mim.or.id – Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا
“Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong”. (QS. An-nashr: 2).
Ada diantara rombongan dan kabilah bernama Al-Asyaj Abdul Qais, ketika kaumnya tiba di kota Madinah, kaumnya tidak sanggup menahan sabar untuk berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mereka langsung datang kepada Rasulullah,
Adapun Al-Asyaj Abdul Qais ia turun dari kendaraannya dan mengikatnya kemudian ia membersihkan tubuhnya yang kotor karena baru tiba dari perjalanan yang panjang, ia mengganti bajunya dengan baju yang layak kemudian ia datang kepada Nabi
Dengan berjalan penuh ketenangan dan ketika Rasulullah melihatnya, Rasulullah berkata:“Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah: lemah lembut dan tidak tergesa-gesa”.(Sahih, HR. Muslim no. 17 dan no. 25)”.
Baca Juga: Setiap Hamba Dibangkitkan Sesuai Keadaannya di Dunia
Ia kemudian bertanya:”Ya Rasulullah, apakah ini merupakan sifat bawaan atau sesuatu yang saya usahakan”, Rasulullah berkata:”Justru ini adalah sifaat bawaan mu”.
Beliau kemudian berkata:”Segala puji bagi Allah yang memberikan kepada ku sifat bawaan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wata’ala dan Rasulnya”. adapun yang merasa memiliki sifat selain itu maka inilah kemudian yang diubah oleh syariat kita. Rasululah bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273).
Baca Juga: Qawa’id Tentang Membenci dan Menyukai Sesuatu
Jadi Allah bersumpah dengan menyebut Nabi Adam ‘Alaihissalam, adapun Hawa, disebut dengan Hawa karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup, ada yang mengatakan dari tulang rusuk Adam ‘Alaihissalam, ada yang mengatakan sisa tanah dari penciptaan Adam namun dia berasal dari Adam ‘Alaihissalam.
Dari ayat ini adalah sumpah dan telah kita jelaskan bahwasanya jika ada sumpah maka ada jawaban dari sumpah tersebut sesuatu yang penting yang Allah hendak sampaikan. Ayat yang disebutkan setelah sumpah tersebut yang merupakan hiburan bagi orang-orang yang beriman terutama bagi mereka yang dirundung oleh masalah.