بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Kisah ini ditulis dalam Kitab Nurul Abshar ditulis As Syablanji Al Mishri dan Kitab Al Minhaj yang ditulis Hasyiyah Al Bijraini. Pada suatu ketika datang seorang lak-laki yang ingin meminta nasihat kepada Umar tentang perilaku istrinya yang cerewet dan suka marah-marah.
Namun sebelum sampai mengetuk pintu, pria tersebut justru mendengar istri Umar yang sedang memberikan omelan dan tidak berhenti bicara tersebut. Namun Ia sangat terkejut dengan tindakan Umar yang justru tidak membalas marah seperti yang dilakukan suami kebanyakan. Umar hanya menjawab satu dua patah kata dengan nada yang lembut dan tetap mendengarkan omelan istrinya.
Pria yang merasa salah sasaran curhat ini kemudian ingin meninggalkan rumah Umar. Namun sebelum jauh meninggalkan rumah, Umar yang sudah selesai mendengar istrinya marah-marah keluar dan memanggilnya.
‘Saudaraku, sepertinya engkau sedang perlu denganku?’
‘Iya, saya hendak mengadukan tentang istriku yang cerewet dan marah marah kepadaku, ternyata istrimu juga memarahi engkau, maka apa gunanya aku mengadu padamu, wahai Umar’.
Umar pun lalu memberikan nasihat kepada pria tersebut. Nasihat tersebut luar biasa bijak dan menjadi bahan renungan untuk suami masa kini.
‘Ada empat alasan yang membuat aku sabar dan lembut menghadapi istriku, pertama, dialah yang memasak makananku, kedua, dialah yang membuat, mengadoni dan memasakkan rotiku, ketiga, dialah yang mencucikan pakaianku, alasan keempat, dialah yang menyusui anak anakku’.
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)
@Rabu, 29 Rajab 1438 H
Fanspage : Harman Tajang
Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/
Website : https://mim.or.id
Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar
Telegram : https://telegram.me/infokommim
Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/
ID LINE : http://line.me/ti/p/%40nga7079p