karena, bulan Ramadhan belum tentu tiba bagi kita. Boleh jadi bulan Sya’ban ini menjadi bulan terakhir kita di dunia ini.

Karena itu, ada atau tidak ada Ramadhan di bulan depan, pada dasarnya kita semua berkewajiban memperbaiki diri dan memperbanyak amal shalih, karena ajal kematian selalu siap menemui kita kapanpun dan di manapun.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Hidup kita pada dasarnya adalah sebuah perlombaan. Perlombaan menuju ampunan dan Surga Allah. Allah Ta’ala berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴾ [آل عمران: 133]

Artinya:

“Dan bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian dan menuju Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang telah disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa.”  (Surah Ali Imran: 133).

Tapi selain itu, kita juga pada hakikatnya berlomba dan berkejaran dengan kematian kita masing-masing. Kita berlomba agar saat kematian itu datang, kita semua dalam keadaan melakukan ketaatan dan amal shalih.

Seorang ulama hadits bernama Abu Ishaq al-Sabi’iy rahimahullah di usianya yang lebih 90 tahun pernah memberi nasihat:

“يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، اغْتَنِمُوا -يَعْنِي: قُوَّتَكُم وَشَبَابَكُم- قَلَّمَا مَرَّتْ بِي لَيْلَةٌ إِلاَّ وَأَنَا أَقْرَأُ فِيْهَا أَلْفَ آيَةٍ، وَإِنِّي لأَقْرَأُ البَقَرَةَ فِي رَكْعَةٍ، وَإِنِّي لأَصُوْمُ الأَشْهُرَ الحُرُمَ، وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَالاثْنَيْنَ وَالخَمِيْسَ”

Artinya:

“Wahai anak-anak muda, manfaatkanlah (kekuatan dan masa muda kalian), karena jarang sekali aku melewati malam kecuali aku telah membaca 1000 ayat, aku juga membaca Surah al-Baqarah dalam 1 rakaat, aku juga berpuasa di semua bulan Haram, 3 hari di setiap bulan dan juga di hari senin dan kamis.”

Jamaah sekalian yang berbahagia!

Seperti inilah seharusnya hamba yang sungguh-sungguh mengejar Surga Allah, mengejar ampunan Allah. Karena mereka tahu: dunia inilah satu-satunya kesempatan untuk beramal, dan saat kematian datang, tidak ada lagi kesempatan baru untuk memperbaiki semuanya.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ غَزَّةَ، اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْزُقْهِمْ مِنْ حَلاَلِكَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ فِيْ عُدْوَانِهِمْ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

   رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا

رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WhatsApp us
Exit mobile version