spot_img

Dipandang Sebagai Orang Saleh?, Mungkin itu Kelembutan Allah Menutup Aib Hamba-Nya

mim.or.id – Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan”. (QS. Al-Jasiyah: 15).

Siapa yang mengerjakan amalan sholeh maka itu untuk dirinya sendiri. Jadi setiap kesholehan, ketaatan, ibadah yang dikerjakan sedikitpun tidak akan memberikan manfaat kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Ketika Allah menyebutkan tujuan diciptakannya manusia, Allah tidak meminta mereka itu memberikan sedikitpun rezeki atau memberikan makan. Jika ada orang yang diajak untuk melakukan kebaikan kemudian marah padahal kita mengajak dia untuk melakukan kebaikan karena kebaikan itu untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Meringankan Langkah yang Berat untuk Menunaikan Perintah-Nya

Siapa yang mengerjakan kebaikan amalan sholeh maka itu untuk dirinya sendiri. Allah tidak butuh kita karena dialah Allah Subhanahu wata’ala yang maha pemberi rezeki, Allah maha kuasa untuk menghukum hambanya.

Namun Allah Subhanallah memberikan tangguh kepada hambanya yang melakukan perbuatan dosa, ada doa yang indah yang biasa kita dengarkan:

Ya Allah perlakukan kami dengan yang layak untukmu, jangan perlakukan kami dengan yang layak untuk kami terima”.

Doa ini menunjukkan keluasan rahmat Allah dan ampunannya. Andaikan Allah Subhanhau wata’ala dalam Al-Qur’an menghukum manusia dengan apa yang mereka kerjakan maka tidak ada satupun yang berhak hidup dipermukaan bumi ini,

Andaikan kita berbuat maksiat kemudian langsung dihukum oleh Allah, maka tidak ada yang berhak untuk tinggal dipermukaan bumi ini karena kita semua pendosa. Jika ada yang melihat kita sebagai orang yang sholeh dan mereka memuji maka ini adalah kelembutan Allah menutupi aib-aib kita.

Baca Juga: Perbanyak Bertafakkur agar Tehindar dari Kufur Nikmat

Padahal setiap manusia mengetahui kondisi dan keadaan dirinya, sebuah ungkapan yang indah:”Andaikan kalian tahu tentang diri saya kalian akan menaburkan pasir diatas kepala saya dan kalian tidak mau menyampaikan salam kepada saya“.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.