Home Uncategorized Khutbah Jum’at: BAGIMU AGAMAMU, BAGIKU AGAMAKU!(Edisi 028, Jum’at 3 Rabiul Awal 1446...

Khutbah Jum’at: BAGIMU AGAMAMU, BAGIKU AGAMAKU!(Edisi 028, Jum’at 3 Rabiul Awal 1446 H)

0
Sampul Khutbah/Ammu

mim.or.id – Kami kembali menyajikan Khutbah Jum’at yang berjudul ‘BAGIMU AGAMAMU, BAGIKU AGAMAKU!’ (Edisi 028, Jum’at 3 Rabiul Awal 1446 H).

Naskah selengkapnya

“BAGIMU AGAMAMU, BAGIKU AGAMAKU!”

(Ust. Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si.)

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Segala puji hanya untuk Allah Azza wa Jalla, yang telah menghidayahi kita semua kepada agama Tauhid ini, kepada Islam yang haq ini. Segala puji hanya bagi Allah Ta’ala yang telah mengaruniakan kepada kita nikmat petunjuk dan jalan selamat satu-satunya yang akan memandu kita meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

Kita meyakini bahwa tidak ada jalan yang dapat mengantarkan kita mengenal Allah Ta’ala kecuali dengan jalan Islam ini, jalan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 Jamaah Jum’at yang berbahagia!

Jauh sebelum orang-orang di dunia ribut soal toleransi beragama, Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada dunia tentang bagaimana pola interaksi kaum muslimin dengan mereka yang berbeda agama, atau memilih untuk tidak memeluk Islam. Melalui al-Qur’an dan Sunnah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita bagaimana bertoleransi dengan tepat dan proporsional, bukan toleransi yang lebay dan berlebihan.

Perhatikan misalnya pesan Allah Azza wa Jalla berikut ini:

 لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ * إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ  [الممتحنة: 8، 9]

Artinya:

“Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang (kafir) yang tidak memerangi kalian dalam agama dan tidak mengeluarkan kalian dari negeri kalian, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil. Allah hanya melarang kalian memberikan wala’ (loyalitas dan cinta) kepada orang-orang yang memerangi kalian dalam agama, mengusir kalian dari negeri kalian dan mendukung pengusiran kalian; dan siapa yang memberi wala’ kepada mereka, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (Surah al-Mumtahanah: 8-9)

Betapa indahnya ayat ini mengajarkan konsep toleransi yang proporsional dan tidak lebay seperti yang selalu digembar-gemborkan oleh sejumlah pesohor negeri atas nama “Moderasi Beragama”!

Jelas sekali dalam ayat ini, Allah Ta’ala menegaskan sikap baik dan keadilan sebagai dasar interaksi kita dengan orang-orang yang memilih untuk kafir kepada Allah. Bahwa kekufuran mereka tidak menghalangi kita kaum muslimin untuk memperlakukan mereka dengan baik dan adil, karena sikap adil akan mendatangkan cinta Allah Ta’ala kepada kita yang melakukannya.

Namun itu hanya berlaku bagi mereka yang memang bersedia untuk hidup damai dan berdampingan dengan kaum muslimin. Tidak berlaku untuk mereka yang memerangi, mengusir dan menyiapkan rencana makar terhadap kaum muslimin.

Tetapi poin penting yang harus diingat di sini adalah bahwa sikap baik dan adil kita kepada mereka tidak boleh mengurangi apalagi menghapus keyakinan kita bahwa mereka adalah orang kafir yang menolak mentauhidkan Allah dan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam!

 Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Keindahan ajaran toleransi al-Qur’an juga tampak jelas dalam ayat yang lain, saat Allah Azza wa Jalla mengingatkan:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ  [البقرة: 256]

Artinya:

“Tidak ada paksaan dalam beragama (baca: memilih Islam), (karena) petunjuk kebenaran itu telah jelas dari kesesatan.” (Surah al-Baqarah: 256)

Ketika Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat ini, beliau mengatakan:

أي: لا تكرهوا أحدًا على الدخول في دين الإسلام، فإنه بيِّن واضح، جلي دلائله وبراهينه، لا يحتاج إلى أن يكره أحد على الدخول فيه“.

“Maksudnya: janganlah kalian memaksa seorang pun untuk masuk Islam, karena (Islam itu) sangat jelas dan terang, jelas dalil-dalil dan argumentasinya, sehingga tidak perlu memaksa siapapun untuk masuk ke dalamnya.”

