mim.or.id – Kembali kami menyajikan Khutbah Jum’at dengan tema ‘Amalan Terbaik di Bulan Ramadhan’ (Edisi 053, 29 Sya’ban 1446 H).
Naskah selengkapnya:
‘AMALAN TERBAIK DI BULAN RAMADHAN‘
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
Kaum muslimin yang berbahagia!
Segala puji, segala ungkapan syukur, tidak pernah berhenti kita persembahkan hanya kepada Allah Azza wa Jalla, Rabb Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Pengampun, Yang tiada henti-hentinya memberikan kesempatan dan membukakan pintu untuk kita semua datang bersimpuh dalam penghambaan dan ibadah hanya kepadaNya. Rabb Yang selalu membukakan kesempatan kepada kita untuk datang bertaubat kepada-Nya.
Semoga kita semua adalah hamba-hamba yang cerdas, yang mengambil kesempatan itu dengan baik, sehingga kita dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan terbaik, dalam keadaan husnul khatimah.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Bulan paling indah yang selalu dirindukan hamba-hamba yang shalih. Bulan yang selalu dirindukan oleh hamba-hamba yang memahami bahwa keberadaannya di dunia ini hanya sementara, dan akan tiba waktunya ia akan pergi meninggalkannya menuju kehidupan abadi bernama: Akhirat.
Bulan Ramadhan adalah momentum dimana kebaikan dan keshalihan akan dilipatgandakan oleh Allah Ta’ala, sehingga siapapun yang melewatkan momentum itu berlalu begitu saja sudah jelas adalah seorang manusia yang bodoh dan pandir. Sebab, adakah manusia yang lebih bodoh dari mereka yang dijanjikan ampunan untuk semua dosanya, tapi dengan sengaja melewatkan kesempatan yang belum tentu terulang 2 kali itu??!
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Karena itu, pada momentum detik-detik memasuki Bulan Ramadhan ini, menjadi sangat penting bagi kita untuk memahami apa saja proyek-proyek kebaikan dan amal shalih yang harus kita prioritaskan jika Allah Ta’ala berikan kesempatan 1 kali lagi untuk kita memasuki bulan Ramadhan ini.
Amalan yang pertama, adalah berkomitmen menjaga ibadah-ibadah wajib kita. Inilah amalan yang paling utama di antara semua amalan kita. Sebelum mengejar ibadah-ibadah sunnah, maka kita harus lebih dahulu sudah tuntas dan selesai dengan ibadah-ibadah wajib kita. Jangan sampai kita bernafsu dan bersemangat melaksanakan ibadah-ibadah sunnah, tapi di saat yang sama justru melalaikan ibadah yang wajib kita.
Di dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta’ala mengingatkan:
وما تَقَرَّبَ إلَيَّ عَبْدِي بشَيءٍ أحَبَّ إلَيَّ ممَّا افْتَرَضْتُ عليه،
Artinya:
“Dan tidak ada ibadah yang dilakukan oleh hambaKu untuk mendekatkan diri padaKu, yang paling Aku cintai melebihi jika ia menunaikan apa yang Aku wajibkan padanya…” (HR. Al-Bukhari)
Barulah setelah itu, Allah Ta’ala menyinggung ibadah-ibadah sunnah:
وما يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إلَيَّ بالنَّوافِلِ حتَّى أُحِبَّهُ
Artinya:
“…dan (ketika) hambaKu terus mendekatkan diri padaKu dengan ibadah-ibadah sunnah, hingga Aku pun akan mencintainya…” (HR. Al-Bukhari).
Melalui hadits qudsi ini, sangat jelas bagi kita apa ibadah yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala, yang juga berarti itulah yang harus menjadi skala prioritas kita sepanjang waktu, terutama di bulan Ramadhan nanti.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Sekarang pertanyaannya, di antara semua kewajiban yang harus ditunaikan: apa saja yang menjadi prioritas utama kita di dalam bulan Ramadhan? Jawabannya adalah:
Kewajiban Pertama, menjaga Tauhid kita dengan menjauhi semua bentuk kesyirikan. Inilah setinggi-tingginya kewajiban kita, di bulan Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya, hingga kita dipanggil oleh Allah Azza wa Jalla.
Kenapa? Karena Tauhid inilah yang menjadi landasan untuk diterimanya ibadah dan amal shaleh yang kita lakukan. Tanpa Tauhid, tanpa menjauhi perbuatan syirik, sebanyak apapun ibadah yang kita lakukan, semuanya akan hancur binasa.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya:
“Dan sungguh benar-benar telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada (para Nabi) sebelum engkau: ‘Sungguh jika engkau berbuat syirik, pasti akan terputus amalanmu, dan pasti engkau termasuk orang-orang yang merugi.” (Surah al-Zumar: 65)
Allah Ta’ala juga berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah itu tidak akan mengampuni jika Dia disekutukan dan Dia akan mengampuni (dosa) yang di bawah itu bagi siapa saja yang dikehendakiNya.” (Surah al-Nisa’: 48).
Maka, pastikan bahwa Tauhid kita di bulan Ramadhan dan seterusnya di sisa usia kita aman dan jauh dari perbuatan syirik.
