Home Uncategorized Khutbah Jum’at: Siksa Kubur itu Nyata

Khutbah Jum’at: Siksa Kubur itu Nyata

0
Siksa Kubur Itu Nyata
Siksa Kubur Itu Nyata

mim.or.id – Kembali kami menyajikan khutbah Jum’at dengan judul ‘Siksa Kubur itu Nyata!’ (Edisi 038, Jum’at 13 Jumadil Awal 1446 H).

Naskah selengkapnya:

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا

شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Kesempatan untuk beribadah dan beramal shalih adalah nikmat terbesar yang Allah Azza wa Jalla karuniakan kepada kita. Seberlimpah apapun harta yang diberikan kepada seorang manusia, maka itu sama sekali tidak berarti apa-apa jika ia tidak dikaruniai nikmat hidayah dan kesempatan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Justru, dengan menjalani hidup dalam limpahan harta benda tanpa pernah beriman dan bersujud kepada Allah Ta’ala, sesungguhnya manusia sedang merancang jalan kehancuran dan kesengsaraannya yang abadi.

Maka, sekali lagi, syukurilah setiap kesempatan untuk bersujud, bertaubat dan beramal shalih yang Allah karuniakan kepada kita. Karena boleh jadi, itulah kesempatan terakhir yang hadir untuk kita di dunia ini.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Episode perjalanan hidup kita tidak akan berhenti di dunia ini saja. Itu adalah satu hal yang pasti kebenarannya. Berusaha mengingkari adanya fase kehidupan setelah dunia ini hanyalah sebuah upaya yang sia-sia. Mereka yang melakukannya hanya akan berujung pada penyesalan abadi yang tidak akan pernah berguna lagi.

Karena itu, salah satu rukun terpenting dalam keimanan kita adalah “Iman kepada Hari Akhir”. Iman kepada Hari Akhir artinya kita mengimani dan meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa kita semua akan berjalan dan berakhir di sana, di Hari Akhir, Yaumil Hisab, Hari Perhitungan. Iman kepada Hari Akhir juga berarti kita mengimani semua prosesi perjalanan antara yang menghubungkan fase dunia dengan fase akhirat, yang biasa kita sebut sebagai “Alam Barzakh”.

Maka, sebagaimana Hari Akhir adalah semua kemestian, Alam Barzakh pun adalah semua kemestian. Setiap kita akan berakhir dengan kematian, dan kematian itu adalah gerbang awal kita semua memasuki fase kehidupan Alam Kubur atau Alam Barzakh.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Karena itu, telah menjadi aqidah Ahlussunnah wal Jamaah untuk meyakini bahwa seorang hamba paska kematiannya akan menghadapi 1 dari 2 episode kehidupan baru di alam kuburnya: nikmat kubur atau siksa kubur!

Keyakinan didasarkan pada begitu banyak dalil al-Qur’an dan al-Sunnah.

Diantaranya adalah penjelasan Allah Ta’ala tentang kisah kehancuran kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam yang diikuti dengan siksa kubur paska banjir bandang yang membinasakan mereka. Allah Ta’ala mengatakan:

﴿مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْصَارًا ﴾

Artinya:

“Disebabkan oleh dosa-dosa mereka, mereka pun ditenggelamkan, lalu (segera sesudahnya) mereka dimasukkan ke dalam api, maka mereka tak menemukan para penolong (untuk mereka) selain Allah…” (Surah Nuh:25).

Ayat ini menggambarkan bahwa segera setelah kaum Nuh yang pendurhaka itu mengalami kematiannya paska tenggelam dalam badai banjir; dalam fase alam barzakh atau alam kuburnya, mereka ditimpa adzab api yang membakar mereka.

Kemudian dalam kisah kebinasaan kaum Sodom pelaku hubungan seksual yang menyimpang, para pemuja LGBT, Allah Ta’ala mengatakan:

﴿فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ

Artinya:

“Maka Kami pun membalikkan bagian atas (kampung) mereka menjadi bagian bawahnya, lalu Kami hujani mereka dengan batu dari (Neraka) yang membakar.” (Surah al-Hijr: 74)

Ayat ini menggambarkan bagaimana kaum Sodom itu dibinasakan dengan cara tanah tempat mereka berpijak diangkat setinggi-tingginya ke langit, lalu dibalikkan ke bumi hingga mereka mati binasa terkubur di kedalaman bumi yang gelap. Lalu segera setelah kematian itu, di alam barzakhnya, mereka dihujani oleh bebatuan yang membakar dan menyiksa mereka sebelum mendapatkan siksa abadi di dalam Neraka Jahannam. Wal ‘iyadzu biLlah!

Jamaah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah!