Ayat ini menyampaikan 2 pesan penting untuk kita:

Pertama, Islam adalah satu-satunya agama kebenaran yang jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan argumentasi kebenarannya. Islamlah satu-satunya petunjuk, dan ayat ini menyebutnya sebagai “al-Rusyd” (petunjuk); sementara selain Islam semuanya adalah sesat, dan ayat ini menyebutnya sebagai “al-Ghayy” (kesesatan/penyimpangan).

Lalu Pesan Kedua, karena kebenaran Islam begitu jelas dan mudah dipahami, kita tidak perlu memaksa orang-orang di luar Islam alias kafir untuk masuk Islam. Biarkan mereka menyelami dan memahami argumen-tasinya dengan akal sehat dan fitrah mereka.

Karena itu, sekali lagi, kita tidak boleh memaksa orang-orang kafir untuk masuk Islam, kita berkewajiban memperlakukan mereka dengan baik dan adil, tetapi-dan ini poin penting yang harus selalu diingat-keyakinan kita bahwa mereka adalah orang kafir yang kufur kepada Allah Ta’ala tidak boleh bergeser dan berganti. Bahwa jika mereka terus kafir kepada Allah Ta’ala hingga mati, mereka akan kekal selamanya di dalam Neraka Allah.

 Kaum muslimin yang berbahagia!

Tidak hanya melalui al-Qur’an, nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui Sunnahnya juga menyampaikan sejumlah pesan tentang kewajiban memperlakukan non-muslim dengan baik dan adil, apalagi jika mereka terikat komitmen untuk hidup berdampingan dengan kaum muslimin dalam sebuah komunitas masyarakat.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلَا ‌مَنْ ‌ظَلَمَ ‌مُعَاهِدًا، أَوِ انْتَقَصَهُ، أَوْ كَلَّفَهُ فَوْقَ طَاقَتِهِ، أَوْ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيبِ نَفْسٍ، فَأَنَا حَجِيجُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya:

“Ketahuilah, siapa saja yang menzhalimi seorang kafir mu’ahad (yang terikat perjanjian damai dengan kaum muslimin-pen), atau membebaninya melebihi kemampuannya, atau mengambil haknya tanpa kerelaan hati(nya), maka aku adalah lawannya di Hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud)

Di dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:

‌مَنْ ‌قَتَلَ ‌مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ، وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا.

Artinya:

“Siapa yang membunuh seorang kafir mu’ahad, ia tidak mencium semerbak Surga, padahal semerbaknya dapat dijangkau dari jarak 40 tahun.” (HR. Al-Bukhari).

Jamaah sekalian yang berbahagia!

Apakah ada agama yang mengajarkan para pemeluknya untuk bersikap baik dan adil kepada orang di luar agamanya seperti ini?, Apakah ada agama yang menjaga hak-hak para penganut agama lain seperti Islam memperlakukan kalangan non-muslim?.

Jawabannya tidak ada!

Coba buka kembali catatan sejarah: apa yang dilakukan oleh penguasa Kristen Spanyol yang didukung oleh Paus dan gereja -yang katanya membawa ajaran kasih sayang- tapi menyeleng-garakan pengadilan inkuisisi untuk menghabisi kaum muslimin Spanyol yang telah mengajari Eropa tentang kemajuan ilmu dan peradaban?

Coba buka kembali catatan peristiwa hari ini: apa yang dilakukan oleh penjajah Yahudi Zionis terhadap kaum muslimin di Gaza terutama sejak 300 hari terakhir ini?

Lalu coba saksikan: apa yang dilakukan kaum muslimin yang mayoritas di negeri ini terhadap non-muslim yang minoritas? Mereka dihargai dan diberi kesempatan menjalankan agamanya masing-masing, meskipun terkadang ada juga oknum-oknum mereka yang ngelunjak terhadap umat Islam, seperti kasus pelarangan jilbab tenaga kesehatan di RS Medistra Jakarta baru-baru ini.

 Kaum muslimin yang berbahagia!

Maka, Islam mendorong kita untuk bersikap baik dan berlaku adil kepada mereka di luar Islam, bahkan itu menjadi sebuah amal shalih tersendiri untuk kita. Tetapi sikap baik dan adil itu tidak boleh mengurangi keyakinan kita bahwa siapapun yang menyembah selain Allah, atau menyekutukan Allah dan meyakini ada tuhan lain selain Allah; semua itu adalah kekufuran dan kesyirikan!.

