spot_img

Krisis Tauhid, dapat Menjadi Sebab Terjadinya Kerusakan Lingkungan

mim.or.id – Selain menjadi tujuan utama manusia beribadah kepada Allah, tauhid juga merupakan pondasi dalam memakmurkan bumi dan alam semesta.

Meskipun tujuan akhir dari kehidupan adalah akhirat, tetapi manusia juga tidak boleh melupakan tugas-tugas kebumian salah satunya tidak merusak bumi yang ia tinggali.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Q.S  Al-A’raf Ayat 56:

وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Akan tetapi, sikap untuk menjaga bumi ini tidak bisa ditegakkan kecuali dengan menegakkan tauhid kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Dengan demikian, hilangnya tauhid dan aqidah dapat pula menjadi sebab manusia melakukan kerusakan dan kehancuran di muka bumi karena tidak adalagi ketaatan pada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Jika seorang kehilangan aqidah dan tauhid, maka ia akan mudah dimasuki oleh syaitan yang membawa sifat-sifat buruk. Seperti sifat keserakahan, tamak, hingga ambisi yang berlebihan dan ini sangat berbahaya.

Sepeti yang dikatakan dalam hadist Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:

“Dua serigala lapar yang menghampiri seekor kambing tidak lebih berbahaya baginya daripada ambisi seseorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya.” (HR. Tirmidzi)

Sehingga tidak jarang ditemui sekelompok orang-orang yang terus-menerus merusak lingkungan hanya untuk memenuhi ambisi dan keserakahannya yaitu memperbanyak harta atau kekayaannya.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.