Lalu Kewajiban yang Kedua, jamaah sekalian, tentu saja adalah menjaga shalat 5 waktu kita setiap hari. Inilah kewajiban terbesar kita setelah mengucapkan 2 kalimat syahadat. Karena itu, keutamaan shalat 5 waktu mengalahkan semua keutamaan ibadah-ibadah wajib lainnya, apalagi sekadar ibadah-ibadah yang sunnah. Itu pula sebabnya, meninggalkan shalat 5 waktu bisa berakibat fatal bagi kita di dunia dan akhirat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan:
اَلْعَهْدُ الَّذِيْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ؛ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Artinya:
“Perjanjian yang (membatasi) antara kita (orang beriman) dengan mereka (orang kafir) adalah shalat, maka siapa yang meninggalkannya, sungguh ia telah kafir.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Jangan sampai ibadah puasa yang kita lakukan ditolak oleh Allah Ta’ala, karena kita tidak menunaikan kewajiban shalat 5 waktu kita, wal ‘iyadzu billah.
Kewajiban Ketiga, jamaah sekalian, tentu saja adalah menunaikan ibadah puasa sebagai kewajiban yang khusus dan spesifik hanya di bulan Ramadhan. Kehadiran bulan Ramadhan ditetapkan oleh Allah Ta’ala untuk menjadi momentum ibadah puasa yang merupakan salah satu rukun Islam kita. Pahalanya sangat besar dan dahsyat, dan karena itu ancaman bagi meninggalkannya juga sangat mengerikan.
Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaimana perjalanan beliau bersama para malaikat dalam mimpi beliau-dan mimpi seorang nabi adalah wahyu dari Allah Ta’ala-, dimana kepada beliau diperlihatkan beragam penghuni Neraka. Salah satunya, kata beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِيْنَ بِعَرَاقِيْبِهِمْ، مُشَقَّقَةٌ أَشْدَاقُهُمْ، تَسِيْلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا. قَالَ: قُلْتُ: مَنْ هَؤُلاَءِ؟ قَالَ: الَّذِيْنَ يُفْطِرُوْنَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِم
Artinya:
“…Tiba-tiba aku melihat suatu kamu yang digantung dengan ujung-ujung kaki mereka, mulut mereka sobek hingga ke pipi hingga pipi mereka mengalirkan darah. Aku pun bertanya: ‘Siapakah mereka itu?’ (Malaikat menjawab): ‘(Mereka adalah) orang-orang yang berbuka sebelum (waktunya) puasa mereka selesai…” (HR. Al-Nasa’i dishahihkan oleh al-Albani)
Coba renungkan hadits ini: jika orang yang berpuasa tapi tidak menyelesaikan puasanya hingga akhir waktunya akan diadzab seperti ini di Akhirat, lalu bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak berpuasa dengan berbagai macam alasan duniawi yang dicari-cari? Wallahul Musta’an.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Kewajiban kita selanjutnya tentu saja adalah menjaga agar ibadah puasa kita bisa mendekati titik kesempurnaannya di sisi Allah Azza wa Jalla. Salah satunya adalah dengan menjauhi semua hal yang dapat menodai ibadah puasa kita, seperti yang diingatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam pesannya:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ، فَلَيْسَ لِلّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya:
“Siapa saja yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan batil, serta (tetap) melakukan perbuatan batil dan bodoh (saat berpuasa), maka Allah sama sekali tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Al-Bukhari).
Karena itu, para ulama menjelaskan bahwa perkataan dan perbuatan batil dengan segala bentuknya akan melemahkan nilai puasa kita, akan melukai kemuliaan puasa kita. Maka berpuasa itu bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga menahan hati, lisan, mata dan anggota tubuh lainnya dari apa saja yang dilarang dan dibenci oleh Allah Azza wa Jalla.
Keberhasilan ibadah puasa kita tidak diukur dari kekuatan kita menahan lapar dan haus, tapi lebih dari itu diukur dari kekuatan kita mengendalikan diri terhadap batasan-batasan yang telah Allah tetapkan untuk kita.
Maka berhentilah mendengki dan berprasangka buruk saat berpuasa!
Berhentilah mengghibahi orang lain dan berkata kasar dan kotor saat berpuasa!
Jagalah pandangan mata untuk tidak melihat yang diharamkan saat berpuasa!
Jagalah kedua tangan agar tidak menzhalimi dan mengambil hak orang lain!
Jika kita bisa mengendalikan diri dari itu semua selama sebulan penuh, mudah-mudahan selepas Ramadhan kita telah terbiasa di atas jalan kebaikan, dan sudah bisa melepaskan diri dari jalan keburukan dan kemaksiatan, insya Allah.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Setelah kita memastikan bahwa hal-hal wajib yang kita sebutkan dalam khutbah pertama bisa kita jaga dan tunaikan, barulah kita melengkapi dan menyempurnakannya dengan amalan-amalan sunnah di dalam bulan Ramadhan, seperti:
- Menunaikan shalat tarawih berjamaah.
- Memperbanyak membaca al-Qur’an.
- Memperbanyak sedekah dan memberi buka puasa.
- Memperbanyak dzikir, khususnya istighfar kepada Allah.
- Melakukan i’tikaf dan memburu Lailatul Qadr.
Itu semua adalah beberapa contoh amal shalih yang juga sedapat mungkin kita lakukan setelah kita memastikan ibadah-ibadah wajib kita tunaikan dengan baik.
Semoga Allah Ta’ala terus melimpahkan rahmatNya kepada kita, sehingga saat bulan Ramadhan ini akhirnya pergi, semua dosa kita telah diampuni oleh Allah Azza wa Jalla.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ غَزَّةَ، اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْزُقْهِمْ مِنْ حَلاَلِكَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ فِيْ عُدْوَانِهِمْ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
Mari mendukung program ini dengan berdonasi di:
BSI: 2422554558 atas nama Media MIM