Dorongan berbuat baik dan adil kepada non-muslim itu jangan sampai menodai aqidah Tauhid kita dengan menganggap bahwa agama mereka juga benar adanya, atau menganggap bahwa semua agama sama saja karena konon semuanya bisa mengantarkan ke Surga.

Kenapa?

Karena Allah Ta’ala yang memerintahkan kita berbuat baik dan adil kepada non-muslim itu juga yang menegaskan di dalam al-Qur’an:

ﵟ‌لَقَدۡ ‌كَفَرَ ‌ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَار

Artinya:

“Sungguh benar-benar telah kafir orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya Allah itu adalah al-Masih (Isa) putra Maryam’, padahal al-Masih berkata: ‘Wahai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Sesungguhnya siapa saja yang menyekutukan Allah, maka Allah telah mengharamkan Surga untuknya, dan tempat kembalinya adalah Neraka. Dan tidak akan ada yang menjadi penolong orang-orang yang zhalim.’” (Surah al-Ma’idah: 72).

Karena itu, melalui mimbar mulia ini, kami mengingatkan jamaah sekalian untuk mewaspadai model-model toleransi ekstrim dan berlebihan-lebihan yang biasa dipertontonkan oleh para pesohor di publik, seperti: mengucapkan salam berbagai agama di awal pidato, mengucapkan selamat hari raya agama lain, ikut merayakan Natal di gereja, termasuk mencium tangan pemuka agama tertentu.

Semua itu adalah menyelisihi ajaran toleransi Islam yang diajarkan Baginda Rasulullah Shalllahu ‘alaihi wa sallam. Tidak hanya itu, semua perilaku itu hanya dilakukan oleh mereka yang mengalami gegar budaya, ketidakpercayaan diri, dan kehilangan kebanggaan pada agamanya sendiri.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Sekali lagi, Allah Ta’ala yang memerintahkan kita bersikap baik dan berlaku adil kepada pihak non-muslim, Dia jugalah yang mengingatkan kita tentang kesesatan dan kekafiran mereka. Maka, silahkan menjamu tamu non-muslim yang datang berkunjung ke rumah Anda dengan sebaik-baiknya, tapi jangan goyahkan keyakinan Anda bahwa dia adalah orang yang kafir kepada Allah!

Silahkan -misalnya- menjamu Paus Fransiskus yang datang ke Indonesia dengan sepantas dan selayaknya seorang tamu, tapi jangan ragu untuk meyakini dan menyatakan bahwa dia adalah pemimpin tertinggi agama yang meyakini Trinitas, yaitu bahwa Allah Azza wa Jalla adalah 1 dari 3 oknum tuhan. Dan tentang itu, Allah Ta’ala telah mengatakan:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ ثَالِثُ ثَلٰثَةٍۘ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّآ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۗ وَاِنْ لَّمْ يَنْتَهُوْا عَمَّا يَقُوْلُوْنَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ 

Artinya:

Sungguh benar-benar telah kafir orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya Allah itu adalah satu dari 3 oknum (tuhan)’, padahal tidak tuhan yang berhak disembah selain Tuhan yang satu (yaitu Allah). Dan jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pastilah orang-orang kafir itu akan disentuh adzab yang pedih.” (Surah al-Ma’idah: 73)

Maka, Islam mengajarkan kepada kita bahwa “yang kafir adalah kafir”, tapi jangan sampai kekafiran seseorang itu menghalangi kita untuk bersikap baik, berlaku adil, apalagi memaksa dan melakukan tindakan kekerasan apapun kepada mereka. Begitu pesan Allah Ta’ala kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Surah al-Kafirun:

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ  ۝١ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ ۝٢ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ ۝٣

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ ۝٤  وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ۝٥  لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ۝٦

Artinya:

Katakanlah (wahai Muhammad): wahai orang-orang kafir, aku takkan menyembah apa yang kalian sembah, dan kalian juga tidak menyembah apa yang aku sembah. Aku takkan menyembah apa yang kalian sembah, dan kalian pun tidak menyembah apa yang aku sembah. Untuk kalian agama kalian, dan untukku agamaku.”

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ  

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

  رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ      

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا

رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Mari mendukung program ini dengan berdonasi di:

BSI: 2422554558 atas nama Media MIM

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WhatsApp us
Exit mobile version