spot_img

3 Bentuk Pembuktian Seorang Disebut Hamba yang Bersyukur

mim.or.id – Jika kita ingin nikmat didapatkan itu diberkahi dan dirahmati oleh Allah Subhananhu wata’ala maka bersyukurlah kepada-Nya dan kesyukuran kita terhadap nikmat Allah dibuktikan dengan 3 hal:

Pertama, Bersyukur dengan Lisan

Senantiasa memuji Allah Subhanahu wata’ala ketika mendapatkan nikmat dengan mengucapkan Alhamdulillah. Allah Subhananhu wata’ala memuji Nabinya Nuh didalam Al-Qur’an dan disebutkan bahwasanya beliau adalah Abdan Syaqura (hamba yang banyak beryukur kepada Allah Subhanahu wata’ala).

Disebutkan pada sebuah buku tafsir bahwasanya setiap kali beliau menyuapkan makanan dimulutnya, beliau memuji dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala. Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah setiap kali beliau menimba air disumur dan mendapatkan air dengan penuh beliau berkata:“Alhamdulillah”.

Beliau ditanya:”Mengapa setiap kali anda menimba di sumur anda mengucapkan Alhamdulillah” beliau berkata:”Saya teringat dengan firman Allah:

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ

“Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”. (QS. Al-Mulk: 30).

Baca Juga: Liga Boarding Athirah Vol. 3 Se-Sulselbar, Santri MTQ MIM Juara I Lomba Tahfiz

Kedua, Kesyukuran Dibuktikan dengan Hati

Yaitu keyakian kita bahwa setiap apa yang kita rasakan tidak ada sedikitpun kekuatan kita didalamnya melainkan taufik dari Allah:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (QS. An Nahl: 53).

Yang memberi kepada kita kekuatan untuk mencari nafkah dialah Allah Subhanahu wata’ala, yang memberikan kepada kita otak untuk berfikir dan memutar bisnis, menjalankan perniagaan dialah Allah Subhanahu wata’ala.

Oleh karenanya jangan sampai kita seperti Qarun ketika ia ditanya dan disuruh untuk berbuat baik kepada sesama manusia sebagaimana Allah telah melimpahkan harta kepadanya dengan sombongnya dia berkata:

”Apa yang saya dapatkan ini adalah hasil dari kecerdasan saya, hasil kerjasa keras saya”. Maka dari itu ketika Allah memberikan nikmat kepada kita yakinlah dalam hati bahwasanya semua itu datangnya dari Allah Subhanahu wata’ala dan dalam sekejab Allah berkuasa untuk mencabut nikmat tersebut.

Ketiga, Kesyukuran Dibuktikan dengan Amalan

Sebagaimana Firman Allah kepada keluarga Daud:

اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْراً وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Wahai keluarga Dawud beramallah sebagai bentuk syukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali di antara para hamba-Ku yang bersyukur”.(QS. Saba’: 13).

Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama ia membantu dan menolong saudaranya dalam hadist dikatakan:

Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba dan hamba itu mengakuinya dan Allah menjadikan sebagian orang meminta darinya kapan dia menolaknya maka boleh jadi Allah memindahkan nikmat itu kepada orang lain“.

Dengan kata lain, seseorang membuktikan bentuk rasa syukurnya ialah dibuktikan dengan amalan setelah mensyukuri dengan lisan dan hati.

Baca Juga: Barakallah, Achmed Ghazali Ramadhan Santri KIM Tasmi 9 Juz

Sumber: Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I (Direktur Markaz Imam Malik)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.