spot_img

Kuatkan Jiwa dan Ragamu, Sebab Ujian Dunia Hanya Sementara

mim.or.id – Sesungguhnya hakikat keberadaan manusia didunia ini adalah sementara untuk menjalani ujian dari Allah Subhanahu wata’ala sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’an:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Al-Mulk: 02).

Allah tidak mengatakan: ”Untuk menguji kalian siapa yang paling baik hartanya atau yang paling tinggi pangkat dan jabatannya atau yang paling ganteng wajahnya atau yang paling cantik parasnya”.

Baca Juga: Ragumu adalah Rugimu, jika Masih Mempertanyakan Kebesaran-Nya

Harta benda yang kita miliki dan keturunan yang kita bangga-banggakan, pangkat dan jabatan yang kita saling berseteru, saling sikat dan saling sikut, saling menginjak dan saling menjilat untuk mendapatkannya tidak bermanfaat sedikitpun ketika kita kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Dalam Al-Qur’an Allah mengabadikan doa Nabi Ibrahim Halilullah:

وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ , يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ

“Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna”. (QS. Asy-Syu’ara’ :87-88).

Hari ketika sangkakala ditiup, maka tidak ada lagi hubungan kekerabatan dengan mereka, tidak ada lagi yang bertanya antara yang satu dengan yang lain, hari ketika seseorang berlepas diri darinya dan dari ibu serta bapaknya, sahabat-sahabat dan anak-anaknya.

Setiap jiwa sibuk dengan dirinya masing-masingleh karenanya Allah mengatakan:

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ , وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ

“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami”. (QS. Al-A’raf: 8-9).

Baca Juga: Wisuda Takhassus Tahfidzul Al-Quran, Direktur MIM: Terima Kasih Semua Pihak atas Kerja Samanya

Mereka yang mencelakakan diri mereka sendiri dimasukkan kedalam neraka jahannam dan mereka kekal naudzubillahi mindzalik.

Dengan demikian, manusia akan bisa lepas dan bebas dari ujian setelah ia meninggalkan dunia dan masuk kedalam surga-Nya. Sebab dunia merupakan tempat ujian bagi ummat manusia.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.