Home Artikel Tazkiyah Senantiasa Memaafkan Saudaranya, Ciri Hati yang Bersih

Senantiasa Memaafkan Saudaranya, Ciri Hati yang Bersih

0
Ilustrasi Masjid/Istock

mim.or.id – Seorang hamba yang memiliki hati yang bersih akan mendapatkan kebahagiaan didunia sebelum diakhirat.  Dia tidak disibukkan dengan orang lain akan tetapi ia disibukkan dengan dirinya sendiri,  karena dia takut akan kondisi dan keadaan dirinya.

Ia menghisab dirinya sebelum ia dihisab dihari kiamat, bahkan ia menjadi bagian dari shadaqah karena Nabi Muhammad pernah berkata kepada para sahabat :

”Apakah salah seorang diantara kalian tidak mampu bersedekah walaupun sedekahnya seperti Abu Dhom Dhom.?”, Sahabat bertanya:”Siapa dia (Abu Dhom Dhom) Ya Rasulullah.?”, Rasulullah mengatakan:

”Dia adalah seorang lelaki yang senantiasa berkata:”Ya Allah hari ini aku bersedekah dengan kehormatanku, siapapun yang dzalim kepadaku, mencemarkan kehormatanku aku maafkan”.

Baca Juga: Mabit dan Rihlah Kuttab Qur’an MIM, Memperkuat Persaudaraan dan Edukasi Anti Bullying

Diantara hati yang bersih adalah hati yang senantiasa memafkan saudaranya, tidak menyimpan hasad dan dendam dalam hatinya. Ia lebih mengutamakan ampunan dari Allah sehingga ia memaafkan saudara-saudaranya. 

Salah seorang ulama pernah mengatakan:”Sungguh mengherankan kaum muslimin, diakhir bulan suci ramadhan ia banyak berdoa dengan mengatakan:”Ya Allah engkau Maha pemaaf, senang memaafkan hamba-hambamu, maafkan aku”.

Akan tetapi ia berat memaafkan saudaranya yang lain, dia meminta pemaafan dari Allah sedangkan juga kikir memaafkan saudaranya, padahal siapa yang memaafkan saudaranya maka akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanahu wata’ala”.

Diantara salah satu sifat orang yang beriman adalah cuek dengan kesalahan saudaranya, setelah ia memaafkannya ia melupakan kesalahan saudaranya. Selama bisa ia maafkan dan selama berurusan dengan kehidupan dunia.

Allah Subhanahu wata’ala mengabadikan kisah dalam Al-Qur’an walaupun kisahnya tidak disebutkan namun ayatnya diturunkan oleh Allah didalam Al-Qur’an kepada sahabat yang mulia Abu Bakar As Shiddiq.

Baca Juga: Dilanda Kebingungan dalam Memutuskan Sesuatu?, Amalan ini Solusinya!

Walaupun ayatnya khusus turun kepada Abu Bakar As Shiddiq namun berlaku  secara umum bagi yang memiliki sifat seperti sifat sahabat Abu Bakar As Shiddiq.  Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An Nur : 22). 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WhatsApp us
Exit mobile version