mim.or.id – Bencana alam terjadi kapan, dimana serta kepada siapa saja baik yang tua, muda, maupun yang masih anak-anak. Untuk itu sangat penting membekali diri khususnya kepada para siswa/santri kita yang umumnya masih buta akan hal tersebut.
Sejumlah cara bisa ditempuh, salah satunya dengan memberikan pembekalan sejak dini terkait dengan siaga bencana, seperti yang dilakukan oleh pihak PAUD Qur’an Markaz Imam Malik (MIM).
Baca Juga: Keengganan Iblis dan Penolakannya terhadap Perintah Allah
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung MIM Hertasning (3/10/2024) dengan tajuk ‘Emergency Dril’ itu merupakan puncak dari tema lingkungan dengan tujuan membangun kesadaran diri sejak dini dan meningkatkan keberanian serta kesiapan santri menghadapi bencana yang terjadi secara tiba-tiba.
Sejalan dengan itu, dalam keterangannya ustadzah Maulidyana mengatakan bahwa program ini merupakan kerja sama antara pihaknya dengan tim Tim Human Initiative Sul-Sel.
“Jadi program ini kita bekerjasama dengan tim Human Initiative (HI) Sulsel. Selama kegiatan berlangsung, santri begitu aktif dan responsif mengikuti materi dan simulasi siaga bencana. Kegiatan dimulai dengan pemberian informasi keadaan darurat yang sering terjadi secara tiba-tiba”, jelas kepala PAUD Qur’an MIM itu.
Sambungnya, sejumlah bencana yang dimaksud misalnya bencana banjir, kebakaran, gempa bumi, dll. Tak hanya itu, para santri juga diperlihatkan perlengkapan darurat ketika mengalami situasi darurat tersebut.
Baca Juga: Kehidupan Adam di Surga dan Godaan Iblis
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa kegiatan simulasi penyelamatan diri mengambil ilustrasi terjadinya kebakaran di sekolah, memperhatikan kondisi sekitar dan benda-benda yang perlu dihindari saat menyelamatkan diri untuk sampai ke titik evakuasi.
Terkahir, kegiatan tersebut ditutup dengan pengumpulan donasi Palestina dan penyerahan sertifikat dari Pihak Human Initiative kepada Management PAUD Qur’an Markaz Imam Malik (MIM).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelatihan tersebut diikuti oleh 43 santri PAUD Qur’an MIM, 9 orang dari tim HI Sul-Sel serta pihak dari manajemen PAUD Qur’an MIM itu sendiri.
Dokumentasi
