mim.or.id – Sifat dan sikap sebagai seorang muslim ketika datang berita buruk tentang saudara kita dan tahu bahwasanya dia adalah orang yang beriman yang taat kepada Allah tidak boleh kita langsung berburuk sangka.
Melainkan harus melakukan tabayyun agar tidak menjatuhkan kehormatan saudara-saudara kita yang bisa menyebabkan penyesalan pada hari kemudian.
Di dalam agama islam, Allah menjadikan namimah (Adu domba) dengan menukil perkataan ke pihak yang lain dengan niat untuk merusak hubungan diantara mereka termasuk dari dosa-dosa besar.
Baca Juga: IQIS Islamic Fest. Vol. II 2024, M. Reihan Syarial Said Berhasil Meraih Juara III
Allah Subhanahu wata’ala berfirman didalam Al-Qur’an:
ﻭَﻟَﺎ ﺗُﻄِﻊْ ﻛُﻞَّ ﺣَﻠَّﺎﻑٍ ﻣَﻬِﻴﻦٍ ( 10 ) ﻫَﻤَّﺎﺯٍ ﻣَﺸَّﺎﺀٍ ﺑِﻨَﻤِﻴﻢٍ ( 11 ) ﻣَﻨَّﺎﻉٍ ﻟِﻠْﺨَﻴْﺮِ ﻣُﻌْﺘَﺪٍ ﺃَﺛِﻴﻢٍ (12 )
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa”. (QS. Al-Qalam:10-12).
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu menceritakan:”Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam suatu hari pernah melewati 2 buah kuburan dan mendengar seorang yang sedang disiksa.
Dikatakan salah seorang penghuni kubur yang didisksa ialah mereka yang senantiasa berjalan dengan namimah (Adu domba) menukil perkataan ke yang satu dengan yang lain dengan niat untuk merusak hubungan dan ukhuwah diantara manusia.
Baca Juga: Ukir Prestasi, Khanza Jalwa Zhafira Juara II pada Al-Quds Competition 2024
Sifat ini merupakan salah satu sifat buruk dari syaithan dan barangsiapa yang mewarisinya maka dia telah mewarisi sebagian dari sifat-sifat syaithan, serta akan membawa kerugiaan kepada dirinya.
Sebaliknya, barangsiapa yang memiliki jiwa yang bersih, hati yang selalu mencintai saudaranya karena Allah dengan segala kelebihan dan kekurangannya maka ini adalah salah satu dari sifat penghuni surga.