mim.or.id – Dalam ajaran agama islam, salah satu hari besar yang ditunggu ialah hari raya idul adha. Sebab pada hari tersebut, terdapat perintah untuk berkurban.
Sebagaiaman Allah Subhanahu wata’ala berfirman
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ – فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ – اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
“Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!”(QS. Al Kautsar: 1-3).
Tentu dalam perintah berkurban tersebut, terdapat beberapa hikmah diantaranya:
1. Bentuk kesyukuran atas nikmat Allah Subhanahu wata’ala
Salah satu bentuk dan cara mensyukuri nikmat-Nya ialah mengeluarkan harta yang dimiliki untuk menunaikan ibadah termasuk melaui kurban.
Sebab begitu banyak nikmat yang diberikan kepada kita dan sudah semestinya disyukuri. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al Baqarah Ayat 152
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Artinya: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
2. Menghadirkan rasa cinta kepada sesama muslim
Hari raya idul adha bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan dan menambah rasa peduli serta cinta kepada sesama muslim.
Seperti diketahui, masih banyak saudara-saudara kita yang masih berada dalam garis kemiskinan dan tidak memiliki rezeki yang cukup untuk membeli makanan bergizi seperti daging.
Dengan adanya ibadah kurban dan anjuran membagikannya kepada sekitar, bisa menjadi momentum untuk menghadirkan rasa cinta dan peduli di hati sesama muslim.
3. Menumbuhkan rasa keikhlasan kepada Allah Subhanahu wata’ala
Hikmah selanjutnya ialah keikhlasan yang dicontohkan Nabi Ibrahim yang begitu tinggi. Nabi Ibrahim rela mengorbankan anak yang dikasihinya untuk dipersembahkan kepada Allah Subhanahu wata’ala .
Sama halnya dengan Nabi Ismail yang rela disembelih untuk menjalankan perintah Allah, padahal waktu itu umurnya masih sangat muda.
Namun, Nabi Ismail sangat ikhlas walaupun nyawa akan menjadi taruhan demi menjalankan perintah Allah Subhanahu wata’ala