mim.or.id – Ada satu ayat di dalam Alquran yang penting untuk selalu kita ulang dan tadaburi di dalam surah yang hampir semua kita sudah menghafalkannya Allah subhanahu wa taala berfirman
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗ
“Sudahkah sampai kepadamu berita tentang al-Gāsyiyah (hari Kiamat yang menutupi kesadaran manusia dengan kedahsyatannya)”?
Dalam benak kita, orang yang tunduk ketakutan ini mereka yang sebentar lagi akan mendapatkan azab dari Allah, mereka yang tunduk ketakutan tidak berani mengangkat kepalanya karena maksiat dan ia tidak pernah melakukan ibadah serta ketaatan sama sekali.
Tapi justru ternyata sebaliknya, Allah mengatakan orang-orang yang tunduk ketakutan itu adalah justru mereka-mereka yang telah melakukan amalan begitu banyak saking banyaknya amalan yang telah ia kerjakan di dunia sampai-sampai ia merasakan kelelahan yang begitu sangat.
Maka jadi pertanyaan, bagaimana bisa ada seorang hamba yang semasa hidupnya senantiasa melakukan ibadah dan ketaatan, namun ternyata ujung-ujungnya ia dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala. Bagaimana mungkin kemana semua ibadah-ibadah yang telah ia kerjakan keran kemana perginya dan semua pahala yang telah kumpulkan hidupnya di dunia.
Maka ulama kita banyak memberikan penjelasan bahwa amalan itu tidak berguna di akhirat kelak disebabkan karena kedzaliman yang ia lakukan kepada sesama makhluk. Rasulullah dalam majelis pernah bertanyan kepada para sahabat:
‘Tahukan kalian siapakah orang-orang yang bangkrut dan merugi itu?, sahabat menjawab orang yang bangkrut dari kalangan Kami adalah mereka yang tidak punya perhiasan dan juga tidak punya dirham”.
Baca Juga: Mungkin ini Ramadhan Terakhirmu, Raih Pintu Ampunan Seluas-luasnya!
Ternyata dalam pandangan Rasulullah, sesungguhnya orang yang bangkrut dari kalangan umatku kata Rasulullah adalah mereka yang datang nanti pada hari kiamat membawa pahala salat, pahala puasa ,zakat yang begitu banyak juga pahala-pahala ibadah yang lainnya namun Ia datang bukan hanya membawa pahala dia juga datang membawa pahala telah merendahkan dan menghina orang lain.
Demikianlah selain membawa pahala ibadah yang begitu banyak dia juga membawa dosa telah melakukan kezaliman dengan berbagai macam kezaliman kepada orang banyak. Apa kata Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:
Maka pada hari kiamat kelak ketika ditimbanglah pahalanya dan dosanya ternyata pahalanya mungkin lebih banyak sehingga gelar ahli surga sedikit lagi ia dapatkan namun sebelum kakinya melangkah ke surga, ternyata datang satu persatu orang yang dulu ia zalimi ketika di dunia orang yang pertama datang menghadap kepada Allah.
Ya Allah dulu di dunia dia pernah menghina saya dia pernah menghina, mencibir, merendahkan saya dan saya sakit hati dengan hinaannya itu. Maka kata Allah berkata ambil pahalanya sebesar rasa sakit yang pernah engkau rasakan di dunia
Datang orang kedua ya Allah saya juga pernah dizalimi olehnya dia pernah memfitnah saya yang gara-gara fitnahnya itu aku merasakan kerugian dan kesengsaraan yang begitu besar. Saya sakit hati atasnya, maka Allah mengatakan ambil pahalanya sebesar rasa sakit yang kau rasakan di dunia dulu, Dan datang orang ketiga dan seterusnya.
Ya Allah dia pernah memukul saya dan saya belum memaafkannya, maka Allah mengatakan ambil pahalanya hamba tersebut mengatakan apalagi yang bisa saya ambil ya Allah pahalanya sudah habis. Lalu Allah mengatakan kalau begitu serahkan dosamu sebesar rasa sakit yang kau rasakan di dunia kepadanya.
Datang orang kesekian, kata Allah berikan dosamu kepadanya datang orang. Akhirnya setelah orang yang terakhir melapor kepada Allah atas keDzaliman yang pernah ia lakukan ditimbang ulanglah, ternyata pahalanya sudah habis tak bersisa sementara dosa-dosanya semakin bertambah.
Akhirnya ahli surga yang sebentar lagi dan seharusnya ia dapatkan dibatalkan lalu akhirnya dilemparkan ke dalam neraka. Inilah orang-orang yang merugi menurut Rasulullah selama hidupnya di dunia ia senantiasa melakukan ketaatan, dia sudah beramal dengan begitu capeknya begitu banyaknya ibadah dan ketaatan yang telah Ia kerjakan.
Baca Juga: Keutamaan Niat Puasa: Kunci Sahnya Ibadah Puasa
Akan tetapi di lain waktu Ia juga melakukan kezaliman begitu banyak kepada orang sehingga semua pahala-pahala yang telah ia kumpulkan ia bagi-bagi kepada orang-orang. Maka Ramadan kali ini Ramadan yang kita kenal sebagai bulan ketaatan di mana pintu-pintu ibadah dibuka selebar-lebarnya.
Orang begitu mudah untuk melakukan ibadah melejitkan pahalanya di mana pintu-pintu maksiat tertutup rapat-rapat sehingga untuk melakukan maksiat begitu sulit dan begitu berat kesempatan buat kita untuk mengumpulkan pahala begitu banyak.
Jangan sampai kita menjadi merugi sebab semua pahala yang telah kita kumpulkan pada bulan ini habis tak bersisa hanya gara-gara kedzaliman yang kita lakukan kepada orang lain. Hanya gara-gara lisan yang tidak mampu dijaga tangan yang tidak mampu dijaga dan seluruh anggota tubuh kita yang tidak mampu kita jaga untuk menyakiti dan melukai perasaan orang lain.
Pesannya, perhatikan hubungan kita dengan sesama agar kemudian kita mendapatkan kebahagiaan di akhirat dan tidak akan pernah masuk surga mereka yang memutuskan tali silaturahim perhatikan hubungan kita dengan sesama perhatikan akhlak-akhlak kita Insyaallah kita akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak.
Sumber: Ust. Muhtadim Akbar, S.Si