Hal yang serupa juga terjadi pada Firaun dan para pengikutnya. Setelah mereka mati binasa dalam gelombang lautan yang menyatu paska terbelah oleh tongkat Nabi Musa ‘alaihissalam. Allah Azza wa Jalla mengatakan:

﴿النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ﴾

Artinya:

“Mereka dipaparkan kepada Neraka di pagi dan malam hari, dan (kelak) pada hari terjadinya Kiamat, para pengikut Firauan itu akan dimasukkan ke dalam sepedih-pedihnya adzab.”  (Surah Ghafir: 46)

Melalui ayat ini, Allah Ta’ala menjelaskan siksa yang dialami Firaun dan pengikutnya di Alam Barzakh. Mereka terpapar api Neraka yang panas di sana, sebelum kemudian dimasukkan untuk selamanya di dalam sepedih-pedihnya adzab di Akhirat. Hal ini menunjukkan adanya siksa dan adzab yang menimpa mereka paska kematian sebelum dibangkitkan pada Hari Kiamat.

Namun secara umum, orang-orang kafir akan mengalami sebuah proses siksa segera setelah kematian mereka di sebuah alam sebelum terjadinya Hari Kebangkitan, yang disebut sebagai Alam Kubur atau Alam Barzakh. Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam Surah al-Anfal, ayat ke-50:

﴿وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ﴾

Artinya:

“Dan andai engkau (Muhammad) melihat saat orang-orang kafir dimatikan: para malaikat akan memukul wajah-wajah dan punggung-punggung mereka, (dan mengatakan): ‘Rasakanlah oleh kalian siksa yang membakar!’”

Dipukul dan dihantam oleh para malaikat dari depan dan belakang, serta mencicipi siksa yang membakar; semua itu adalah bentuk siksa kubur yang dirasakan oleh orang-orang kafir di kehidupan alam kuburnya. Ini semua menunjukkan adanya adzab dan siksa kubur yang sangat mengerikan dan tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menceritakan:

“Pernah 2 orang perempuan tua dari kalangan Yahudi Madinah masuk menemuiku. Mereka mengatakan padaku: ‘Sesungguhnya penghuni kubur itu akan disiksa di dalam kubur-kubur mereka.’ Namun aku mendustakan mereka dan sulit untuk mempercayainya. Maka saat mereka keluar dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuiku, aku pun menceritakan yang dikatakan oleh kedua wanita itu. Lalu beliau mengatakan:

صَدَقَتَا، ‌إِنَّهُمْ ‌يُعَذَّبُونَ ‌عَذَابًا ‌تَسْمَعُهُ ‌الْبَهَائِمُ ‌كُلُّهَا

“Mereka berdua benar! Sungguh mereka akan disiksa dengan adzab yang (suaranya) didengarkan oleh semua hewan.”

Ibunda ‘Aisyah mengatakan: “Semenjak itu, saya tidak pernah melihat beliau mengerjakan shalat kecuali beliau mohon perlindungan dari siksa kubur.” (HR. al-Bukhari)

Kisah dalam hadits ini menunjukkan kepada kita bagaimana penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang adanya siksa kubur. Tidak hanya itu, beliau bahkan menggambarkan betapa mengerikan-nya siksa kubur itu sampai-sampai hewan-hewan pun dapat mendengarkannya.

Maka mudah-mudahan penjelasan ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas seharusnya dapat mengingatkan kita kembali tentang fakta penting kehidupan kita di Alam Barzakh nanti. Semoga hati kita semua selalu dikaruniai hidayah untuk bekerja keras menyiapkan episode Alam Barzakh yang pasti kita lalui itu.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Setelah mengetahui dan meyakini kebenaran terjadinya fase kehidupan Alam Barzakh itu, maka apa yang harus kita lakukan selanjutnya?

Setidaknya, ada 2 hal penting yang harus kita lakukan:

Pertama, terus konsisten dan istiqamah beramal shalih dan menjauhi larangan-larangan Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya misalnya kisah yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim:

مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: ‌إِنَّهُمَا ‌لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ 

Artinya:

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati 2 kuburan, lalu beliau berkata: ‘Sungguh kedua (penghuninya) benar-benar sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa karena (melakukan) dosa besar. Adapun yang satu, ia (disiksa) karena tidak menutup aurat saat buang air kecil. Sementara yang lain, ia (disiksa) karena mengadu-domba ke mana-mana.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Hadits ini mengisyaratkan kepada kita untuk menjauhi semua perbuatan yang dapat menyebabkan kita mendapat siksa kubur, termasuk di antaranya: buang hajat tanpa menutup aurat dan melakukan Namimah atau adu domba.

Kedua, terus berdoa memohon dijauhkan dan dilindungi oleh Allah Ta’ala dari dahsyatnya siksa kubur. Itulah sebabnya Rasulullah Shalllallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الْآخِرِ ‌فَلْيَتَعَوَّذْ ‌بِاللهِ ‌مِنْ ‌أَرْبَعٍ: مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ  (م)

Artinya:

“Apabila seorang dari kalian selesai dari tasyahud akhir, maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari 4 hal: dari siksa Neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan Masih al-Dajjal.” (HR. Muslim)

Semoga Allah mengaruniakan kita semua husnul khatimah dan menjauhkan kita dari segala bentuk siksa kubur serta adzab akhirat yang abadi.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

  رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا

رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Mari mendukung program ini dengan berdonasi di:

BSI: 2422554558 atas nama Media MIM

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WhatsApp us
Exit mobile version